Sempat Berstatus PDP Corona, Dokter Tirta Ungkap Kondisi Paru-Parunya yang Lemah Karena Rokok
31 Maret 2020 by Ade WismoyoSosoknya tuai pro dan kontra karena desak pemerintah untuk ambil tindakan tegas terkait Corona
Sosok dokter Tirta kini sedang menjadi sorotan lantaran aksinya yang sangat sigap dalam mengawal penanganan pandemi Corona di Indonesia. Ia juga turun langsung ke lapangan membantu masyarakat dan para pasien serta tenaga medis dalam upaya melawan pandemi ini.
Sosok dokter lulusan UGM ini kian menjadi perhatian publik saat ia mendesak pemerintah dalam hal ini presiden Jokowi untuk segera mengambil keputusan tegas terkait penyebaran virus Corona yang sangat cepat dan meluas ini. Ia bahkan sempat berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP karena mengalami gejala-gejala Covid-19.
Jadi PDP Corona
Dokter Tirta menyebut dirinya sempat berstatus sebagai pasien dalam pengawasan karena menunjukkan gejala-gejala Covid-19 pada hari Sabtu, 28 Maret 2020. Keesokan harinya statusnya turun menjadi ODP karena hasil rapid tes menunjukkan ia negatif Corona.
"Jadi Sabtu saya di-PDP-kan. Minggu status saya jadi ODP (Orang Dalam Pemantauan) saja setelah keluar gejala klinis dan rapid negatif," ujar dokter Tirta dikutip dari Liputan6.com.
Dokter Tirta juga menyebut bahwa paru-parunya menunjukkan gejala penyakit serius namun bukan karena virus Corona. Ia menyebut penyakit pada paru-parunya disebabkan oleh rokok.
"Aman, dan gejala paru ku rokok, fix rokok. Soalnya gejala sudah hilang," katanya dikutip dari Liputan6.com.
Jelaskan kondisi paru-paru
Tampk paru2 gue kebanyakan udara, dan diafragma menurun, dx :GEJALA PPOK / bronkitis kronis akibat rokok. Makanya batuk2 ????
— dr tirta (@tirta_hudhi) March 30, 2020
28’tahun kena gejala ginian. Oke gue call staf menkes , bu kirana namanya. Langsung jadi satgas edukasi stop rokok :(( pic.twitter.com/hBzXPEONt5
Lewat sebuah unggahan di akun Twitternya, dokter Tirta mengungkap bahwa ia mengalami gangguan di paru-paru. Semula ia merasa senang dan lega karena dinyatakan negatif Covid-19, namun setelah hasil scan paru-parunya terlihat, ia didiagnosis bronkitis kronis.
"Tampk paru-paru gue kebanyakan udara, dan diafragma menurun, dx :GEJALA PPOK / bronkitis kronis akibat rokok. Makanya batuk-batuk. 28 tahun kena gejala ginian. Oke gue call staf menkes, bu Kirana namanya. Langsung jadi satgas edukasi stop rokok," tulis dokter Tirta dalam akun Twitternya.
Sebut dirinya bodoh
Lewat akun Twitternya, dokter Tirta juga membuat cuitan yang menyebut dirinya bodoh. Ia menyalahkan dirinya sendiri yang tak bertanggung jawab saat berprofesi sebagai dokter namun malah memiliki kebiasaan merokok. Ia juga menyebut merokok adalah salah satu faktor resiko penularan Covid-19.
"Bodoh banget asli. Udah tau dokter malah rokok. Gue akuin. Bener kata2’lu. Gue juga bingung. Stopnrokok deh guys. Faktor resiko penularan covid juga. Okeoke? Jangan sampe paru lu kaya gue," tulis dokter Tirta.
- Ribut Soal Penanganan Corona dengan Akun Digeeembok, Inilah Sosok Dokter Tirta yang Ngeyel Untuk Segera Lockdown
- Pilu Jenazah PDP Corona Yang Ditolak Warga di Sulsel: Mau Dimakamkan Dimana Keluarga Kami?
- Dokter Tirta Sentil Atta Halilintar Soal Subscriber Nggak Guna, Minta Jual Mobil untuk Bantu Atasi Corona
Setelah dinyatakan negatif Covid-19 dalam rapid test, dokter Tirta tetap harus menjalani isolasi selama dua minggu. Ia mengaku melakukan karantina mandiri di rumah karena tak merasakan demam dan gejala lainnya. Ia pun semakin gencar menyerukan anjuran untuk berhenti merokok. Selain karena dapat menyebabkan gangguan paru-paru seperti yang ia alami, merokok juga dapat meningkatkan potensi menderita Covid-19.