Greget! Stiker Penawaran Masuk Lewat ‘Jalur Belakang’ Tertempel di Universitas Brawijaya Malang
17 Juli 2019 by MoseslazWaduh, terang-terangan nih
Baru-baru ini Universitas Brawijaya Malang digegerkan dengan stiker yang memuat tawaran pendaftaran mahasiswa melalui ‘jalur belakang.
Stiker tersebut muncul di tengah seleksi jalur mandiri di Universitas Brawijaya, di dalamnya tercantum nama beserta nomor telpon yang bisa dihubungi.
Dilansir melalui Detik.com, penyebaran stiker diduga dilakukan di area kampus Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Kota Malang. Diduga bertujuan untuk memancing reaksi calon mahasiswa baru yang sedang mengikuti seleksi jalur mandiri.
Baca juga: Kisah Bocah Mantan Pemulung Sukses Dapatkan Beasiswa ke Universitas Ternama, Bikin Salut!
Di stiker tersebut memuat kalimat ‘jalur belakang’ dan juga jaminan lolos seleksi mandiri, berikut selengkapnya.
Seleksi Mandiri / Selma UB Malang 2019 Jalur belakang langsung LOLOS, Jurusan Sainteks dan Soshum Pembayaran dibelakang setelah pengumuman Dijamin LOLOS !!! Kuota terbatas
Dalam stiker juga mencantumkan nama seseorang (Leny) beserta nomor telepon yang bisa dihubungi.
Namun kini seorang pelaku penyebar stiker tersebut telah diamankan oleh satpam kampus. Pria itu diduga bagian dari sindikat percaloan kampus negeri itu langsung diserahkan kepada polisi.
"Kami mendapat penyerahan satu orang dari pihak kampus (Universitas Brawijaya) dengan barang bukti pamflet atau stiker yang mencantumkan bisa lolos jalur belakang. Dia diamankan satpam saat menyebarkan stiker di area kampus," kata Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Komang Yogi Arya Wiguna (Detik.com).
Dari penuturan Komang, pria berinisial MA itu berangkat dari Surabaya dan mengemban tugas membagikan stiker kepada calon mahasiswa di Universitas Brawijaya. MA sendiri diketahui merupakan mahasiswa PTS di Surabaya asal Lamongan.
"Siapa yang menyuruh masih kita selidiki. Dia (MA) berangkat dari Surabaya, yang diduga bersama rombongannya. Ini merupakan upaya penipuan dengan iming-iming bisa lolos jalur mandiri di Brawijaya," imbuh Komang.
Menurut Komang, pihaknya masih membutuhkan penyelidikan lebih jauh untuk membongkar dugaan percaloan tersebut. Untuk sementara MA hanya dikenakan wajib lapor.
"Pemeriksaan sudah melebihi 1x24 jam. Sementara kami harus menyelidiki jaringan lainnya. Karena itu, yang bersangkutan kami kenakan wajib lapor," tutur Komang.
Untuk menjerat MA, Polres Malang Kota membutuhkan bukti yang cukup, yaitu kasus dugaan penipuan dengan modus menyebarkan stiker tawaran jalur belakang untuk lolos ke Universitas Brawijaya.
"Tentunya kami juga membutuhkan cukup bukti, untuk menjerat yang bersangkutan. Dalam perkara ini belum ada korban, untuk dugaan penipuannya," lanjut Komang.
Praktek percaloan maupun penipuan yang bermodus pendaftaran jalur belakang universitas adalah hal yang merugikan bagi pendidikan di Indonesia. Berusaha demi universitas impian sih boleh-boleh saja, tapi jangan sampai menghalalkan segala cara ataupun memanfaatkan momentum, kalau menurutmu sendiri gimana guys?