Berubah Total, Kebijakan Ekspor Lobster Bakal "Dihapus" Sepengganti Susi!

ilustrasi | money.kompas.com

Alasannya penyelundupan semakin meningkat!

Rencana membuka kembali ekspor benih lobster oleh sepengganti Susi Pudjiastuti menuai kontroversi, polemik itu muncul manakala ada wacana dari Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk merevisi aturan terkait penangkapan dan ekspor benih lobster di Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (16/12/19), alasan Edhy bakal membuka kran ekspor lobster itu adalah karena selama ini justru penyelundupan kian marah, tak hanya itu saja, nilai penjualan dari penyelundupan itu tidak bisa dipandang sebelah mata.

Oleh sebab itu, menurut Edhy dengan membuka kran ekspor lobster secara terstruktur dan sistematis, secara tidak langsung akan menurunkan nilai jual dari ekpor ilegal dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat yang hidupnya bergantung pada penjualan benih lobster.

Di depan awak media di JCC Jakarta, Sabtu (14/12/19), Edy mengklaim selama hal ini dibiarkan, aktifitas penyelundupan di lapangan justru masih ada, oleh karena itu dengan dibukanya kran ekspor otomatis akan membuat penyelundupan di Indonesia tidak punya nilai lagi.

Baca juga : Pengganti Susi Pudjiastuti Akan Hentikan Kebijakan Penenggelaman Kapal!

Edhy Prabowo | fokus.tempo.co

Daripada dijual melalui perantara, kenapa enggak langsung. Dengan siapa nanti dijual, apakah dengan koperasi atau ke siapa yang tahu, ujar Edhy.

Kemudian langsung ke negara penerima benih daripada lewat perantara lagi, penyelundupan lagi. Kenapa kita enggak fokus pada si pemilik benih ini agar punya harga yang lebih besar? tambahnya.

Dari informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, pada Januari-Oktober 2016, kasus penyelundupan benih lobster berhasil digagalkan aparat, ditaksi nilai penyelundupan itu senilai Rp 124,8 miliar karena mencapai 800.000 ekor.

Kala itu, Susi mengemukakan perang terhadap penyelundup lobster dengan menerbitkan larangan penangkapan dan ekspor benih lobster. Namun yang namanya pencuri, tidak hanya berdiam diri saja, penyelundupan masih terus terjadi dan dipasok ke Singapura serta Vietnam dengan harga benih sekitar 12 dollar AS (Rp 156.000) per ekor.

ilustrasi lobster | fokus.tempo.co

Sementara itu, lebih lanjut Edhy akan menjamin jika kebijakan barunya itu nanti akan ada nilai baliknya pertama terhadap lingkungan dan ekosistem yang akan terjamin. Pasalnya dalam kebijakannya itu, Edhy mewajibkan setiap petambak mengembalikan beberapa persen lobster ke perairan Indonesia, misalnya 2,5 persen sampai 5 persen dari jumlah ekspor benih.

Agar jangan sampai lingkungan rusak dan lobsternya habis, misal 5 persen atau 2,5 persen benih lobster dikembalikan ke laut, tinggal dihitung, ungkap Edhy.

Baca juga : Viral! Susi Pudjiastuti Asyik Joget Setelah Tak Lagi Jabat Menteri, Netizen: Lepas Stres

Artikel Lainnya

Kalau menurut kajian kan yang hidup dari semua lobter itu hanya 1 persen saja enggak sampai, kalau masuk 2,5 atau 5 persen kan saya pikir bagus, tambahnya.

Tags :