Hasil Otopsi Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper Temui Titik Terang! Kantongi 2 Nama Tersangka, Polisi : Teman Dekat

Hasil otopsi temukan beberapa fakta ini!

Kasus pembunuhan mayat yang dimutilasi dan dimasukan ke koper tanpa kepala kini memasuki babak baru. Polda Jatim saat ini tengah memburu pelaku pembunuhan keji tersebut. Polisi sudah mengantongi dua nama terduga kuat sebagai pelaku yang juga adalah teman korban.

Selain sudah mengantongi nama terduga kuat pelaku, polisi juga mendapatkan sedikit titik terang dari hasil otopsi jenazah guru honorer asal Kediri tersebut.

Budi Hartanto, korban mutilasi | kumparan.com

Dilansir melalui Tribunnews.com berikut fakta terbaru kasus mayat dalam koper tanpa kepala tersebut. Hasil otopsi menunjukan kematian korban adalah akibat sabetan senjata tajam.

"Penyebab meninggalnya ada karena tebasan di bagian leher Kemudian korban dimutilasi," ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera.

Hasil otopsi juga menunjukkan adanya bukti perlawanan dari korban.

"Sebelum dia meninggal ternyata almarhum ini melakukan perlawanan dari pelaku," kata Kombespol Barung.

Bukti perlawanan tersebut diketahui setelah penyidik menemukan beberapa luka di bagian lengan tangan kanan korban.

"Itu diketahui ada luka tangkisan di tangan korban," lanjutnya.

Dikatakan Kombespol Barung, kemungkinan kuat saat benda tajam disabetkan ke arah korban, korban berupata untuk menangkis menggunakan tangan kanannya. Kemungkinan lagi benda tersebut tak hanya mengenai tangan namun juga leher korban.

"Sabetan senjata itu ternyata tetap bisa mengenai leher korban," katanya.

Kombespol Barung mengatkan jika penyidik menduga dua penyebab pelaku memutilasi Budi Hartanto. Kemungkinan pertama, kedua pelaku ingin menghilangkan jejak. Sementara kemungkinan kedua, apabila kepala tidak dipotong maka tubuh korban tidak cukup dimasukkan ke dalam koper.

"Karena itu, pelaku harus memotong leher korbannya agar bisa dimasukkan dalam koper," katanya, Senin (8/4/2019).

Pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi Hartanto diduga dilakukan dengan rencana. Kombespol Barung menuturkan setidaknya tiga fakta menjadi bukti kuat dugaan pembunuhan berencana tersebut.

"Ini masih mengarah pada upaya perencanaan pembunuhan," katanya, Senin (8/4/2019).

Dugaan tersebut disampaikan Kombespol Barung setelah melihat penjelasan kesimpulan hasil otopsi tim forensik.

"Hasil forensik yang kami peroleh semacam itu," lanjutnya.

Tiga fakta temuan yang disimpulkan secara induktif oleh Jatrantas Polda Jatim yakni adanya temuan koper yang digunakan untuk menyimpan mayat Budi Hartanto.Temuan kedua yakni adanya bukti luka yang diakibatkan senjata tajam.

Sementara temua ketiga adalah kolasi pembuangan mayat diduga sengaja dipilih oleh kedua pelaku.

"Jadi memang ada persiapan pelaku sebelum membunuh," katanya

"Ada koper yang dipersiapkan, lalu ada sajam yang dipersiapkan, dan tempat membuang," tandasnya.

Keluarga Budi Hartanto (28) terus melakukan upaya untuk mencari bagian kepala korban yang hilang. Satu diantaranya ykni dengan menemui paranormal.

"Sudah ada upaya ke salah satu paranormal. Dari hasil penerawangannya anggota tubuh korban sudah dilarung ke sungai," ungkap salah satu kerabat korban.

Namun, tidak jelas sungai mana yang digunakan untuk membuang bagian tubuh korban tersebut. Kerabat korban juga menyebut sebelumnya juga ada paranormal yang mengatakan bagian tubuh korban masih disimpan dan baru dibuang sehari setelah korban ditemukan.Sebanyak 16 orang saksi telah diperiksa untuk dimintai keterangan.

Penemuan jenazah korban | www.barometerjatim.com
Artikel Lainnya

Dari keterangan 16 saksi tersebut, dugaan kuat pelaku mengerucut terhadap dua teman korban. Dua terduga kuat pelaku hingga saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Polisi menyebut pelaku terus berpindah-pindah tempat persembunyian. Semoga pihak kepolisian segera menangkap pelaku atas kasus pembunuhan keji ini, dan terungkap motifnya apa.

Tags :