Kronologi Jatuhnya Germanwings dan Konspirasi Co-pilot Andreas Lubitz
02 Desember 2019 by Disfira IkaKecelakaan pesawat yang disengaja
Pada Maret 2015 lalu, dunia pernah digegerkan dengan kejadian terjatuhnya Germanwings di French Alps. Penerbangan dari Spanyol menuju Jerman ini menewaskan 144 penumpang dan 6 awak kabinnya. Namun tersiar kabar bahwa kecelakaan ini disengaja oleh co-pilot-nya yang bernama Andreas Lubitz.
Selama di persidangan, Brice Robin mengeluarkan fakta bahwa pesawat Germanwings 4U 9525 dikarenakan kopilot menabrakkan Airbus A320 ke gunung dengan sengaja. Sebenarnya, seperti apa kronologi misteri hatunya Germanwings ini?
20 menit setelah lepas landas
Brice Robin merunut kejadian sebelum detik-detik Germanwings jatuh. Untuk informasi, pesawat ini lepas landas dari Barcelona–El Prat Airport pada 24 Maret 2015 pada pukul 10:01 CET. Kronologi ini ditafsirkan dari informasi black box yang ditemukan.
20 menit pertama setelah lepas landas, kedua pilot berkomunikasi seperti biasa. Suasana di kokpit terkesan santai. Sebagai pilot, Patrick Sondenheimer mempersiapkan prosedur pendaratan di Dusseldorf. Respons yang ditunjukkan oleh Andreas Lubitz kedengaran senang. Kemudian, terdengar Sondenheimer meminta Lubitz untuk mengambil alih kendali pesawat.
Setelah itu, terdengar suara kursi didorong ke belakang dan suara pintu kokpit ditutup. Robin menilai mungkin saat itu si pilot akan ke toilet.
Ambil alih kendali oleh Andreas Lubitz
Saat kopilot memegang kendali dan ada di kokpit seorang diri, dia memanipulasi sistem monitor penerbangan dan membuat pesawat menurunkan ketinggian. Robin mendengar beberapa panggilan dari pilot untuk diberikan akses ke kokpit.
Ada sistem komunikasi audio dan visual, serta melakukan identifikasi namun tidak ada respons dari kopilot. Pilot terus berupaya masuk kembali ke dalam kokpit, namun masih tidak ada respon. Robin mendengar suara nafas di kabin dan mendengar nafas itu hingga tabrakan.
Menara pengawas di Marseille tidak menerima respons dari pesawat dan meminta panggilan darurat serta mengaktifkan transponder pendaratan darurat. Saat itu, masih tetap tidak ada respons. Pihak lalu lintas bandara meminta pesawat lain untuk mencoba mengontak pesawat Airbus A320 dan mendapat respon yang sama.
Alarm yang tidak berfungsi disinyalir pesawat berada di darat. Robin mendengar suara keras dari seseorang yang mencoba mendobrak masuk pintu kokpit. Tepat sebelum tabrakan, tendengar suara hantaman keras seperti di batu. Tidak ada panggilan darurat, tidak ada mayday diterima oleh pengawas lalu lintas bandara,.
44 jam setelah kecelakaan, intepretasi Robin dan tim jaksa menunjukkan bahwa kopilot dengan sengaja menolak membuka pintu kokpit untuk membiarkan pilot masuk. Menurut Robin, Lubitz melakukan hal ini tanpa alasan yang tidak diketahui.
Baca juga: Makanan Pesawat Kelas Ekonomi Terbaik Sedunia
Sosok kopilot Germanwings Andreas Lubitz
Lubitz kecil lahir pada 18 Desember 1987. Ia dibesarikan di kota kecil Montabaur yang terletak sekitar 20 menit dari Koblentz, Jerman. Ayahnya merupakan seorang eksekutif bisnis sukses dan ibunya merupakan guru piano yang mengajar di Klub Luftorts.
Lubitz pertama kali tertarik menerbangkan pesawat di usia 14 tahun. Saat itu, dia mencoba duduk di kokpit pesawat ringan. Beberapa tahun setelahnya, dia sukses menggapai cita-citanya dan bisa terbang sendiri di bawah instruksi kontrol ganda.
Impiannya dari kecil adalah terbang dan ia memulai mimpinya dari tempat ini. Ketika mendapat lisensi komersial untuk menerbangkan pesawat seperti Airbus, dia gembira dan bangga sekali. — Klaus Radker, ketua klub penerbangan tempat Lubitz belajar pesawat (The Telegraph, 27/3)
Pada 2007, Lubitz meninggalkan Montabaur ketika genap berusia 20 tahun. Ia memulai pelatihan pilot pesawat komersial di Bremen yang menjadi batu loncatannya dan bisa menjadi kopilot.
Lubitz adalah salah satu dari tim pilot yang sudah terbang bersama Germanwings sejak September 2013. Pria berusia 28 tahun itu sudah melewati 630 jam terbang.
Dalam hati orang, tidak ada yang bisa benar-benar menebak yang sebenarnya. Dengan terjadinya kasus ini, semoga tidak ada lagi kejadian nahas yang merenggut nyawa orang ketika menaiki transportasi udara.