Gara-gara Bela Minoritas Keturunan Arab, Gal Gadot Berseteru dengan Perdana Menteri Israel

Gal Gadot
Gal Gadot berbeda pendapat dengan Netanyahu | bantenpos.co

Gal Gadot jadi wonder woman di dunia nyata!

Gal Gadot, aktris asal Israel yang terkenal berkat perannya sebagai Wonder Woman sedang terlibat perseteruan dengan Israel Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel. Muasal pertikaian ini adalah persoalan status penduduk keturunan Arab yang menjadi minoritas di Israel.

1.

Gal Gadot: Cintai tetanggamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri

Gal Gadot
Perdana Menteri Netanyahu | www.independent.co.uk

Gal Gadot mengatakan, “Cintai tetanggamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri”

Ucapan Gal Gadot ini dilontarkan sebagai reaksi dari sikap Netanyahu terhadap minoritas keturunan Arab di Israel. Netanyahu mengatakan bahwa Israel bukan negara bagi semua warganya, merujuk pada minoritas keturunan Arab.

Netanyahu kemudian mengutip undang-undang “negara bangsa” yang banyak memunculkan perdebatan sejak dikeluarkan tahun 2018 lalu.

Pada Juli tahun 2018, para anggota legislatif keturunan Arab menentang undang-undang “negara bangsa” diberlakukan. Pasalnya, dalam undang-undang tersebut dituliskan bahwa bangsa Yahudi mempunyai hak khusus untuk menentukan nasib sendiri dan bahasa Ibrani ditetapkan sebagai bahasa resmi di atas bahasa Arab.

2.

Awal mula perseteruan

Gal Gadot
Perdana Menteri Netanyahu | www.independent.co.uk

Perseteruan antara Gal Gadot dengan Netanyahu dimulai pada pekan lalu ketika Gal Gadot dan presenter TV Rotem Sala membicarakan tanggapan Menteri Kebudayaan Miri Regev. Dalam acara televisi tersebut, Regev membahas mengenai peran partai politik Arab dalam pemilu yang akan digelar pada 9 April mendatang.

Regev mendukung pernyataan yang disampaikan oleh pemimpin partai politik sayap kanan Likud agar tidak memilih partai pesaing mereka, yakni partai politik Arab. Alasannya, jika partai politik Arab mendapatkan banyak suara untuk berkoalisi, maka politisi keturunan Arab di parlemen akan mendapatkan dukungan.

Pernyataan dari Regev ini akhirnya mencuatkan pertanyaan yang dilontarkan Sala melalui akun Instagramnya, “Apa masalahnya dengan orang Arab? Kapan seseorang di negara ini akan mengatakan bahwa Israel adalah negara untuk seluruh rakyatnya dan semua orang diciptakan setara, apakah mereka Arab, Druze, LGBT, atau kelompok kiri”.

Pada Minggu, 10 Maret 2019, Netanyahu membalas pernyataan Sala melalui akun Instagramnya. Netanyahu menegaskan bahwa Yahudi bukanlah negara untuk semua warganya, melainkan negara untuk bangsa Yahudi. Sebagaimana terdapat dalam undang-undang yang ia sahkan.

“Saat Anda menulis, tak ada masalah dengan warga Arab di Israel. Mereka mempunyai hak yang sama dengan warga lain dan pemerintah Likud sudah berinvestasi lebih banyak lagi di sektor Arab,” ungkap Netanyahu membela diri.

3.

Pendapat Gal Gadot

Gal Gadot
Gal Gadot | www.beautycrew.com.au

Ramainya perdebatan ini mendorong Gal Gadot untuk turut berkomentar. Gal Gadot setuju dengan pernyataan Sala, yang juga merupakan teman dekatnya.

“Ini bukan masalah kanan atau kiri, Yahudi atau Arab, sekuler atau religus. Ini adalah masalah dialog, dialog demi kedamaian dan kesetaraan serta toleransi kepada sesama,” ujar Gal Gadot melalui Instagram.

Sang Presiden Israel, Reuven Rivlin, pun ikut-ikutan memberikan pernyataan terkait hal ini. Rivlin tidak menunjuk nama, namun ia menyebut sebuah pernyataan tidak pantas terhadap warga Arab-Israel.

Sejumlah politisi keturunan Arab pun mendukung pernyataan Sala dan Gal Gadot yang dengan berani membela hak kaum minoritas di Israel.

Artikel Lainnya

Sementara itu, dalam pemilu yang akan digelar bulan April mendatang, Partai Likud yang tengah berkuasa mendapatkan tantangan berat.

Rival terkuat partai Likus adalah sebuah partai yang dipimpin oleh panglima militer Benny Gant dan Menteri Keuangan Yair Lapids. Dalam berbagai survei, partai ini memperoleh banyak suara dan mengancam otoritas Partai Likud.

Tags :