Diresmikan Sejak Pertengahan 2018, Ini Faktor Penyebab Bandara Kertajati Mati Suri!
17 April 2019 by LukyaniBandara Kertajati sepi penumpang
Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, tengah mengalami mati suri. Hanya satu rute yang dioperasikan dari 11 rute yang disediakan. Target 2,7 juta penumpang per tahun 2019 pun seolah mustahil untuk dicapai. Apa penyebabnya?
Faktor penyebab sepinya Bandara Kertajati
Menurut Direktur Operasional dan Pengembangan PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Agus Sugeng Widodo, setidaknya ada lima faktor yang menjadi penyebab sepinya Bandara Kertajati.
“Penyebabnya saya kira cukup banyak. Yang pertama memang dengan naiknya harga tiket, lalu kemudian bagasi berbayar, terus kemudian adanya Tol Trans Jawa juga berpengaruh,” ujar Agus, dikutip dari Liputan6.com, Senin (10/4).
Faktor lainnya adalah persaingan dengan Bandara Husein Sastranegara. Masalah ini memang bukanlah hal baru. Bahkan sempat ada rencana yang akan menutup Bandara Husein Sastranegara dan mengalihkan seluruh aktivitasnya ke Bandara Kertajati.
Lanjut Agus, minat masyarakat yang masih kurang pada transportasi jalur udara pun membuat Bandara Kertajati sepi. Kurangnya penumpang membuat target rute harian dan penumpang tahunan sangat sulit untuk dicapai. Alhasil, beberapa rute pun sementara ditutup.
Agus sangat berharap agar masyarakat mau mendayagunakan Bandara Kertajati karena anggaran yang dilakukan untuk membangun bandara ini tidaklah sedikit, sehingga sangat disayangkan jika Bandara Kertajati tidak berfungsi.
Upaya pemerintah mempermudah akses ke Bandara Kertajati
Adanya akses tol Cisumdawu menjadi harapan bagi Bandara Kertajati. Pemerintah Daerah Jawa Barat berharap agar tol Cisumdawu, seksi II dan III bisa segera berfungsi.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, mengatakan bahwa saat ini pembangunan jalan tol Cisumdawu saat ini masih berjalan lancar. Bahkan seksi II dikabarkan sudah mencapai 93 persen.
Lebih lanjut, Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono, mengatakan bahwa pemerintah pun tengah mengkaji kemungkinan pembangunan jalur khusus sepeda motor di tol Cisumdawu. Hal ini bertujuan untuk membantu pekerja dari Bandung yang menuju Bandara Kertajati. Rencana ini pun diakui lahir dari keinginan masyarakat akan akses yang lebih mudah menuju Bandara Kertajati.
Menhub akan kembangkan Bandara Kertajati
Menanggapi mati surinya Bandara Kertajati, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ingin mengembangkan Bandara Kertajati agar bisa dioperasikan dengan maksimal.
Jika dilihat lagi, Bandara Kertajati merupakan hasil dari inisiasi pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat yang menginginkan adanya bandara udara di wilayah Jawa Barat bagian utara.
Rencana membangun Bandara Kertajati Bandara Kertajati pun sudah digagas sejak tahun 2003. Namun baru terealisasi di tahun 2016. Proses pembangunannya pun memakan biaya besar, yakni Rp 2,6 triliun yang sumbernya bukan hanya APBN, tetapi juga skema pemerintahan dan swasta.
Saat ini ada empat maskapai yang masih aktif beroperasi di Bandara Kertajati, yakni Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, dan Trans Nusa. Mungkin jika kamu menetap di daerah Jawa Barat dan ingin bepergian dengan transportasi jalur udara, Bandara Kertajati bisa menjadi pilihan.