Meski Populer, 5 Film Superhero Ini Malah Dilarang Tayang di Tiongkok
07 September 2021 by Galih DeaBeberapa di antaranya sempat gagal tayang
Tiongkok merupakan salah satu negara terbesar di dunia. Tak heran negara satu ini juga dianggap sebagai lahan industri paling potensial, terutama bagi industri sinema dunia. Walau banyak sekali film yang tayang di sana, ada banyak film superhero yang justru mendapatkan respon negatif bagi penontonnya.
Banyak alasan yang menyebabkan film superhero berikut ini jadi kurang disambut baik, salah satunya kontroversi terhadap kebudayaan Tiongkok itu sendiri. Tidak hanya bagi film-film pahlawan super biasa, namun hal ini juga berlaku bagi film pahlawan yang sedang populer belakangan ini.
Penasaran dengan film-film yang dimaksud? Berikut ini adalah beberapa film superhero yang mendapatkan respon negatif di Tiongkok.
Superman (1978)
Superman merupakan salah satu pahlawan super ikonik dari DC, yang mendapatkan banyak adaptasi ke layar lebar. Salah satunya adalah film Superman tahun 1978 silam yang menempatkan Christopher Reeve sebagai sang superhero berkostum biru dan jubah merah tersebut. Akan tetapi, film tersebut baru ditayangankan di bioskop Tiongkok pada 1986 dan menghilang setelah satu hari penayangannya di sana.
Beberapa waktu sebelum Superman resmi tayang di Tiongkok, berbagai pemimpin dari Partai Komunis di Tiongkok telah mendesak pengawasan terhadap budaya dan ideologi dari negara lain. Salah satunya berimbas pada film superhero ini, yang dianggap sebagai pesan bahwa Amerika Serikat adalah negara yang mewakili kebenaran dan keadilan.
The Dark Knight (2008)
Berbagai penonton menganggap bahwa The Dark Knight adalah salah satu film superhero terbaik sepanjang masa. Dengan pemasukannya yang mencapai lebih dari satu miliar dolar, Tiongkok sama sekali tidak memberikan kontribusi terkait hal tersebut karena film arahan Christopher Nolan ini tidak tayang di sana.
Salah satu alasan The Dark Knight tidak tayang di Tiongkok adalah karena adanya adegan yang menyinggung negara tersebut. Adegan yang dimaksud adalah pengusaha Tiongkok yang diculik karena bermasalah dengan mafia. Karena adegan ini tidak dipotong, pihak Warner Bros. memutuskan untuk tidak menayangkannya di Tiongkok.
The Dark Knight Rises (2012)
Karena kesuksesannya, The Dark Knight hadir dengan satu sekuel dengan judul The Dark Knight Rises. Film superhero arahan Christopher Nolan yang tayang 2012 lalu ini bernasib lebih beruntung dari prekuelnya karena dapat tayang di Tiongkok. Namun sayang, penutup trilogi Batman dari Nolan ini tidak berhasil memikat penonton Tiongkok.
Dari pemasukan yang mencapai 1,09 miliar dolar, Tiongkok hanya menyumbang 52,8 juta dolar. Penyebab kurang suksesnya The Dark Knight Rises sendiri beragam, salah satunya adalah tidak munculnya The Dark Knight di bioskop Tiongkok, membuat penonton kurang berminat untuk menonton sekuelnya.
Deadpool (2016)
Deadpool merupakan salah satu film superhero dari semesta Marvel yang mendapatkan rating R. Meski begitu, film yang membawa Ryan Reynolds sebagai manusia super konyol ini meraih kesuksesan karena penampilannya yang akurat dengan versi komiknya. Akan tetapi, film tersebut dilarang tayang di Tiongkok karena violence dan elemen vulgarnya yang sangat banyak.
Walau tidak tayang secara resmi di Tiongkok, film Deadpool akhirnya tayang melalui Beijing International Film Festival 2018 lalu. Sempat dilarang karena tidak lulus sensor, film superhero tersebut justru tayang di festival film terkait tanpa kena sensor sama sekali.
Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021)
Shang-Chi merupakan salah satu superhero di jagat Marvel yang memiliki latar belakang dari Asia, tepatnya Tiongkok. Karena popularitasnya, Disney dan Marvel merilis adaptasi filmnya dengan judul Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings yang tayang secara global mulai 3 September 2021. Meski begitu, film superhero tersebut justru tidak rilis di Tiongkok.
Salah satu alasan gagal tayangnya film Shang-Chi tersebut adalah hadirnya karakter Fu Manchu yang dianggap sebagai penggambaran rasisme di Tiongkok pada versi komiknya. Hal ini yang membuat Marvel Studios mengubah karakter ayah Shang-Chi menjadi Mandarin pada versi sinematiknya.
Tidak hanya itu, Simu Liu yang memerankan Shang-Chi juga kurang disetujui oleh penonton Tiongkok, karena dianggap kurang karismatik. Ini pula yang menyebabkan Kevin Feige, presiden Marvel Studios, turut berpendapat pada penonton untuk menonton filmnya dahulu sebelum menilai sang aktor.
Walau jadi film yang populer, deretan film superhero tersebut masih belum mampu memenuhi ekspektasi penonton Tiongkok. Kira-kira kalian setuju tidak dengan respon negatif dari para penonton Tiongkok pada film-film tersebut?