9 Bukti Kalau Anak Sajak Hidupnya Lebih Ribet daripada Orang Lain. Capek Sendiri Bacanya!
10 Maret 2019 by Ade FatimahBoleh banget buat caption di sosmed, gaes!
Semua orang punya caranya sendiri untuk mengekspresikan dirinya. Baik lewat penampilannya sampai cara bicaranya. Kita bisa sedikit mengenal karakter dan sifat seseorang dari apa yang ia kenakan, ucapkan, pikirkan dan lakukan. Ada orang yang simpel dan ada juga orang yang suka hal-hal kecil dan detail.
Misalnya saja anak sajak yang suka sekali bermain dan mengolah kata sehingga menjadikannya suatu kalimat yang penuh arti dan makna. Biasanya orang yang seperti ini punya kosa kata yang banyak, pemahaman akan hidup yang tinggi serta pembawaannya yang menjiwai banget.
Melihat orang-orang unik seperti ini, beberapa netizen bikin tweet kocak yang ingin menerjemahkan bahasa indah dan putis anak sajak ke dalam bahasa yang simpel dan mudah dimengerti orang-orang. Berikut cuitan mereka!
Cuma Ingin Ngomong Neduh
Bahasanya cakep banget nggak tuh? Punya banyak arti lho sebenarnya. Misalnya saja yang dimaksud “kepergian” itu adalah “putus”. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, ya memang cerita tentang “berteduh” sih. Sepanjang dan seindah itu kalimat artinya cuma “neduh”.
Bahasa Simpelnya Mudik
Kalau kalimat ini di-forward ke ibu dan bapak di rumah pasti bakalan tersentuh sekali mereka. Memberikan kode bahwa kamu akan pulang alias mudik ke kampung halaman dengan kalimat penuh makna dan putis. Yang padahal artinya cuma “mudik”.
Intinya Ingin Ngomong Kere
Kalimatnya malah terdengar lebih memotivasi kita untuk bekerja keras, ya. Menyadarkan orang-orang untuk bekerja dan berusaha untuk mendapatkan barang apa yang diinginkan. Tapi ternyata intinya adalah dia nggak punya uang makanya nggak bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Seindah dan seribet itu bahasa anak sajak, ya.
Mau Bilang Ngantuk Aja Ribet
Ini pasti ditulis ketika jam-jam kritis pada tengah hari menjelang sore. Jelas saja “sayup-sayup” hampir merem karena ngantuk. Angin sepoy-sepoy pun ditulisnya ribet banget menjadi “udara bersenyawa”. Tinggi banget ya bahasa anak sajak.
Maksudnya Genteng Bocor
Kelakuan anak sajak bisa banget deh. Udah tahu atap genteng bocor, dia masih bisa-bisanya nulis sajak seindah ini. Udah keburu becek seluruh ruangan kali ya, gaes? Arti “rapuh dimakan usia” juga maksudnya minta digantiin sama genteng yang baru, tuh! Kode keras buat ayahnya supaya cepat diganti gentengnya.
Gagal move on
Ah, bisa banget dah buat tulisan caption di sosmed. Padahal intinya mah belum bisa move on sama si dia. Biar keliatan melankolis, emosional, dan puitis, kalimat kayak gini pas banget dijadiin caption di posting-an foto kamu.
Simpelnya Banjir
Panjang bener! Keburu banjirnya naik dan meninggi. Kebayang kan kalau anak sajak dimintai informasi sama wartawan. Hahaha. Yang ada wartawannya keburu naik darah duluan. Sungguh sulit jadi anak sajak.
Magrib woi Mahgrib
Apa jadinya kalau ada emak-emak yang gila sajak ya? Mungkin memanggil anaknya suruh pulang udah mahgrib bakalan kayak pidato satu jam. Padahal intinya cuma suruh pulang karena sudah mahgrib.
Ngomong Ngupil Susah Amat!
Bahasanya tinggi banget untuk mendeskripsikan “ngupil”. Tapi bagus juga nih kalimatnya karena orang pun nggak akan paham kalau intinya ngupil. Seindah itu ya bahasa anak sajak untuk mendeskripsikan “ngupil”. Mantap!
Kocak banget ya tweet para netizen menerjemahkan bahasa anak sajak yang ribet dan panjang. Emang bener deh kalau hidup dikit-dikit pakai sajak nggak akan kelar urusan. Nggak heran kenapa anak sajak ribet banget hidupnya. Hahaha. Tapi kalimat sajaknya puitis, indah dan penuh arti sampai-sampai orang dijamin nggak akan paham apa dimaksud. Hihihi.