Ahok Diduga Maju di Pilwali Surabaya 2020! Politikus PDI-P: Masih Terbuka Peluang!
20 Agustus 2019 by refa dewaPolitikus PDI-P, masih terbuka peluang!
Pengangkatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi Ketua DPP PDI-P bagian kebudayaan tentu turut menyita perhatian tak hanya politikus tapi juga publik, tak heran isu Risma bakal melenggang ke Ibu Kota kian ramai diperbincangkan, entah nanti pada Pilgub DKI 2024 atau masuk dalam bursa calon menteri di Kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Meski akhirnya isu tersebut ditepis oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menurutnya persoalan menteri merupakan kewenangan Presiden
Menteri itu dari Pak Presiden yang punya hak prerogatif, dan kemudian Ketua PDIP Ibu Mega, kata Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Nah, bagaimana tinggal kita lihat pembicaraan-pembicaraannya, tunggu aja nanti, imbuhnya.
Setali tiga uang, salah satu figur unggulan PDI-P lainnya, Basuki Tjahja Purnama (BTP) juga dikabarkan akan maju dalam Pilwali Surabaya 2020. Isu itu pun langsung tanpa menunggu lama dikomentari oleh BTP sendiri, di depan awak media sesuai menghadiri Seminar Wawasan Kebangsaan bertema 'Dari Aku, untuk Indonesiaku' yang digelar UK Petra.
Saya bilang itu tidak mungkin saya diwakilkan jadi wali kota Surabaya. Kader-kader itu masih banyak yang baik-baik. Saya ditugaskan partai untuk mengajar di sekolah politik. Nah sekarang tugas saya itu ke NTT. Jadi tidak ada partai menugaskan saya jadi wali kota Surabaya, ujar BTP, Senin (19/8/2019).
Baca juga : Tak Ingin Jadi Pejabat, Ahok Sebut Karier Politiknya Sudah Tamat
Ditugaskan ke NTT
Lebih lanjut dalam pertemuan itu, BTP juga menuturkan dirinya hanya melakukan hal yang bisa dibantu dan menolong masyarakat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan jika dirinya hanya mengikuti dengan perintah partai. Hemat kata, BTP tidak ada rencana bahwa dirinyakan maju menjadi wali kota atau kepala daerah, karena menurut BTP sendiri tidak ada perintah untuk menjadi kepala derah dari partai.
Sampai saat ini tidak ada perintah untuk menjadi kepala daerah, tidak ada. Tidak ada rencana ke arah situ. NTT akan panjang kalau bicara tentang pertanian, peternakan dan lain-lain. Saya lebih fokus membantu di daerah NTT. Tapi tidak jadi gubernur NTT juga. Nanti malah salah paham lagi, sambungnya sambil tertawa.
Baca juga : Lebih Pilih Jadi Host, Ahok Mengaku Sudah Cacat dan Dipandang Sesat
Masih terbuka peluang
Hal berbeda justru diungkapkan oleh politikus senior PDI-P, Eva Kusuma Sundari, kepada awak media, Selasa (20/8/2019). Menilai jika peran BTP masih terbuka lebar, karena orang luar yang bukan anggota PDI-P sukses diusung oleh partai apalagi yang sudah menjadi anggota.
Masih terbuka peluang lah. Ngapain ditutup? Ujar Eva
Orang di luar melamar PDIP saja bisa, apalagi Ahok yang sudah jadi kader PDIP, kata Eva.
Namun menurut Sundari, semuanya kembali ke "hukum pasar", karena apabila rakyat menghendaki tentu PDI-P akan mengusungnya, namun kedepan pihak partai juga belum memastikan apakah nanti BTP akan diusung ke Surabaya 2020 atau tidak.
Kita lihat saja nanti. Tapi satu yang jelas, hak konstitusional warga negara untuk dipilih dan memilih itu ada, kata Eva.