Alasan Superhero Asal Asia Sedikit Peminat Daripada Bikinan Amerika

superhero dari asia
Kurang exposure | keepo.me

Padahal superhero Asia nggak kalah ciamik!

Ketika membahas tentang superhero, gambaran tokoh yang ada di kepala banyak orang mungkin nggak akan jauh dari karakter bikinan Marvel dan DC. Sebut saja Spider-Man, Batman, Captain America hingga Iron Man. Hal lain yang sering membuat bertanya-tanya adalah apakah dari Asia nggak ada superhero yang boombastis?

For your information, Kamala Khan dan Cindy Moon jadi salah dia superhero asal Pakistan yang diciptakan karakter dan ceritanya oleh Marvel. Dikisahkan mereka berasal dari Asia.

Selain itu, ada juga Ryan Choi "The Atom" yang menjadi superhero ciptaan DC dan berasal dari Asia. Tapi rasanya mereka semua belum bisa disandingkan dengan superhero “mainstream” lainnya. Mengapa?

superhero dari asia
Kamala Khan | www.dorkly.com

Kamala Khan yang berdarah Pakistan sebagai contoh

Stereotip yang diasosiasikan pada karakter superhero berdarah Asia dalam dunia superhero di DC dan Marvel adalah science nerd, bullyable geek dan supervillain. “Jabatan” paling tinggi yang bisa ditempati karakter berdarah Asia hanya sebagai superhero level B sebagai sidekick semata. Termasuk juga dengan Kamala Khan.

Kamala Khan adalah wanita berdarah Pakistan yang tinggal di Amerika Serikat. Dia memiliki alias yang sama dengan Captain Marvel. Mereka bukan tokoh yang sama, hanya saja mereka mewarisi kekuatan dari gen Kree. Di komiknya, Kamala Khan punya kekuatan yang membuat tubuhnya lentur seperti karet.

superhero dari asia
Orang Asia | comicbook.com

Cara pandang dunia kepada Asia

Sebagai contoh lainnya, ada Bingbing Fan yang berperan sebagai Blink dalam X-Men: Days of Future Past yang rilis pada 2014 silam. Di sini, karakter Blink juga muncul sebagai sidekick saja. Tidak ada yang membuat karakter yang diperankan oleh aktris Asia ini jadi ter-highlight dan mencuri perhatian.

Sebagian besar komik dan script film memang ditulis oleh pria kulit putih. Lekatnya stereotipe tentang Asia juga tak bisa lepas dari cara pandang terhadap dunia yang jauh dari keseharian orang Asia. Sudut pandang ini yang kadang bermuatan sosial politis.

Baca juga: Aktor Asia-Amerika yang Mengepakkan Sayap di Hollywood

superhero dari asia
Propaganda | www.theverge.com

Komik superhero dan keadaan sosial politik

Pada awal perkembangannya, komik superhero memang tak lepas dari misi sosial politis. The Action Comic, komik yang pertama kali memperkenalkan Superman sebagai superhero pada 1938, muncul sebagai kritik terhadap kehidupan sosial politik Amerika Serikat saat mengalami masa The Great Depression.

Tidak ada alien atau supervillain, Superman bertarung melawan suami abusif, pelecehan terhadap wanita,dan pemerintahan yang korup. Beberapa tahun sesudahnya, Perang Dunia II terjadi. Dunia superhero ikut ambil bagian dalam momen ini.

Superman, Captain America dan superhero lainnya menjalani misi propaganda sebagai agen patriot pemerintah. Sebuah misi yang bertolak belakang saat awal karakter ini dikenalkan, bukan?

Tak lama kemudian, Amerika Serikat memiliki presiden keturunan Afrika-Amerika pertamanya. Feminisme, persamaan gender dan keberagaman mengakar kuat di Negeri Paman Sam tersebut. Perkembangan ini juga turut menjadi inspirasi bagi dunia komik.

Jika diamati, beberapa waktu belakangan muncul versi alternatif dari superhero kenamaan lintas ras dan gender. Salah satunya adalah Black Panther yang menjadikan aktor dan aktris berkulit gelap sebagai lakon utama di cerita versi komik dan fillmnya.

Baca juga: Aktris Asian-American di Kancah Hollywood

superhero dari asia
Kurang progresif | www.fandom.com

Perkembangan yang kurang progresif

Perubahan yang dilakukan DC dan Marvel dalam dunia komik dan perfilman ini merupakan langkah yang bagus dan layak untuk diapresiasi. Tapi perubahan ini lebih terasa seperti jalan pintas. Alih-alih menciptakan karakter superhero baru dengan identitas dan latar belakang yang kuat, Marvel lebih memilih untuk “mentransfer” ras dan gender pada superhero yang populerr saja.

Hasilnya, karakter baru ini lebih seperti bayang-bayang dari karakter utama. Perubahan yang sebenarnya tidak progresif dan cenderung sementara.

Baca juga: Film Superhero Terbaik Selain DC dan Marvel

superhero dari asia
The Green Turtle | www.npr.org

The Green Turtle, superhero Asia yang bukan bikinan DC dan Marvel

Karakter superhero ini sebenarnya sudah hadir sejak era awal komik superhero era 40-an. Diciptakan oleh seniman komik keturunan Tiongkok-Amerika bernama Chu Hing yang tidak ada sangkut pautnya dengan DC dan Marvel.

Cerita di komik ini berlatar ketika perang melawan kekuatan poros Jerman-Italia-Jepang. Pada masa itu “mengharamkan” karakter “kulit kuning” atau Asia muncul sebagai seorang pahlawan. Tuntutan ini membuat The Green Turtle harus menyembunyikan identitas aslinya.

Panel komik The Green Turtle digambar samar, tertutup oleh bayangan topeng, jubah dan komposisi yang menghalangi pembaca untuk melihat wujud aslinya.

Pada 2014, The Green Turtle dihidupkan kembali. Karakter ini diberi alter ego yang jelas sebagai pria keturunan Tiongkok-Amerika bernama Hank Chu. The Green Turtle bisa menjadi penambah cerita tentang karakter superhero berdarah Asia dalam dunia komik.

Artikel Lainnya

Nggak ada salahnya menantikan supaya beberapa superhero dari Asia jadi mendunia karena ceritanya yang nggak kalah bagus dari DC dan Marvel. Mungkin butuh waktu lama bagi The Green Turtle untuk mencapai level seperti superhero yang populer saat ini. Tak ada salahnya juga untuk berharap ada gebrakan baru dalam bidang superhero ini, ‘kan?

Tags :