Guru Inggris Sembunyi dan Menangis Takut Dibunuh Lantaran Pertontonkan Kartun Nabi Muhammad
01 April 2021 by Christie Stephanie Kalangie![Ilustrasi sekolah di Inggris](https://cdn.keepo.me/images/post/covers/2021/03/31/main-cover-image-2cd3286b-0e0e-4911-b35b-82af880c57a6.jpg)
Guru Inggris yang tunjukkan kartun Nabi Muhammad kini takut dan sembunyi
Seorang guru di Inggris yang memicu aksi protes akibat mempertontonkan kartun Nabi Muhammad di kelas, saat ini ketakutan dan mengaku mendapat ancaman pembunuhan.
Bahkan, ia memberi tahu keluarganya "semuanya sudah berakhir", dan ia tidak akan pernah bisa kembali ke pekerjaan atau rumahnya.
Para orang tua murid melakukan aksi protes di depan sekolah
![Ilustrasi sekolah di Inggris](https://cdn.keepo.me/images/post/lists/2021/03/31/main-list-image-87eff630-900d-469b-a5b3-a7d76161839f-1.jpg)
Batley Grammar School di West Yorkshire terpaksa harus memulangkan siswanya lebih awal pada minggu lalu, dan mengeluarkan permintaan maaf setelah orang tua dari anak-anak Muslim berkumpul di gerbang untuk melakukan aksi protes.
Guru agama tersebut digambarkan sebagai "teroris" dalam surat dari salah satu tokoh masyarakat.
"Putraku terus menangis dan berkata bahwa semuanya sudah berakhir baginya. Dia khawatir keluarganya semua akan terbunuh," ujar ayah guru tersebut.
"Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa kembali bekerja atau tinggal di Batley. Itu terlalu berbahaya bagi dia dan keluarganya." sambung ayah guru itu.
Baca juga: Negara-negara Beri Hukuman Mati Penghina Nabi Muhammad
Keluarga guru agama ini takut akan bernasib sama dengan guru yang dipenggal
Guru yang tinggal bersama pasangan dan anak-anaknya itu, kini khawatir ia akan mengalami nasib yang sama seperti Samuel Paty, seorang guru yang dipenggal di Paris tahun lalu setelah menunjukkan kepada murid-muridnya kartun Nabi Muhammad saat pelajaran tentang kebebasan berekspresi.
"Lihat apa yang terjadi pada guru di Prancis yang terbunuh karena melakukan hal yang sama. Akhirnya mereka akan mendapatkan anak saya dan dia tahu ini. Seluruh dunianya telah terbalik. Dia hancur," ujar ayah guru tersebut.
"Ketika dia mulai berbicara, dia menangis dan menangis. Dia menjadi emosional. Dia merasa semuanya rusak dan sejujurnya, sulit untuk menghiburnya saat ini karena itulah kebenarannya," sambung ayah guru itu.
Guru agama tersebut telah diskors dari tempatnya mengajar
![Ilustrasi sekolah di Inggris](https://cdn.keepo.me/images/post/lists/2021/03/31/main-list-image-8d073eca-4cc1-4ad6-87c9-83aab0349818-3.jpg)
Guru berusia 29 tahun yang tidak diberi tahu namanya itu, kini telah diskors oleh Batley Grammar School, dan sekolah tersebut meminta maaf kepada orang tua atas penggunaan kartun yang dianggap "tidak tepat".
Kartun tersebut dilaporkan diambil dari surat kabar satir Prancis Charlie Hebdo, yang mengalami insiden penyerangan oleh teroris pada tahun 2015.
Baca juga: Geger Soal Ujian SD Hina Nabi Muhammad SAW
Hidup guru tersebut tidak akan sama lagi setelah kejadian ini
![Ilustrasi sekolah di Inggris](https://cdn.keepo.me/images/post/lists/2021/03/31/main-list-image-1827a505-46d9-4375-bc04-9f160fd9db89-4.jpg)
Ayah guru tersebut mengatakan kamera CCTV telah dipasang untuk memantau rumah putranya setelah sempat didatangi sekelompok pemuda tidak dikenal.
Sang ayah berkata, "Bahkan jika dia mendapatkan pekerjaannya kembali, bagaimana mungkin dia bisa kembali ke Sekolah Tata Bahasa Batley? Itu terlalu berisiko. Bagaimana dia bisa berjalan keliling kota dengan anak-anaknya, melakukan hal-hal normal karena tahu dia bisa dibunuh?"
Ibu dari guru tersebut pun bersembunyi karena takut
![Ilustrasi sekolah di Inggris](https://cdn.keepo.me/images/post/lists/2021/03/31/main-list-image-2bc3dba8-a2b9-4b39-b251-21f94eb94834-5.jpg)
Ibu dari guru tersebut juga bersembunyi karena takut dengan ancaman yang ada.
Kata sang ayah menjelaskan, "Istri saya ketakutan bahwa kami juga akan menjadi sasaran. Dia tidak bisa tinggal di rumah kami. Seluruh kejadian ini memiliki dampak yang menghancurkan bagi kami, dan kami semua takut dengan situasi yang kami hadapi."
"Sekolah dan putra saya telah mengeluarkan permintaan maaf penuh, dan keduanya mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan hal yang sama terjadi lagi. Itu seharusnya menjadi akhir dari masalah dan anak saya harus diizinkan untuk melanjutkan hidupnya."
Sebuah petisi untuk mendukung guru tersebut mempertahankan pekerjaannya telah ditandatangani oleh 64.000 orang.