Dituding Pelatih Tak Perawan, Atlet Senam SEA Games 2019 Dipulangkan Paksa!

Atlet senam lantai, Shalfa Avrila Siani bersama dengan ibunya. | www.suara.com

Gara-gara dituduh tidak perawan oleh pelatih, atlet senam lantai asal Kediri dipulangkan paksa dari SEA Games 2019.

Seorang atlet senam lantai bernama Shalfa Avrila Siani harus menerima keputusan dipulangkan paksa dari kontingen SEA Games 2019 di Filipina setelah dituduh tidak perawan oleh tim pelatihnya sendiri.

Kejadian ini lantas membuat keluarga Shalfa yang berada di Kediri, Jawa Timur kecewa berat. Mereka pun berhasil membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar dan hanya mengada-ada.

Seperti apa berita lengkapnya, simak berikut ini!

1.

Atlet senam tak diikutkan SEA Games 2019 karena tidak perawan

Ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati menunjukkan beragam penghargaan yang diraih anaknya. | 5news.co.id

Dilansir dari iNews.com, Kamis (28/11), Ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati menceritakan bagaimana anaknya harus gagal mewakili Indonesia di Sea Games 2019 Filipina setelah dituduh tidak perawan.

Baca Juga: Remaja Pembawa Merah Putih Saat Demo RUU Segera Disidang, Tagar #BebaskanLuthfi Trending!

Tuduhan itu muncul saat Shalfa melakukan pelatnas SEA Games di Gresik bersama atlet-atlet lainnya. Tim pelatih menilai Shalfa sudah tidak lagi perawan karena sering pulang malam.

“Syok, nggak nyangka. Sama pelatihnya dilempar begitu saja, nggak ada surat, nggak ada pemberitahuan, langsung disuruh pulang,” ucap Ayu.

“Alasannya, anak saya sering pulang malam dan sudah tidak virgin. Katanya, selaput daranya sudah robek kayak orang diperkosa,”

Tuduhan tersebut jelas membuat Ayu kecewa berat. Dia lantas mencoba membuktikan tuduhan tersebut dengan datang ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk memeriksakan anaknya.

Hasilnya, tuduhan dari tim pelatih tidak terbukti. Tim dokter RS Bhayangkara memastikan jika selaput dara atlet yang sudah mengumpulkan 49 medali itu masih utuh.

Baca Juga: Tolak Hormat Bendera dan Nyanyi Indonesia Raya Karena Kepercayaan, 2 Siswa SMP Dikeluarkan!

2.

Layangkan surat protes pada Kemenpora dan Presiden Jokowi

Shalfa menunjukkan sejumlah penghargaan yang didapatkannya. | www.ngelmu.co

Pihak keluarga Shalfa yang tak terima dengan pemulangan paksa anaknya akibat tuduhan tidak perawan jelang SEA Games 2019 langsung mengambil langkah hukum.

Salah satu yang akan dilakukan adalah dengan mengirim surat protes kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta pihak-pihak terkait yang membuat mimpi Shalfa hancur.

Pihak keluarga juga ingin Kemenpora melakukan investigasi dan melakukan pemulihan nama baik pada Shalfa karena sudah dicemarkan dengan begitu keji.

Belum lagi kondisi mental Shalfa yang saat ini disebut mengalami syok berat dan depresi akibat tak jadi mewakili Indonesia dalam gelaran SEA Games 2019 di Filipina.

Baca Juga: Dulu Ejek Indonesia, Ternyata Kini Sea Games Filipina Fail Banget. Begini Kondisinya!

3.

Tanggapan Kemenpora soal kasus Shalfa

Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto. | gsdewabroto.com

Kabar pemulangan paksa Shalfa dari kontingen atlet senam SEA Games 2019 langsung ditanggapi oleh Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto.

Dalam pernyataan resminya, Gatot menjelaskan jika pencoretan Shalfa dilakukan bukan karena atlet 18 tahun tersebut tidak perawan melainkan tindakan indisipliner.

“Yang benar kata Pak Indra (Sabrani), pelatihnya di Jawa Timur bahwa atlet tersebut indisipliner dan kurang fokus. Ini berdampak pada prestasinya yang menurun, sehingga tidak disertakan di SEA Games,”

“Jadi tidak ada hubungannya dengan masalah, mohon maaf, cek keperawanan,” jelas Gatot dikutip dari Jawapos.com, Jum’at (29/11).

Namun, Gatot juga menegaskan jika memang benar ada kasus pemulangan paksa atlet karena masalah keperawanan maka akan dilakukan investigasi dan ditindak tegas.

“Tetapi jika benar, pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan, kami akan melakukan tindakan tegas. Selain masalah privasi, juga itu tidak ada hubungannya dengan soal prestasi,” tandasnya.

Artikel Lainnya

Kasus pemulangan paksa atlet senam asal Kediri dari kontingen SEA Games 2019 karena dianggap tak perawan jelas menjadi kabar yang sangat mengejutkan.

Bukan hanya menciderai rasa sportivitas dan semangat olahraga, kejadian ini juga tentu sangat memalukan karena tuduhan tim pelatih tidak terbukti benar adanya.

Semoga kejadian ini bisa segera mendapatkan perhatian dari pemerintah agar pengembangan atlet ke depan bisa semakin baik dan membuat harum nama bangsa.

Tags :