5 Fakta Pria yang Mengancam Kurir Pakai Samurai, Kini Dijebloskan ke Penjara

Ilustrasi
Ilustrasi | www.pexels.com

Mengaku menyesal karena pernah tertipu.

Aksi pengancaman terhadap kurir COD kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini salah satu kurir yang bekerja di bawah naungan SiCepat menjadi korbannya. Ia diancam menggunakan samurai saat mengantar pesanan kepada seorang pembeli berinisial MDS di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan pada 25/5 kemarin.

Video pengancaman terhadap kurir itu pun viral hingga pihak perusahaan SiCepat turun tangan menjebloskan pelaku ke penjara. Bagaimanakah kronologi terjadinya peristiwa ini? Simak fakta-faktanya berikut ini.

1.

Awal mula pengancaman yang viral

Ilustrasi
Tangkapan layar video pengancaman terhadap kurir | banten.tribunnews.com

Awalnya kurir mengantar pesanan seperti biasa. Namun, MDS merasa tertipu dan mencurigai pesanan yang ia terima. Kurir pun menjelaskan agar MDS tidak membuka pesanan tersebut, sehingga ia bisa mengembalikannya kepada penjual.

Akan tetapi, MDS nekat membukanya dan isinya ternyata kosong. Dia pun marah-marah dan meminta ganti rugi langsung dari kurir yang mengantarnya. Tak lama kemudian, MDS masuk ke dalam rumah dan membawa samurai untuk mengancam kurir tersebut.

2.

SiCepat melaporkan MDS ke polisi

Ilustrasi
Pihak SiCepat melaporkan pembeli yang mengancam kurir | news.detik.com

Tak terima salah satu kurirnya mendapat ancaman, PT. SiCepat Express melaporkan MDS ke Polsek Ciputat Timur, Tangerang. Kini, MDS telah diamankan pihak kepolisian dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat pasal 368 ayat 1 KUHP tentang ancaman dengan kekerasan juncto pasal 2 ayat 1 undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam.

"Sudah (jadi tersangka). Ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara, kita lakukan penahanan," ujar Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Jun Nurhaida Tampubolon.

3.

Mengaku pernah tertipu sehingga melakukan ancaman

Ilustrasi
Tersangka MDS yang melakukan pengancaman pada kurir | news.detik.com

Tersangka MDS mengaku aksi pengancaman yang ia lakukan adalah tindakan spontan. Ia merasa kesal lantaran barang yang ia terima tidak sesuai pesanan. Apalagi, sebelumnya ia pernah tertipu membeli barang di online shop dan tidak ada penyelesaian yang jelas dari seller.

"Spontan saja. Saya pesan jam tangan, harganya Rp 70.000 biaya ongkirnya Rp 15.000. Karena barang yang saya pesan itu benar-benar kosong. Enggak ada barang sama sekali," terang MDS.

"Udah pernah 2 kali ketipu. Makanya saya sedikit trauma dan saya minta uang itu dikembalikan langsung oleh kurir, enggak melewati proses. Karena kalau lewati proses itu enggak pernah deal," lanjutnya.

Meski begitu, MDS mengaku malu dan menyesali perbuatannya.

"Sangat malu dan menyesal sekali," ujarnya.

4.

Polisi akan segera mengusut seller

Ilustrasi
Tersangka MDS bersama polisi | amp.kompas.com

Dari pihak SiCepat sendiri sebenarnya hanya melaporkan tersangka MDS. Namun, pihak SiCepat berharap agar Kepolisian juga mengusut seller bersangkutan atas dugaan penipuan.

"Karena sumber dan akar masalahnya adalah online shop tersebut. Kalau misalnya barang yang dipesan pelaku itu misalnya ada dan riil, maka kasus-kasus seperti ini tidak akan terjadi. Sehingga kami meminta kepada teman-teman penyidik di Polsek Ciputat Timur untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap oknum olshop atau seller atas barang tersebut," ujar Wardaniman Larosa, pengacara SiCepat.

Sementara itu, Kapolsek Jun Nurhaida mengatakan pihaknya akan segera mengusut kasus ini lebih lanjut. Menurutnya, saat ini kepolisian telah mendapat keterangan dari beberapa saksi terkait dugaan penipuan dalam transaksi tersebut.

"Nanti akan dilidik (dicari) asal-usul barang itu," terang Kapolsek Jun Nurhaida.

5.

Respon warganet

Ilustrasi
Respon warganet | www.instagram.com

Buntut kasus pengancaman kurir COD ini pun mendapat beragam komentar warganet. Salah satunya seperti terpantau di kolom komentar postingan Instagram @manaberita yang memberitakan kejadian ini.

"Ya gini nih pihak ekspedisinya berani bertindak belain karyawan, jd yg ngancam dilaporin, seller yg nipu dilaporin jd biar ada eefek jera," komentar @manda_mazda.

"Andai belum dibuka sebenarnya bisa dikembalikan tanpa membayar apapun," tulis @renanda_juna.

"Sebenarnya biangnya ya para seller yg abal2," komentar @ranggi.ap

"Seller yang suka bohong gak sesuai pesanan juga harus ditindak," timpal @dedie4boy.

"Sangat perlu dibuatkan video tutorial COD yang bener biar pada paham dan gak merugikan siapa pun," saran @hararaprosma09.

Artikel Lainnya

Nggak habis pikir, gara-gara emosi akhirnya melakukan pengancaman dan berakhir di sel penjara seperti itu. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kasus ini.

Tags :