Bantu Korban Pelecehan Seksual, Revina Malah Dihujat. Masih Banyak yang Gagal Paham
21 Februari 2020 by Pristiqa WirastamiDi Indonesia, pola pikir menyalahkan korban pelecehan seksual masih marak.
Nama selebgram Revina VT akhir-akhir ini menjadi sorotan. Bukan karena dia pernah menjadi mantan kekasih Young Lex, namun karena keberanian Revina membongkar kebusukan doktor psikologi gadungan, Dedy Susanto.
Berawal dari ajakan kolaborasi yang datang dari pihak Dedy Susanto ke Revina. Namun di tengah jalan, Revina merasa ada yang aneh dengan pria yang mengaku sebagai Doktor Psikologi sekaligus terapis kesehatan mental ini.
Singkat cerita, Revina mencari tahu soal Dedy Susanto. Dan menemukan fakta-fakta yang cukup mengejutkan.
Dedy Susanto diduga memanfaatkan label terapis jiwa untuk melakukan pelecehan seksual kepada sejumlah wanita
Menurut penemuan Revina, Dedy Susanto diduga melakukan pelecehan seksual kepada banyak wanita. Para wanita ini sejatinya ingin melakukan terapi untuk memperbaiki penyakit mental mereka ke Dedy Susanto. Namun hal itu dimanfaatkan Dedy untuk melampiaskan nafsu birahi.
Baca Juga: Subscriber Atta Halilintar Tembus 21 Juta, Netizen Bangga Tak Pernah Nonton Videonya
Berkedok terapi, ia mengajak para pasien wanitanya untuk melakukan terapi di sebuah kamar hotel. Di ruangan tertutup itulah, sejumlah wanita mengaku mendapatkan perlakuan tak senonoh. Bahkan ada yang mengaku dipaksa untuk berhubungan badan.
Bantu bongkar pelecehan seksual yang diduga dilakukan Dedy, Revina hadirkan sejumlah bukti
Revina tak hanya omong kosong belaka. Demi membuktikan tuduhannya, ia mengumpulkan sejumlah bukti-bukti yang menunjukkan pelecehan seksual yang diduga dilakukan Dedy Susanto kepada sejumlah wanita.
Bukti-bukti tersebut berupa tangkapan layar chat-chat yang diduga pernah dikirimkan Dedy Susanto kepada sejumlah wanita yang berniat "berobat" kepadanya. Bahkan seorang wanita bernama Mindy mengirimkan tangkapan layar chat dari Dedy Susanto yang mengajak dirinya berhubungan badan kepada Revina.
Baca Juga: Gugat Cerai Setelah 17 Tahun Dipoligami Kiwil, Meggy Wulandari Singgung Soal Kekerasan Rumah Tangga
Semakin banyak bukti yang didapatkan, Revina semakin gencar mempublikasikan bukti tangkapan layar tersebut ke publik. Ia bertekad untuk membuka kedok Dedy Susanto yang sebenarnya. Ia bahkan menelusuri tentang latar belakang pendidikan Dedy Susanto di bidang psikologi.
Fakta lain yang ditemukan Revina adalah Dedy tak pernah mengambil sekolah doktoral di bidang Psikologi. Ia bahkan tak terdaftar dalam Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi). Seseorang yang mengaku psikolog, namun tak terdaftar dalam Himpsi, dilarang untuk melakukan praktik atau apapun yang disebut sebagai terapi.
Langkah Revina yang berani, ternyata masih saja dapat hujatan sana sini
Revina yang berani speak up soal sosok Dedy Susanto memang didukung banyak sekali pihak. Namun tak jarang pula banyak pihak yang menghujat Revina atas langkah yang diambilnya untuk berani speak up.
Beberapa netizen ada pula yang menuding Revina sedang melakukan panjat sosial. Ada pula yang menuding Revina sengaja menjatuhkan nama baik Dedy Susanto. Tuduhan tersebut bersembunyi di balik kata-kata:
"Ah, kaya hidup lo lurus-lurus aja. Ngapain ngurusin hidup orang lain,"
atau
"Emang lo udah bersih banget dari dosa? Sampai ribet banget ngurusin kesalahan orang lain,"
Apa yang dialami Revina membuktikan bahwa mental masyarakat Indonesia untuk menghadapi kasus pelecehan seksual masih belum berkembang. Masyarakat kita hobi sekali menyalahkan korban pelecehan seksual. Alih-alih mencari solusi untuk menghilangkan lingkaran setan pelecehan seksual, masyarakat kita lebih memilih menyalahkan korban.
Baca Juga: Berencana Kuliahkan Anak di Amerika, Uya Kuya Siap Beli Rumah Seharga Rp 70M
Mulai dari menyalahkan pakaian yang dipakai korban hingga sikap korban yang dianggap 'kecentilan'.
Jadi tak heran, upaya Revina membuka kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan Dedy Susanto, justru ditanggapi nyinyir oleh sebagian pihak. Padahal, keuntungan apa sih yang kamu dapatkan ketika menyalahkan korban pelecehan seksual?
Normalnya, tak ada satupun orang yang mau dilecehkan dalam hal seksual. Termasuk pekerja seks komersial sekalipun. Kegiatan seksual adalah kegiatan yang seharusnya dilakukan secara sadar dan atas kemauan pribadi, tanpa ada paksaan dari pihak lain. Sekali seseorang mendapat paksaan untuk melakukan kegiatan seksual, atau tindakan yang menjurus seksual, hal tersebut sudah bisa dikategorikan pelecehan.
Saya heran, sudah masuk tahun 2020, kenapa masyarakat Indonesia masih sulit sekali berempati dengan para korban pelecehan seksual. Kenapa semua selalu dikaitkan dalam ketaatan beragama? Anggapan tentang mereka yang menjadi korban pelecehan seksual adalah orang-orang yang tak taat agama karena tak mau menutup aurat masih sering menjadi pola pikir.
Situ petugas kapling surga apa gimana?
Tak terima dengan 'tudingan' yang diberikan oleh Revina, Dedy Susanto gencar lakukan klarifikasi. Namun gagal berkali-kali
Dedy Susanto tak tinggal diam, ia terus menampik segala 'tuduhan' yang terus dilempar Revina ke publik. Dedy balik menuding Revina sangat membenci dirinya sehingga membuat fitnah tersebut.
Hingga akhirnya Dedy mengunggah sebuah video klarifikasi dari seorang wanita bernama Meirin. Dalam video klarifikasinya, Meirin dalam video tersebut mengatakan bahwa dirinya bersaksi Dedy Susanto adalah orang baik dan semacamnya. Bahkan Dedy mengunggah 'bukti chat' yang mengatakan Meirin dibayar orang sebesar 2M untuk mencoreng nama baik Dedy Susanto.
Namun plot twist terjadi setelahnya. Video yang dibagikan Dedy ternyata adalah berasal dari video asli seorang selebgram asal Kamboja yang suaranya di-dubbing menjadi suara wanita asal Indonesia.
Selebgram asal Kamboja dengan akun @g_pichh ini bahkan sudah melakukan klarifikasi di Instagram miliknya. Dia dengan jelas mengatakan bahwa videonya dicuri seseorang asal Indonesia dan mengganti suaranya menjadi suara orang Indonesia.
Tampaknya Dedy Susanto meremehkan kekuatan netizen Indonesia saat membagikan video klarifikasi palsu. Urusan kepo, kekuatan netizen kita sudah hampir setara dengan FBI. Dan booom! Dedy kembali kehilangan kata-katanya.
- Terkuak! Netizen Buktikan Klarifikasi Korban Dedy Susanto adalah Palsu
- Dedy Susanto Disebut Psikolog 'gadungan', Bukti Orang Indonesia Masih Sembarangan Atasi Kesehatan Mental?
- Dibongkar Tabiatnya Oleh Selebgram Revina, Doktor Psikologi Kontroversial Dedy Susanto Kembali Tepergok Ajak ML "Pasiennya"
Kasus yang semakin ramai ini membuat banyak netizen yang melaporkan akun Instagram Dedy Susanto. Dan akhirnya akun Instagram Dedy Susanto yang sudah bercentang biru langsung hilang bak ditelan bumi.
Sampai saat ini Revina pun terus memperjuangkan hak para korban. Ia pun sangat serius membawa kasus ini ke ranah hukum. Revina ingin meyakinkan kepada khalayak, bahwa menjadi korban pelecehan seksual sama sekali bukan kesalahan mereka.