Dituduh Hina Prabowo, Istri Andre Taulany Dipolisikan
22 April 2019 by Pristiqa WirastamiMari bermedia sosial secara bijak
Kisruh pascapemilu ternyata belum mereda. Setelah hari pencoblosan, kubu pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendeklarasikan diri sebagai pemenang Pemilu 2019. Itu artinya Prabowo dan Sandiaga, menurut kubu pendukung, akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden yang baru.
Hal ini menuai kontroversi, pasalnya menurut survey quick count justru kubu pasangan calon 01, Jokowi dan Ma'aruf Amin-lah yang berhasil mengumpulkan suara terbanyak. Sementara kubu paslon 02 mengklaim telah melakukan survey quick count secara internal dan keluar hasil Prabowo - Sandi unggul 63 persen.
Deklarasi kemenangan kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ini dinilai beberapa pihak terlalu dini. Sebab hingga saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengeluarkan hasil resmi Pemilu 2019. Kritikan pun datang dari sejumlah kalangan untuk kubu pendukung paslon 02 ini, termasuk oleh para artis.
Dan yang saat ini menjadi sorotan adalah postingan milik istri Andre Taulany, Erin Taulany. Dalam postingannya di Instagram Story, Erin dianggap menghina capres Prabowo karena menulis,
"Kasian, tambah sakit jiwa," tulis Erin sembari menyertakan foto Prabowo Subianto.
Sontak hal itu membuat kubu pendukung paslon 02 geram. Firdaus Oiwobo, pengacara sekaligus salah satu ketua ormas pembela Prabowo Subianto langsung mengambil langkah tegas atas postingan Erin. Ia langsung memperkarakan secara hukum setelah postingan Erin ramai dibicarakan.
Tak hanya Firadus, sesama publik figur juga ikut mengingatkan istri Andre Taulany tersebut. Umi Pipik, yang diketahui sebagai pendukung Prabowo Subianto juga ikut berkomentar mengenai kejadian ini. Ia bahkan meminta Andre untuk mendidik sang istri dengan benar.
Namun bukan netizen namanya kalau tak pintar mengorek "masa lalu". Atas kasus Erin Taulany sekarang, mereka pun membandingkan dengan perkataan Fahri Hamzah 5 tahun lalu. Dalam cuitannya di Twitter, Fahri juga mengatakan Presiden Jokowi "sinting" karena berjanji akan membuat Hari Santri.
"Jokowi Janji 1 Muharram Hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" tulis Fahri Hamzah 2014 silam.
Banyak pula yang menuntut Fahri diperlakukan dengan sama, yakni diperkarakan secara hukum. Sebab secara kontekstual, netizen menilai yang dilakukan Fahri dan Erin Taulany adalah sama.
Sampai saat ini belum ada tanggapan mengenai kasus ini dari Andre dan Erin Taulany. Mereka pun sepertinya masih memilih bungkam.
Apapun itu, semakin kesini seharusnya kita bisa semakin bijak dalam menggunakan media sosial. Terlepas dari kontroversinya, menghina seseorang tentunya tak pernah dibenarkan. Jika Erin Taulany dan Fahri Hamzah ingin mengkritik kubu lawan, seharusnya bisa menggunakan cara yang lebih bijak. Tidak dengan menghina orang lain dengan sebutan "sinting"; "sakit jiwa", atau sebagainya.