8 Fakta Menarik Lia Eden, Pemimpin Sekte Kerajaan Tuhan yang Dikabarkan Meninggal Dunia

Lia Eden dan para pengikutnya | www.boombastis.com

Lia Eden dikabarkan meninggal dunia, bagaimana kelanjutan dari sekte sesatnya?

Kabar duka datang dari pemimpin, Sekte Tahta Suci Kerajaan Tuhan, Lia Eden. Ia dikabarkan meninggal dunia oleh akun media sosial Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman).

"Ratu Surga pengabar kesucian wahyu-wahyu Tuhan itu berpulang. Lia Eden (Lia Aminuddin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu (9/4)," tulis akun Instagram Kabar Sejuk, Minggu (11/4).

"Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa: urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara," sambung tulisan unggahan Kabar Sejuk.

BACA JUGA: Majalah Arab Saudi Sebut Jokowi Sebagai Sosok yang Bersih dan Rendah Hati

Semasa hidup, wanita yang menghembuskan napas terakhir di usia 73 tahun ini menjadi tokoh yang cukup sering jadi sorotan usai kemunculan Sekte Kerajaan Tuhan.

Berikut sederet fakta unik semasa hidup Lia Eden, pemimpin Sekte Kerajaan Tuhan.

1.

Ibu rumah tangga perangkai bunga

Lia Eden yang memiliki nama asli Lia Aminuddin, lahir pada 21 Agustus 1947 di Jakarta. Oleh para pengikutnya, Lia biasa disapa Paduka Bunda Lia Eden.

Sebelum menghebohkan Indonesia dengan ajarannya, Lia Eden merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki kesibukan merangkai bunga. Berkat keahliannya, ia sempat tampil di televisi nasional dalam acara merangkai bunga.

BACA JUGA: 3 Kejanggalan Kematian Suzanna, Ratu Horor Indonesia

Lia Eden meninggal dunia | www.instagram.com
2.

Pengakuan bertemu dengan Malaikat Jibril

Perubahan mulai terjadi dengan dirinya pada tahun 1974 silam, di mana ia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap di atas kepalanya saat berada di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Peristiwa ajaib kedua yang telah mengubah prinsip hidupnya terjadi pada malam 27 Oktober 1995 silam. Ia merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda, yang mengaku sebagai Malaikat Jibril hingga membuatnya mengaku menerima bimbingan dari Malaikat Jibril terus menerus sejak tahun 1997 hingga kini.

BACA JUGA: 3 Artis Indonesia Ini Rela Jual Cincin Pernikahannya. Kenapa?

3.

Pencetus keyakinan baru

Lia Eden pencetus keyakinan baru yang dianggap sesat | kompas.com

Selama proses bimbingan itu, ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril menyucikan dan mendidiknya melalui ujian sehari-hari yang sangat berat. Proses penyucian itu tak pernah berhenti hingga kemudian Tuhan memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti namanya yang lama.

Ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-kitab suci dan dinyatakan Tuhan sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.

Karena itu, ia pun dijuluki oleh pengikutnya sebagai Ratu Surga karena juga kerap mengaku sebagai titisan Tuhan.

4.

Menyebut dirinya Imam Mahdi dan dinyatakan sesat

Pada 1998, Lia Eden menyebut dirinya Mesias atau Imam Mahdi yang muncul di dunia sebelum hari kiamat untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia.

Selain itu, ia juga menyebut dirinya sebagai reinkarnasi Bunda Maria, ibu dari Yesus Kristus. Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah reinkarnasi Isa.

Pemahaman yang dibawanya ini berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal pengajarannya. Penganut agama ini terdiri dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, artis drama, dan juga pelajar.

Mereka disebut sebagai pengikut Salamullah. Beberapa nama juga muncul mewakili penganut Lia Eden, baik Sekte Kerajaan Tuhan, Salamullah, dan Kaum Eden.

5.

Salamullah sebagai simbol perjuangan kebebasan beragama

Lia Eden dan para pengikutnya | kompas.com

Tahun 2005, Lia Eden mendirikan ajaran Takhta Suci Kerajaan Tuhan yang terdapat sejumlah ajaran yang bertentangan dengan keyakinan masyarakat, terutama pemeluk agama Islam.

Antara lain, Lia Eden menyebut salah satu pengikutnya yang bernama Mohammad Abdul Rachman sebagai reinkarnasi Nabi Muhammad SAW.

Lia Eden juga mengesahkan salat dalam dua bahasa dengan bersandarkan pada Al-qur’an surat Maryam ayat 97. Tak sampai di situ, Lia Eden telah menafsirkan beberapa ayat Al-qur'an lainnya sesuai dengan kehendaknya sendiri, antara lain surat An Nazm ayat 6 untuk membenarkan bahwa sosok malaikat Jibril telah bersemayam di dalam dirinya.

Ia juga menghalalkan daging babi karena menurut dia sesuai fatwa Allah, babi tidak haram lagi di zaman yang hewan ternaknya riskan dikonsumsi karena penyakit flu burung, dan sapi gila yang membahayakan.

Dalam perkembangan ajarannya, Majelis Ulama Indonesia melarang perkumpulan Salamullah karena dianggap menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam.

6.

Dijebloskan ke penjara sebanyak dua kali

Lia Eden sempat dipenjara pada 29 Juni 2006 selama 2 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia dianggap telah menodai agama, melakukan perbuatan tidak menyenangkan, dan menyebarkan kebencian.

Usai divonis penjara, ia sempat melontarkan kalimat yang cukup nyeleneh.

"Kalau saya dibebaskan, saya akan memohon kepada Tuhan supaya lumpur di Sidoarjo dan Gunung Merapi bisa reda. Jika saya tidak bisa membuktikan, biarlah saya dihukum mati," ungkap Lia Eden kala itu.

Tak kapok, ia memilih kembali ke kerajaannya di Jalan Mahoni, Jakarta Pusat, setelah dinyatakan bebas dari Rutan Pondok Bambu.

Karena masih menyebarkan ajarannya, ia kembali diseret ke meja hukum pada Desember 2008. Ia kemudian dihukum 2,5 tahun penjara dan bebas pada 15 April 2011. Vonis tersebut diputuskan setelah polisi menyita ratusan brosur yang dinilai berisi penistaan agama.

7.

Membakar mulut untuk menghilangkan sifat buruk

Lia Eden meninggal dunia | kompas.com

Selain itu, Lia Eden didakwa telah membakar mulut salah satu pengikutnya, yakni R. Ghassani Karamina atau Neng yang berusia 9 tahun dengan alasan penyucian untuk menghilangkan sifat buruk yang ada pada diri seseorang.

Menurut jaksa, ia memaksa Neng untuk tidak menyangkal telah berbohong karena ada saksi yang mengetahui bahwa Neng telah berbohong kepada temannya.

Namun, Neng justru menyangkal telah berbohong, sehingga Lia Eden akhirnya mengancam akan menghukum bakar mulut bocah itu.

Lia Eden lantas menyuruh ibu kandung Neng, Marike Sukayanti, untuk mempersiapkan peralatan berupa spiritus, lilin, korek api, serta kain kassa untuk membakar mulut anaknya sendiri.

"Namun Neng memberontak dengan meronta-ronta dan api yang disulutkan kearah bibir ditiup berkali-kali hingga padam," kata Jaksa Arif Basuki.

Karena pembakaran itu gagal, Neng kemudian diikat tangannya dengan tali rafia dan Lia Eden melaksanakan sendiri pembakaran mulut Neng sehingga mulutnya terbakar dan melepuh.

Selain membakar mulut Neng, Lia Eden juga pernah menggunduli rambut Neng dan mengolesi dengan spiritus lalu membakar ubun-ubunnya sebanyak tujuh kali. Atas perbuatan keji itu, Lia Eden dijerat dengan pasal 335 ayat 1 KUHP.

Yang jadi sorotan kala itu, usai dakwaan dibacakan, Lia menyatakan penolakannya terhadap persidangan karena menurutnya, tidak ada yang berhak mengadili kerajaan Tuhan.

8.

Sempat gelar ritual perang terhadap Nyi Roro Kidul

Pada Agustus 1999 silam, Lia Eden bersama puluhan pengikutnya sempat menggelar ritual perang terhadap Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Ritual ini dilakukan di bibir pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Tujuan dalam ritual tersebut ialah demi membasmi Nyi Roro Kidul sebagai tokoh mitologi Samudera Hindia yang dianggap simbol kemusyrikan.

"Allahu Akbar. Lepaskanlah hamba dari kutukan Roro Kidul," teriak Lia Eden saat itu di hadapan 75 jemaah Salamulah, usai bersama menggelar salat selama 45 menit.

Artikel Lainnya

Namun, kabar meninggalnya pemimpin Sekte Kerajaan Tuhan yang sempat menghebohkan Tanah Air ini, hingga kini belum diketahui kronologi atau penyebab kematiannya.

Tags :