Dipanggil Bawaslu Karena Ucapannya, Bupati Kuningan : Kades yang Tidak Dukung Jokowi Berarti Laknat!
20 Februari 2019 by MoseslazBerikut video saat Bupati Kuningan sebut kades yang tak pilih Jokowi berarti Laknat
Memilih dan mendukung salah satu pasangan calon di Pilpres 2019 nanti sih sah-sah aja dan hak semua orang. Tapi kalau memaksakan pilihan ke orang lain itu yang harusnya jangan dilakuka, apalagi sampai mengutuk. Seperti yang dilakukan oleh Bupati Kuningan Acep Purnama saat memberi sambutan pada acara deklarasi Jokowi-Ma’ruf Amin di Hotel Purnama Cigugur.
Dalam video yang beredar dengan durasi tak kurang dari satu menit, Acep mengutuk para kepala desa yang tidak mendukung Jokowi. Acep mengatakan bahwa Jokowi telah membangun desa dengan menggunakan dana desa.
"Jokowi nyawer ke desa-desa, sehingga desa bisa dibangun, kepala desa bisa diangkat harkat, martabat, dan derajatnya karena berhasil memimpin di desanya. Makanya sampaikan kepada kepala desa dan perangkat desanya, kalau ada yang tidak mendukung Jokowi, berarti laknat," kata Acep dalam video tersebut.
Halo @bawaslu_RI masih punya rasa malu kerja dan dibayar dengan uang rakyat? Kalau gak bisa adil percuma.
— Vox Jax (@JackVardan) February 17, 2019
Dana desa ada bukan di rezim Jokowi saja, ini penyesatan. Lalu orang yang berpidato ini adalah Bupati Kuningan. pic.twitter.com/HVDJchxr7B
Kini atas ucapannya tersebut Komisioner Bawaslu Kabupaten Kuningan Abdul Jalil Hermawan bersama pihaknya akan mengklarifikasi ucapan Acep pada saat ia memberi sambutan di acara deklarasi terhadap capres dan cawapres nomor urut 01 oleh Tim Akar Rumput-Kabupaten Kuningan.
"Kita minta klarifikasi dari bupati (Acep)," kata Komisioner Bawaslu Kabupaten Kuningan, Abdul Jalil Hermawan, Rabu (20/2/2019). Saat ini, Bawaslu Kuningan tengah mengklarifikasi Acep terkait ada tidaknya pelanggaran pemilu. Setelah videonya memberi sambutan dan mengutuk kades yang tak memilih Jokowi tersebut viral, Aceo langsung membuat pertemuan dengan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI). Acep juga langsung membuat pernyataan permintaan maaf.
"Saya sudah bertatap muka dengan APDESI. Tidak ada satu pun niatan saya untuk menghujat, kata laknat itu spontanitas saya ucapkan dari alam bawah sadar. Saya tidak ada niatan," kata Acep (Detik.com).
Acep mengaku ucapannya itu tak memiliki niatan untuk mengerahkan kades dan perangkat desa mendukung Jokowi.
"Hal tersebut semata-mata karena kekhilafan saya. Dan, saya tidak ada maksud untuk menyinggung para kades dan perangkatnya serta APDESI Kabupaten Kuningan," ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Nah loh, sebagai masyarakat yang negaranya berazaskan demokrasi, harusnya ada sikap saling menghargai dan memaklumi kepada setiap perbedaan. Kalau pun sedang bertindak sebagai tim sukses, boleh lah mempromosikan pasangan calon usungannya, memamerkan keunggulan pilihannya, tapi jangan sampai mengutuk orang yang memiliki perbedaan pandangan soal pilihan calon pemimpin. Kalau menurutmu sendiri gimana guys dengan video Bupati Kuningan tersebut?