Kesal Diusir dari Bumi oleh Petinggi Sunda Empire, Deddy Corbuzier Lawan dengan 'Kaisar Jombang Merdeka'
30 Januari 2020 by Ade Wismoyo
Mau bales Kaisar Sunda Empire angkat kaki dari Bumi nih Om Ded?
Deddy Corbuzier merupakan salah satu tokoh yang disebut tak sopan oleh Rangga Sasana, petinggi Sunda Empire. Rangga menilai Deddy tak sopan membicarakan dan menjelek-jelekkan Sunda Empire.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier dan Mbah Mijan tampil dalam sebuah video di Youtube membicarakan soal fenomena kemunculan kerajaan-kerajaan baru di Indonesia seperti Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat.
Karena tindakannya itu, Deddy dan Mbah Mijan diminta oleh Rangga Sasana untuk meninggalkan bumi. Menurut pria yang mengaku sebagai petinggi Sunda Empire itu, semua orang yang tak suka dengan Sunda Empire harus angkat kaki dari bumi.
Menanggapi hal itu, Deddy lantas melakukan tindakan usil mendeklarasikan kerajaan sebagai tandingan untuk Sunda Empire yang telah mengusirnya.
Kaisar Jombang Merdeka
Lewat sebuah unggahan di akun Instagramnya, Deddy memperkenalkan kerajaannya sendiri. Youtuber dan pembawa acara bertubuh kekar ini menyebut kerajaannya dengan nama 'Kaisar Jombang Merdeka' dan mengklaim menguasai Bumi dan Mars.
"KAISAR JOMBANG MERDEKA. Keluarga kami menguasai berbagai makhluk dari bumi hingga Mars.. Dan mempunyai senjata bertenaga magis.. This is Fucken #adamsfamily #latepost," tulis Deddy Corbuzier dalam sebuah unggahan Instagram, Rabu 29 Januari 2020.
BACA JUGA: Kaisar Sunda Empire Klaim Bisa Hentikan Perang Nuklir!
Dalam foto unggahannya itu, Deddy Corbuzier tampak bergaya di sebuah kursi layaknya singgasana raja. Tak sendiri, Deddy turut mengajak kekasih dan anaknya untuk bergaya dalam foto tersebut.
Bikin warganet heboh
Unggahan Deddy Corbuzier tersebut menimbulkan kehebohan di kalangan warganet. Mereka menyambut baik apa yang dilakukan Deddy. Mereka lantas berkomentar seputar kejadian pengusiran Deddy dari Bumi oleh Rangga Sasana selaku petinggi Sunda Empire.
BACA JUGA: Sunda Empire Runtuh! Para Petingginya Jadi Tersangka dan Diancam 10 Tahun Penjara
"Saya warga Jombang Jawa Timur menyambut kedatangan sang kaisar," tulis warganet dengan akun @devanmyfood.
"King of the king... ya om, tolong jangan sampai ada pesaing lain," tulis warganet dengan akun @hanh__
"Kapan Penduduk Bumi Harus Daftar Ulang Om?" saut warganet lain dengan akun @kharis_____
"Yang mentang kaisar. Silahkan angkat kaki dari bumi," tulis pemilik akun @wewidiyanti.
Beri hiburan untuk masyarakat
Dalam sebuah video yang tayang di kanal Youtube milik Deddy Corbuzier, Roy Suryo yang juga pernah bersitegang dengan Rangga Sasana, menyampaikan beberapa hal terkait fenomena kemunculan Sunda Empire.
Politikus partai Demokrat itu menyebut ada sisi positif dari kemunculan kerajaan-kerajaan baru seperti Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat. Salah satu sisi positifnya ialah bisa memberikan hiburan untuk masyarakat.
"Ya nggak apa-apa lah, kita masih bisa ketawa, dibandingkan waktu itu kita stres-stres sekarang kita bisa ketawa," kata Roy Suryo.
Bercanda minta tolong ke Roy Suryo
Deddy Corbuzier juga sempat menyampaikan sedikit candaan pada Roy Suryo soal dirinya yang diancam oleh Rangga Sasana.
“Saya mau melapor dengan anda sebagai pakar telematika, saya baru saja di ancam pak, saya disuruh meninggalkan bumi atau mati kalo saya tidak setuju dengan Sunda Empire,” ungkap Deddy Corbuzier.
Mendengar perkataan Deddy Corbuzier, Roy Suryo lantas menyebut bahwa ancaman itu bisa dikenakan pasal jika disertai dengan bukti.
"Seseorang itu merdeka, apabila ada yang mengusik kemerdekaan tersebut terlebih dengan mengancam itu bisa jadi perkara hukum. Tapi harus ada bukti," kata Roy Suryo dalam video tersebut.
Tindakan Deddy Corbuzier mengenalkan kerajaan baru 'Kaisar Jombang Merdeka' tersebut hanyalah reaksi spontan atas ucapan petinggi Sunda Empire yang mengusirnya pergi dari Bumi. Saat itu Deddy yang menyebut Sunda Empire sebagai kumpulan orang yang berhalusinasi mendapat ancaman agar segera angkat kaki dari Bumi.
Rangga Sasana yang mengancamnya kini sudah diamankan oleh polisi. Ia ditangkap oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat di wilayah Tambun, Bekasi pada Selasa, 28 Januari 2020. Status hukumnya pun kini sudah menjadi tersangka atas tuduhan penyebaran berita bohong.
