Hasil Penelitian ini Sebut Pasien Sembuh Corona Alami Cacat Paru Permanen!
27 Juni 2020 by refa dewaSungguh mengerikan!
Ratusan negara di seluruh dunia kini berperang melawan pandemi Covid-19, virus yang pertama kali meledak di Wuhan, Tiongkok itu secara cepat tersebar di seluruh dunia, bahkan beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, dan beberapa negara di benua biru dibuat kelimpungan tak berdaya. Hingga berita ini dibuat, total jumlah manusia yang telah terinfeksi virus corona ini sekitar 9,472,473 dari seluruh dunia.
Meski berbagai tindakan preventif telah dilakukan, faktanya virus ini masih saja terus menyebar bahkan WHO selaku Badan Kesehatan Dunia akhirnya mengeluarkan statmen yang cukup mengejutkan, yakni meminta agar semua negara bersedia hidup berdampingan dengan virus corona layaknya dulu saat HIV Aids pertama kali tersebar.
Baca juga : Miris! Bukan Menghindar, Warga Ramai-Ramai Nonton Pasien Corona di RSUD Tasikmalaya
Pernyataan ini diperparah dengan temuan oleh salah seorang anggota komite eksekutif dari British Society of Thoracic Imaging dan penasihat untuk Royal College of Radiologists, Dr Sam Hare, yang menyebutkan mayoritas penyintas Covid-19, mengalami kerusakan paru-paru permanen. Lebih lanjut menurut penuturan ahli medis, para pasien yang telah sembuh justru mengalami jaringan parut (fibrosis) pada paru-paru yang disertai gejala ringan lainnya, seperti batuk dan kelelahan. Oleh sebab itu, jangan keburu senang dulu apabila ada yang berhasil sembuh dari virus tersebut karena, mereka juga wajib kembali melakukan pemeriksaan untuk mengecek keadaan paru-paru.
Dalam pemindaian selama enam minggu, sejauh ini saya melihat sekitar 20-30 persen pasien yang dirawat di rumah sakit menunjukkan kerusakan paru-paru permanen, jelasnya yang dikutip dari The Sun, Rabu (24/6/2020).
Dicurigai, kerusakaan yang terjadi pada paru-paru penyintas Covid-19 dipicu oleh respons imun yang berlebihan, sehingga berakibat pada banyaknya lendir dan cairan yang mengisi kantung udara di paru-paru. Hal inilah yang membuat pasien susah bernafas sehingga harus dibantu dengan alat seperti ventilator.
Hal senada juga diungkapkan oleh sebuah studi di Tiongkok yang juga mengungkapkan jika para pasien yang telah sembuh dari virus asal Wuhan ini juga mengalami kerusakan paru-paru permanen setelah keluar dari rumah sakit. Hal ini pun terjadi pada pasien SARS dan MERS yang 60 persen pasien sembuhnya mengalami fibrosis paru.
Baca juga : Ngeri! Diduga Korban Virus Corona Tergeletak di Jalanan hingga Rumah Sakit, China Kewalahan?
Kekhawatiran saya sebenarnya adalah tidak pernah menyangka sebelumnya dalam hidup kita, begitu banyak orang yang mengalami cedera paru-paru yang sama di saat yang bersamaan, kata Prof Gisli Jenkins, dari National Institute for Health Research.