5 Fakta Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala yang Dijuluki Si Monster Laut
24 April 2021 by Riris Aditia NingrumSempat ditemukan tumpahan minyak di bekas kapal.
Belakangan ini, publik dihebohkan dengan berita hilangnya salah satu kapal selam milik Indonesia yang bernama KRI Nanggala. Satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia itu dikabarkan hilang saat berada di perairan sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Pulau Bali.
Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanyo, kapal tersebut akan melakukan latihan penembakan rudal di Bali pada Kamis (22/4/2021) kemarin. Namun, kapal tersebut tiba-tiba hilang kontak dan masih belum ditemukan hingga sekarang.
Berikut 5 fakta hilangnya kapal selam KRI Nanggala yang dirangkum dari berbagai sumber.
Dijuluki Monster Laut
Kapal selam buatan Jerman itu dijuluki sebagai moster laut karena kemampuannya yang luar biasa. Seperti pada saat latihan operasi laut gabungan pada 8 April 2004 lalu, KRI Nanggala menunjukkan kemampuannya dalam menembakkan torpedo.
Kapal tersebut juga berhasil menenggelamkan KRI Rakata yang dijadikan sasaran tembak dalam latihan. Tak heran, kapal tersebut dijuluki monster bawah laut yang aktif melakukan sejumlah misi penegakan hukum, kedaulatan, dan keamanan di laut
Bawa 53 penumpang
Pada saat berangkat latihan penembakan rudal, KRI Nanggala berisi 53 penumpang, yaitu 49 orang ABK, seorang komandan satuan, dan 3 personel senjata. Komandannya yaitu Letkol Laut (P) Heri Octavian yang sudah setahun ini memimpin kapal tersebut
Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Marsekal Pertama Yulius Widjojono, kapal tersebut minta izin selam pada pukul 03.00 waktu setempat. Izin pun langsung diberikan, namun tak lama kemudian kapal tersebut hilang kontak.
Diduga berada di palung kedalaman 700 meter
Setelah dilaporkan hilang kontak, berbagai upaya penyelamatan dilakukan. Menurut analisa Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanyo, KRI Nanggala berada di sebuah palung di Laut Bali dengan kedalaman 700 meter.
Ditemukan tumpahan minyak
Biro Humas Kemhan dalam rilisnya menyebutkan tim pencarian menemukan adanya tumpahan minyak saat melakukan pencarian dari pengamatan udara. Tumpahan minyak tersebut terlihat di sekitar posisi awal kapal menyelam.
"Pada pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam," tulis Biro Humas Kemhan dalam rilisnya (21/4) kemarin.
Pencarian dibantu Australia dan Singapura
Hingga saat ini, KRI Nanggala masih dalam proses pencarian. TNI telah mengirimkan distress International Submarine Escape and Rescue Liaison Officer (ISMERLO) ke sejumlah negara sahabat. TNI juga meminta bantuan Singapura dan Australia yang mempunyai kapal penyelamat kapal selam.
Selan itu, TNI mengirim KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau yang menggunakan side scan sonar.
Itulah 5 fakta hilangnya kapal selam KRI Nanggala yang masih belum ditemukan hingga sekarang. Semoga kapalnya bisa segera ditemukan dan semua orang yang ada di dalamnya bisa diselamatkan.