Deretan Kontroversi Menkes Baru dr Terawan, Ditolak IDI Hingga Sebutan 'Dokter Cuci Otak'!

Ditunjuk Jadi Menkes, Ini Deretan Kontroversi dr Terawan si Dokter Cuci Otak
Presiden Jokowi memilih dr Terawan sebagai Menteri Kesehatan, Rabu (23/10). | katadata.co.id

Kontroversi menyelimuti Menteri Kesehatan dr Terawan dari penolakan IDI hingga sebutan ‘Dokter Cuci Otak’.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk dr Terawan Agys Putranto sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) Kabinet Indonesia Maju saat pengumuman menteri baru di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10).

Sayangnya langkah Presiden Jokowi ini mendapat banyak sorotan termasuk dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena sosok dr Terawan yang dianggap memiliki banyak catatan kontroversial

Lalu, seperti apa kontroversi yang selama ini lekat dengan dr Terawan? Berikut laporannya.

1.

IDI tolak dr Terawan sebagai Menkes

Ditunjuk Jadi Menkes, Ini Deretan Kontroversi dr Terawan si Dokter Cuci Otak
PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta Presiden Jokowi meninjau ulang penunjukan dr Terawan sebagai Menkes. | kabar24.bisnis.com

Dilansir dari CNBCIndonesia.com, Kamis (24/10), IDI mengirim surat terbuka untuk presiden agar mempertimbangkan keputusannya menunjuk dr Terawan sebagai Menkes.

Baca Juga: Prabowo Calon Menteri Pertahanan Jokowi, PA 212 Targetkan 100 Hari Kerja Rizieq Sudah Pulang

Surat yang dibuat oleh Majelis Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI menyatakan jika dr Terawan sedang ‘tidak bersih’ saat diangkat sebagai Menkes karena masalah pelanggaran etik.

“Bila diperkenankan kami ingin menyarankan agar dari usulan calon calon tersebut mohon kiranya Bapak Presiden tidak mengangkat dr Terawan Agus Putranto, Sp. Rad(K) sebagai Menteri Kesehatan,”

“Adapun alasan yang mengiringi saran kami adalah karena dr Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) sedang dikenakan sangksi akibat melakukan pelanggaran kode etik kedokteran,” bunyi surat MKEK PB IDI pada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Pernah Jadi Bos Gojek, Ternyata Ini Alasan Jokowi Pilih Nadiem Makarim Jadi Mendikbud

2.

Kontroversi dr Terawan terapkan metode ‘Cuci Otak’

Ditunjuk Jadi Menkes, Ini Deretan Kontroversi dr Terawan si Dokter Cuci Otak
dr Terawan disorot karena metode cuci otak yang digunakannya. | bisnis.tempo.co

Nama dr Terawan menjadi sorotan usai dirinya menerapkan sebuah metode cuci otak bagi penderita stroke agar bisa kembali sehat.

Metode yang dia temukan ini dalam kalangan medis dikenal sebagai digital substraction angiography (DSA) dinilai sebagai pelanggaran etik karena disebut belum teruji secara klinis.

Hal ini sempat disampaikan oleh Ketua Umum PB IDI Prof dr Ilham Oetama Marsis, SpOG pada tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Santer Dikaitkan Buku Merah Lalu Dicopot Dari Kapolri, Tito Karnavian Jadi Mendagri

“Harus dibuktikan kembali bahwa dengan cara (cuci otak) itu saja apakah bisa menggantikan terapi konservatif yang ada? Belum tentu, dia harus membuktikan,”

3.

IDI pecat sementara dr Terawan

Ditunjuk Jadi Menkes, Ini Deretan Kontroversi dr Terawan si Dokter Cuci Otak
dr Terawan bersama menteri baru saat acara pelantikan di Istana Kepresidenan, Rabu (24/10). | nasional.sindonews.com

Kontroversi ini membuat dr Terawan sempat dipecah dari IDI karena dianggap melanggar Pasal 4 dan Pasal 6 Kode Etik Kedokteran Indonesia.

“Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri,” bunyi Pasal 4 Kode Etik Kedokteran.

“Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat,” bunyi Pasal 6 dikutip dari Kompas.com, Kamis (24/10).

Akibatnya, dr Terawan terancam menerima sanksi dikeluarkan dari keanggotaan IDI selama 12 bulan dan izin praktiknya dicabut. Namun, hukuman ini masih ditunda hingga Kemenkes mendapatkan hasil uji coba metode DSA milik dr Terawan.

Artikel Lainnya

Sosok dr Terawan memang menjadi salah satu menteri baru Presiden Jokowi yang mendapatkan banyak sorotan dari publik.

Hal ini tidak lepas dari rekam jejak kontroversi yang melekat padanya terkait metode cuci otak pada pasien stroke dalam praktik pengobatannya.

PB IDI selaku perkumpulan dokter Indonesia mencoba memberikan surat terbuka perihal peninjauan kembali ditunjukkan dr Terawan sebagai Menkes Kabinet Indonesia Maju.

Tags :