Keren! Peduli Teman Tuli, Yura Yunita Buat Video Klip dengan Bahasa Isyarat
31 Mei 2019 by Lukyani
Masih jarang nih yang begini
Yura Yunita, seorang penyanyi yang cukup populer saat ini, membuat lagu dengan video klip menggunakan bahasa isyarat agar teman-teman tuli bisa ikut menikmati lagunya tersebut. Hal ini pun bagi Yura adalah sebuah ajakan kepada musisi lain agar lebih mempedulikan teman-teman yang memiliki keterbatasan dalam setiap karyanya.
Melalui video klip single terbarunya, ‘Merakit’, Yura Yunita mengajak para musisi untuk lebih peduli terhadap teman tuli (penyandang Tunarungu). Belum lama ini, Yura Yunita mengajak Bunda Galuh, seorang ahli bahsa isyarat Indonesia dalam pembuatan video lirik lagunya tersebut.
“Iya aku berharap dengan video bahasa isyarat lagu ’Merakit’ ini, turut mengajak banyak teman-teman atau figur publik dan musisi untuk mau belajar dan memahami teman-teman tuli untuk kita semakin peduli,” ujar Yura.
Menurut Yura, teman-teman tuli sebenarnya ingin dapat berkomunikasi dengan teman-teman yang bisa mendengar.
“Ternyata teman tuli itu sederhana, yang aku tangkap ingin sekali diajak komunikasi dengan teman-teman normal,” bebernya.
Yura memberanikan diri untuk bisa berkomunikasi dengan teman-teman tuli meski awalnya dirinya mengaku sempat khawatir melakukan kesalahan saat mencoba berkomunikasi dengan teman tuli. “Karena sebelum aku bertemu dengan Bunda Galuh itu takut salah, takut segaala macam, tapi sesungguhnya ngobrol dengan teman tuli itu bisa kasual, santai,” kata Yura.
“Siapa pun harus berani mencoba berkomunikasi dengan teman tuli, karena diawali keberanian dan komunikasi ternyata bisa membuka banyak sekali kesempatan untuk teman tuli untuk bisa mengekspresikan apa yang ingin dia sampaikan,” tutup Yura.
Memang masih sangat jarang sekali ada musisi yang membuat video lirik menggunakan bahasa isyarat agar karyanya bisa dinikmati pula oleh teman-teman tuli. Sudah saatnya kita memberi kepdulian kepada mereka yang memiliki keterbatasan agar sama-sama bisa menikmati dunia seperti kita.
Ketika kita merasa tidak bisa berkomunikasi dengan teman-teman tuli, atau khawatir melakukan kesalahan ketika berkomunikasi dengannya, itu sebenarnya adalah kesalahan kita sendiri yang memiliki persepsi bahwa teman tuli berbeda dengan kita. Untuk beberapa hal memang mereka harus diberi fasilitas khusus untuk memudahkan, tapi untuk urusan hubungan antar sesama manusia, tentu mereka pun tidak mau dibeda-bedakan.
