Tempat Penyiksaan Massal Paling Mengerikan di Tokyo
30 Maret 2021 by Galih DeaTempat terkelam di balik gemerlapnya Tokyo
Tokyo dikenal sebagai salah satu kota idaman menurut berbagai penduduk dunia. Banyak orang mendambakan untuk singgah di kota percontohan Jepang tersebut. Akan tetapi, di balik gemerlap dan megahnya Tokyo, ada beberapa tempat yang disebut-sebut digunakan dalam kegiatan penyiksaan dan pembantaian masal yang penuh nuansa kelam.
Saking mengerikannya, masih ada berbagai roh gentayangan yang menghantui tempat tersebut. Apabila penasaran, berikut adalah tempat pembantaian di Tokyo yang paling mengerikan.
Suzugamori Execution Ground
Tempat pembantaian tersebut kini hanyalah sebuah lahan hijau di sepanjang jalan raya 15 (Dai-ichi Keihin) yang terletak di dekat Stasiun Omori Kaigan. Jika dilihat sekilas, tempat ini seperti taman hijau di sudut-sudut kota Tokyo.
Namun jauh di zaman Edo, tempat ini memiliki sejarah yang sangat kelam. Pada zaman dahulu, tepatnya pada pemerintahan shogun Tokugawa, tempat ini sering digunakan untuk mengeksekusi penjahat, anggota konspirasi anti pemerintah, hingga umat Kristen di pemerintahan Edo.
Banyaknya tawanan dan penjahat yang dieksekusi di area ini membuat masyarakat Jepang membangun sebuah batu monumen di kawasan ini. Selain itu dibangun juga sebuah kuil bernama Kuil Daikyoji di Suzugamori sebagai langkah untuk membersihkan tempat tersebut dari berbagai roh yang tidak tenang di area tersebut.
Omori POW Camp
Pada Perang Dunia II, Omori merupakan salah satu distrik di Tokyo. Akan tetapi, pihak militer distrik tersebut menjadikan tempat ini sebagai POW camp dari para tahanan Perang Dunia tersebut. Kondisi dalam camp sangat tidak manusiawi, bahkan mengenaskan.
Kebrutalan dari Omori POW camp tersebut bisa dibaca dalam buku Unbroken: A World War II Story of Survival, Resilience, and Redemption. Staf dalam Omori POW camp yang bernama Mutsuhiro Watanabe pun didakwa sebagai penjahat perang karena kebrutalannya di tempat tersebut.
Jika sedang berkunjung di area ini dan memasuki area perlombaan perahu, kamu akan menemukan taman kecil dengan patung Dewi Kannon. Tidak hanya itu, kamu juga akan menemukan sebuah papan berisi tulisan yang menceritakan brutalnya tempat tersebut di masa lampau.
Sugamo Prison
Tempat yang saat ini dikenal dengan Sunshine 60 ini di masa lampau digunakan sebagai rumah tahanan bernama Sugamo Prison. Rutan tersebut dibangun pada 1895 yang menggunakan tahanan Eropa sebagai modelnya. Di 1930, rutan ini kemudian diubah menjadi rumah tahanan bagi para tawanan politik dan komunis di masanya.
Di dalamnya terdapat 6 blok sel, gedung kerja, gedung administrasi, serta lapangan untuk berolahraga dengan total luas bangunan sebesar 5 hektar di Ikebukuro, Tokyo. Berbagai terdakwa dieksekusi di penjara tersebut dengan cara digantung. Pada Perang Dunia II, tempat ini dijadikan untuk berlangsungnya eksekusi tawanan dari pihak sekutu yang tertangkap dengan catatan sebanyak 2.000 orang tersangka.
Sugamo Prison ini kemudian ditutup pada 1962 lalu dibongkar di 1972 sebelum dijadikan Sunshine 60 yang terdiri dari 60 lantai yang selesai dibangun pada 1978. Bangunan ini tercatat pula sebagai gedung tertinggi di Jepang pada masanya. Hingga saat ini, beberapa pengunjung masih bisa merasakan kehadiran roh dari tahanan yang dieksekusi di tempat tersebut.
Shiba Park
Disebut-sebut sebagai salah satu tempat terindah di Tokyo, Taman Shiba ini ternyata menyimpan kenangan mengerikan di balik layar. Pada pertengahan Agustus 1946, ditemukan dua mayat di area bukit belakang Kuil Zojoji. Setelah diselidiki, mayat tersebut merupakan sebagian korban dari Yoshio Kodaira, pembunuh berantai paling terkenal di Jepang yang menginspirasi hadirnya novel Tokyo Year Zero karya David Peace pada 2007.
Dalam novel tersebut, Kodaira menyatakan jika ia menjadi haus darah selama mengabdi sebagai prajurit militer Jepang di Manchuria pada 1930. Dengan memanfaatkan ketidakaturan kota Tokyo pasca perang, ia mampu menarik berbagai wanita muda ke dalam taman tersebut. Anehnya, tidak ada mayat lain yang ditemukan selain dua mayat tersebut walaupun sudah disisir secara mendalam.
Walaupun sudah menjadi salah satu tempat terindah untuk dikunjungi, Taman Shiba tersebut masih dihantui oleh roh dari korban pembunuhan Kodaira tersebut hingga kini. Bahkan orang yang tidak memiliki kemampuan spiritual pun juga bisa merasakan keberadaan mereka membuat tempat tersebut menyeramkan ketika disinggahi di malah hari.
Itulah empat tempat terkenal di Tokyo yang memiliki sejarah kelam. Berani mengunjungi tempat-tempat tersebut ketika matahari sudah tenggelam?