B. J. Habibie Bersatu Dalam Keabadian Bersama Ainun, Menutup Kisah Cinta yang Paripurna

Habibie dan Ainun
Habibie dan Ainun | www.cnnindonesia.com

Teladan kesetiaan dan cinta yang besar

Ibu Pertiwi berduka, kehilangan salah satu putra terbaiknya. BJ Habibie, presiden ke-3 Republik Indonesia telah berpulang pada Sang Pencipta. Beliau wafat pada Rabu petang pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto dalam usia 83 tahun.

Peristiwa sedih ini mengingatkan kita pada 22 Mei 2010 saat Hasri Ainun Habibie, Ibu negara yang ke-3 gugur mendahului sang belahan jiwa. Kini beliau berdua bersatu kembali dalam keabadian.

Kisah cinta pasangan insinyur penerbangan dan dokter ini pernah diangkat dalam sebuah film berjudul “Habibie dan Ainun” dan diperankan secara apik oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari.

Berikut adalah gambaran perjalanan cinta Habibie dan Ainun yang sarat akan nilai-nilai kesetiaan dan kasih sayang.

1.

Saling kenal sejak masa remaja

Habibie dan Ainun
Habibie dan Ainun | plus.kapanlagi.com

Benih-benih ketertarikan antara Habibie dan Ainun sudah tersemai sejak keduanya masih berusia remaja. Perhatian dan rasa suka mulai mereka tunjukkan ketika sama-sama mengenyam penbdidikan di SMA Kristen Dago, Bandung.

Dikutip dari Kompas.com, Habibie dan Ainun merupakan murid yang dikenal paling cerdas di kelas meskipun tercatat sebagai murid termuda. Ainun diketahui merupakan adik tingkat dari Habibie.

Sang guru yang memperhatikan kelebihan dua murid ini sering berujar tentang masa depan mereka berdua. Apabila berjodoh dan menikah, maka mereka akan dikaruniai keturunan yang pintar pula. Mengetahui hal itu Habibie sering merasa malu jika dijodoh-jodohkan dengan Ainun.

2.

Dari gula jawa jadi gula pasir

Habibie dan Ainun
Habibie dan Ainun | bangka.tribunnews.com

Perjalanan asmara dua pribadi yang dikenal malu-malu ini harus terjeda dengan keputusan BJ Habibie untuk menuntut ilmu di Jerman. Percikan rasa akhirnya tersulut kembali setelah sewindu menempuh studi di negeri orang.

Diajak oleh sang ibu untuk berkunjung ke rumah Ainun, Habibie sempat malu-malu karena semasa remaja sering mengejek Ainun dengan sebutan gula jawa lantaran perawakan Ainun yang dinilainya gendut, hitam, dan jelek.

Apa mau dikata, Ainun tumbuh menjadi gadis cantik dan mempesona. Habibie pun tak mampu menutupi kenyataan bahwa dirinya terpukau dengan kecantikan Ainun.

“Ainun cantiknya. Kok gula jawa jadi gula pasir,” ucap Habibie dalam acara Rosi Spesial Kemerdekaan, dikutip dari Kompas.com.

BACA JUGA: Rekam Jejak Kejeniusan BJ Habibie Sebelum Meninggal Dunia

3.

Memutuskan membangun rumah tangga

Habibie dan Ainun
Habibie dan Ainun | www.sipolos.com

Setelah dipertemukan kembali dan merasa semakin tertarik satu sama lain. Habibie dan Ainun memutuskan untuk mengikat cinta dalam bahtera rumah tangga.

Dikutip dari Inews.id, mereka melaksanakan akad nikah pada tanggal 12 Mei 1962 di Rangga Malela Bandung dengan tata cara budaya Jawa, sedangkan resepsi yang digelar di hari yang sama menggunakan adat Gorontalo.

Dari pernikahan tersebut Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang buah hati. Mereka adalah Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

BACA JUGA: Breaking News: Presiden Ketiga RI BJ Habibie Meninggal Dunia

4.

Setia saling mendampingi

Habibie dan Ainun
Habibie dan Ainun | hot.liputan6.com

Kesetiaan mereka dalam mengarungi biduk rumah tangga semakin ditempa saat Habibie terlibat dalam urusan pemerintahan. Ainun senantiasa berada di samping Habibie saat sang suami harus menghadapi tuntutan tugas dan dinamika politik pemerintahan yang terjadi di masa kepemimpinannya.

Begitu pula Habibie yang harus menelan pahitnya kenyataan bahwa sang belahan jiwa divonis mengidap kanker ovarium.

Itu adalah saat-saat terberat dalam hidup sang presiden jenius karena harus menyaksikan istri yang dikasihinya menderita kesakitan melawan kanker.

BACA JUGA: Riwayat Penyakit Ganas yang Menghantam BJ Habibie Hingga Akhirnya Meninggal Dunia

5.

Kepergian Ainun dan puisi cinta Habibie

Habibie dan Ainun
Habibie dan Ainun | headtopics.com

22 Mei 2010 merupakan hari yang paling tak ingin dilewati Habibie. Pada hari itulah ia kehilangan separuh nyawanya. Ainun berpulang menghadap Sang Khalik.

Meskipun merasakan kesedihan yang mendalam, pria yang semasa muda akrab disapa Rudy itu mencoba untuk memberi penghiburan pada diri sendiri. Ia mencurahkan isi hati dan rasa cinta yang teramat besar pada Ainun lewat puisi yang sangat menyentuh.

Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa, Ragamu di Taman Pahlawan bersama para Pahlawan Bangsa lainnya, Jiwa, roh, batin dan nuranimu telah menyatu denganku, (salah satu bait puisi Habibie saat Ainun meninggal)

Artikel Lainnya

Ucapan doa terbaik untuk Bacharuddin Jusuf Habibie. Semoga ilmu, pengabdian, dan cinta yang diteladankan menghantarkan beliau pada keabadian. Jasa dan karya beliau kekal.

“Dulu saya takut mati, tapi sekarang tidak, karena Ainun yang pertama akan menemui saya,” – B. J. Habibie.

Selamat jalan Pak Habibie.

Tags :