Prihatin Banyak Masyarakat Nonton Drama Korea, Nafa Urbach: Artis Indonesia Tidak Kerja Nanti

Nafa Urbach
Nafa Urbach | sulsel.idntimes.com

Haduh mbak, terus masyarakat disuruh nonton sinetron azab?

Drama Korea sedang menjadi candu bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Adanya anjuran untuk tetap di rumah saja membuat banyak masyarakat menghabiskan waktu dengan menonton berbagai judul serial drama dari negeri Ginseng tersebut. Ditambah lagi, saat ini sedang banyak bermunculan serial drama Korea dengan kisah cerita yang sangata digandrungi masyarakat Indonesia yaitu konflik rumah tangga dan perselingkuhan.

Fakta lain yang terkuak dari fenomena ini, serial drama buatan dalam negeri alias sinetron mulai tersisih pamornya semenjak masyarakat Indonesia mengenal drama Korea. Hal ini menjadi keresahan salah satu aktris tanah air yaitu Nafa Urbach. Ia menyampaikan unek-unek terkait banyaknya masyarakat yang menonton drama Korea.

BACA JUGA: Anak Dikatai "Loli", Nafa Urbach Marah Besar dan Akan Memberantas Kaum Pedofil

1.

Berawal dari pernyataan warganet tak pernah nonton sinetron

Nafa Urbach
Nafa Urbach | sulsel.idntimes.com

Dilansir darin Kompas.com, Nafa Urbach sempat melontarkan pertanyaan kepada warganet terkait dengan tontonan favorit dan drama Korea. Pertanyaan tersebut dijawab oleh sebagian besar warganet yang menyatakan bahwa mereka tak lagi menggemari sinetron sebagai tontonan sehari-hari.

"Mereka semuanya sudah enggak nonton sinetron Indonesia. Mereka semua nonton drakor," kata Nafa Urbach dikutip dari Kompas.com.

BACA JUGA: Pelaku Pedofilia yang Bikin Nafa Urbach Geram Akhirnya Tertangkap. Ternyata Penyuka Anime Pornografi?

2.

Khawatir artis Indonesia tak punya pekerjaan

Nafa Urbach
Nafa Urbach | sulsel.idntimes.com

Nafa Urbach lantas menyampaikan kegelisahannya terhadapa makin maraknya masyarakat Indonesia yang kecanduan drama Korea. Ia takut jika suatu saat semua masyarakat Indonesia menonton drama Korea, maka banyak artis dan sineas tanah air akan kehilangan pekerjaan.

"Gimana kalau seandainya seluruh Indonesia nontonnya drama Korea?" ucap Nafa Urbach dikutip dari Kompas.com.

"Ya, selesailah artisnya jadi enggak kerja nanti. Akhirnya PH (production house) enggak berani bayar artis besar, karena ya nanti kalau sinetronnya enggak laku, kalau mereka bayar pemain baru enggak terlalu mahal-mahal amat. Tapi akhirnya mereka tidak akan melahirkan pemain-pemain yang berkualitas," papar Nafa Urbach dikutip dari Kompas.com.

BACA JUGA: Millendaru Blak-blakan Tentang One Night Stand Dengan Artis Inisial ZL Mantan Suami NU

3.

Kritisi rumah produksi sinetron Indonesia

Nafa Urbach
Nafa Urbach | sulsel.idntimes.com

Kondisi saat ini yang memperlihatkan tingginya antusias masyarakat Indonesia terhadap drama Korea disebut oleh Nafa Urbach sebagai peringatan terhadap rumah-rumah produksi yang mencetak ratusan judul sinetron Indonesia agar lebih profesional dan bermutu dalam menciptakan karya.

"Jadi ini udah kayak alarm sih kalau aku pikir, alarm buat sineas Indonesia, penulis skenario Indonesia, dan PH-PH di Indonesia yang mengerjakan sinetron stripping," ujar Nafa dikutip dari Kompas.com.

Sebagai artis yang sudah membintangi berbagai judul sinetron, Nafa juga memberikan kritik terhadap perkembangan sinetron Indonesia.

Karena mereka gini loh kadang-kadang, mereka itu suka dikejar-kejar sama waktu karena stripping. Sudah stripping bikin ceritanya ribetnya bukan main, nanti ada adegan tabrakkanlah, yang ditabrak truklah, apa segala macam. Itu kan enggak bisa cuma diambil sembarangan aja. Karena industri dan karena stripping, dikejar waktu, dikejar anggaran produksi, akhirnya jadinya jeleknya luar biasa," pungkas Nafa Urbach dikutip dari Kompas.com.

4.

Komentar warganet soal sinetron Indonesia

Nafa Urbach
Nafa Urbach | sulsel.idntimes.com

Para waraganet juga mengemukakan alasan mereka tak lagi menonton sinetron Indonesia. Sebagian besar mengaku bosan dengan kualitas sinetron yang begitu-begitu saja, jalan cerita yang bisa ditebak, dan jumlah episode yang sangat banyak.

"Nggak senang sama sinetron Indonesia itu karna ceritanya terlalu panjang sampe ratusan episode sampe sutradaranya bingung bikin alur cerita sehingga ceritanya bolak balik gak selesai-selesai, pemeran yang baik selalu kalah dan disiksa sama yang jahat dan yang baik cuma bahagia di episode terakhir aja," tulis warganet dengan akun Shoujyoukei Hanna.

"Ya sineas Indonesia memang harus lebih kreatif, apa lg dlm menciptakan konflik cerita ga melulu soal cinta tp tetap ada bumbu cintanya juga, terus tampilan gambar video buat yg lebih cinematic, yg adem di mata, krn kebanyakan terlalu tajam/contras, backsound juga perlu diperhatikan, kualitas artisnya dlm mendalami peran," tulis akun Setyo Djansen.

Artikel Lainnya

Meskipun menyayangkan banyaknya masyarakat yang lebih memilih menonton drakor dari pada sinetron, Nafa mengakui bahwa kualitas sinetron Indonesia perlu segera ditingkatkan. Dari pernyataan Nafa dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan sarana hiburan dengan kualitas yang sudah naik kelas dari era-era sebelumnya.

Tags :