Pidi Baiq Pertanyakan Soal Syuting yang Remake Film Dilan. Pidi: Kok Nggak Izin?

Pidi Baiq
keepo.me

Kesuksesan film Dilan, bikin yang lain pengen ikutan bikin juga.

Kesuksesan film Dilan memang tak terduga. Film yang diadaptasi dari karya novel Pidi Baiq ini bahkan menduduki salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa. Di sekuel pertamanya, Dilan 1990 mampu meraih lebih dari 6 juta penonton.

Sementara sekuel keduanya, Dilan 1991 meraih sekitar 5 juta penonton. Itu berarti dua sekuel film Dilan masuk dalam jajaran film terlaris sepanjang masa. Tentu capaian ini menjadi hal yang membanggakan bagi pemain dan semua kru yang terlibat dalam pembuatan film ini.

Namun, di balik sebuah kesuksesan tentu ada konsekuensi yang harus diterima. Meroketnya film Dilan membuat banyak pihak yang tertarik untuk membuat remake-nya.

Pidi Baiq
keepo.me

Sejak film Dilan meraih popularitas tinggi, banyak sekali iklan dan video parodi yang mengadaptasi dari jalan cerita film Dilan. Sayangnya tak semua pihak yang melakukan adaptasi tersebut melakukan prosedur yang benar.

Hal itu seperti yang dikeluhkan Pidi Baiq di Instagram pribadinya. Dalam sebuah instagram story, Pidi mempertanyakan sebuah syuting yang mencontoh set film Dilan sama persis. Namun pihak yang bersangkutan sama sekali tidak meminta izin padanya atau kepada Max Pictures selaku rumah produksi Film Dilan.

"Heran. Kalau bener ada pihak tertentu yang melakukan syuting “Dilan” entah untuk TV Series atau katanya untuk iklan, kok saya dan Pak Odi Max Pictures nggak tau ya? Harusnya kan izin dulu," curhat Pidi.

Dalam video yang memperlihatkan suasana syuting, memang terlihat sangat mirip dengan set film Dilan. Mulai dari para pemeran utama yang didandani persis seperti Iqbaal Ramadhan saat memerankan Dilan dan Vanesha Prescilla saat memerankan Milea, motor, dan set rumah, semua dibikin sangat mirip.

Artikel Lainnya

Curhatan dan cuplikan video saat syuting tersebut sempat diunggah oleh sebuah akun gosip. Dari situ banyak warganet yang juga menyatakan kekecewaannya, sama halnya dengan Pidi Baiq. Ada yang berkomentar bahwa cerita Dilan sudah sangat ikonik sebagai sebuah film yang diadaptasi dari novel. Jangan sampai dibuat sebuah sinetron, yang dikhawatirkan nanti jalan ceritanya akan menjadi berbelit.

Mengadaptasi atau menyadur ide cerita dari orang lain untuk menjadi sebuah karya memang wajib mengajukan perizinan. Jika tidak maka bisa dibilang seseorang melakukan plagiasi. Jadi sungguh disayangkan jika memang ada pihak yang me-remake film Dilan tanpa izin dari pemegang lisensinya.

Tags :