GNPF: Kami Akan Menggelar Ijtimak Ulama yang Ke-4!

ilustrasi | www.cnnindonesia.com

Kami Akan Menggelar Ijtimak Ulama yang Ke-4!

Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo di MRT Lebak Bulus, Jum'at (12/7/2019) berbuntut panjang, pasalnya beberapa kelompok yang dulunya satu gerbong dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut kini memisahkan diri, sebut saja Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan yang terbaru Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).

Pecahnya dukungan terhadap mantan Danjen Kopassus tersebut karena menilai Prabowo Subianto sudah tidak seperjuangan dengan kedua kelompok tersebut. Karena hal itulah GNPF dikabarkan dalam waktu dekat akan menggelar Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional ke-4.

Dilansir dari cnn Indonesia, Kamis (18/7/2019), Ketua Umum GNPF-Ulama Yusuf Muhammad Martak menepis anggapan jika gelaran Ijtimak Ulama sebagai respons pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto, akhir pekan silam.

Kami merencanakan akan mengadakan rapat untuk kepanitiaan guna pelaksanaan Ijtimak Ulama yang ke-4, ujar Yusuf di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Senin (15/7).

Lebih lanjut Yusuf membeberkan benang merah ijtimak yang akan digelar dalam waktu dekat tersebut, yakni membahas sikap umat yang bergabung dalam GNPF-Ulama atas kondisi bangsa saat ini, serta dalam ijtimak nantinya juga akan menampung aspirasi peserta GNPF. Hemat kata, GNPF membantah jika gelaran tersebut digelar hanya untuk menyikapi pertemuan Jokowi_Prabowo.

Jadi sampai hari ini kami santai-santai, tenang-tenang, tidak terpengaruh dengan isu maupun apapun yang terjadi atau sesuatu peristiwa atau pertemuan, ujarnya.

Baca juga : Undur Diri Dari 02, GNPF: Kalau Prabowo Ikut Indonesian Idol Kami Akan Dukung

ilustrasi | www.cnnindonesia.com

Hal senada juga diungkapkan oleh juru bicara FPI, Munarman, pihaknya juga menegaskan ijtimak untuk mengkonsolidasikan dan mengevaluasi seluruh hasil keputusan yang lahir dari ijtimak sebelum-sebelumnya.

Ijtimak ke IV ini untuk kita melakukan konsolidasi antara ulama dan umat, ujar Munarman.

Munarman juga menambahkan ijtimak yang digelar GNPF bukan hanya soal politik semata, malahan lebih dari itu, yakni ijtimak juga membahas soal dakwah, ekonomi, hingga kemanusiaan.

Namun, kembali lagi, Munarman juga tidak mengelak bila bidang politik yang dihasilkan ijtimak menjadi perhatian lantaran bertepatan dengan Pilpres 2019. Bila dihubungkan dengan politik, Munarman juga menjelaskan ijtimak digelar untuk memperjuangkan tata nilai, ia membantah bila ijtimak dipakai hanya untuk kepentingan politik praktik memperebutkan kekuasaan.

Baca juga : Prabowo Kalah, Rencana Pulangkan Rizieq Kandas, GNPF: Umat Masih Merasa Dizalimi!

Artikel Lainnya

Kita para ulama sejak awal ingin memperjuangkan keadilan, memperjuangkan kesamaan. Jadi kepada yang lemah kita bantu, kepada yang sudah kuat artinya dia kami persilakan berusaha sendiri di bidang ekonomi, politik, dan hukum, ujarnya.

Tak hanya keadilan, menurut Munarman ijtimak digelar juga untuk melawan diskriminasi, kecurangan, dan kezaliman. Oleh sebab itu, ia menyampaikan keikutsertaan GNPF-Ulama dalam pemilu kemarin dengan mendukung Prabowo merupakan cara untuk merealisasikan hal tersebut.

Jadi bukan kepada soal blocking, tapi kepada perjuangan tata nilainya, ujar Munarman.

Akhir kata, Munarman meminta agar semua pihak tidak menilai ijtimak yang digelar oleh GNPF tidak bermuatan politis, adapun alasannya adalah kembali lagi seperti yang dijelaskan sebelumnya jika ijtimak memperjuangkan keadilan, kata dia, lantaran umat Islam yang menderita akibat ketidakadilan yang terjadi selama ini.

Jadi kami tidak ada urusan-urusan teknis, peristiwa-peristiwa, ujarnya.

Tags :