Wajib Tahu! Berbagai Penyebab Cegukan Pada Bayi dan Orang Dewasa Serta Cara mengatasinya!
07 November 2019 by Awawa YogartaPenyebab cegukan dan cara mengatasinya
Cegukan atau singultus kerap memberikan perasaan tidak nyaman. Jadi kamu harus tahu penyebab cegukan dan cara mengatasinya terlebih jika sedang meeting atau acara penting.
Cegukan merupakan kondisi ketika seseorang mengeluarkan bunyi ‘hik’ tanpa disengaja selama beberapa detik atau menit (sementara) hingga lebih dari 48 jam (berkepanjangan). Cegukan tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja tapi juga bayi dan anak-anak.
Dalam kondisi tertentu, singultus menimbulkan tekanan di bagian dada, perut, dan tenggorokan. Kamu bisa menghubungi dokter apabila cegukan disertai dengan pusing, anggota tubuh terasa lemah atau kaku, dan kehilangan keseimbangan.
A. Penyebab bayi dan orang dewasa cegukan
Cegukan bisa terjadi saat otot yang memisahkan perut dan dada (diafragma) berkontraksi tanpa disengaja. Ketika mengambil nafas, otot diafragma akan turun (kontraksi) dan akan naik kembali (relaksasi).
Sementara saat cegukan, otot diafragma berkontraksi secara tiba-tiba dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru. Akibatnya, katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.
Cegukan yang bersifat sementara biasanya dipicu beberapa penyebab seperti makanan pedas, minuman berkarbonasi dan beralkohol, mengunyah atau mengisap permen, merokok, serta makan terlalu banyak atau terlalu cepat.
Baca juga: Tips Langsing Ala Diet Wendy Red Velvet, Terbukti Aman dan Manjur.
Selain itu kondisi pikiran yang stress, perubahan suhu secara tiba-tiba, merasa gugup, terlalu bersemangat, juga bisa menyebabkan cegukan.
Perubahan suhu secara tiba-tiba, sedang merasa gugup, terlalu bersemangat, atau stres juga dapat memicu cegukan yang bersifat sementara.
Sedangkan penyebab cegukan terus menerus atau berkepanjangan selama lebih dari 2 hari dapat terjadi karena:
- Gangguan sistem pencernaan seperti gastritis, penyumbatan usus, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, atau radang hati.
- Gangguan saraf seperti akibat peradangan saluran napas, dan tumbuh tumor atau kista di leher.
- Gangguan pada otak, seperti radang dan infeksi otak, tumor otak, stroke perdarahan, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.
- Gangguan di rongga dada, misalnya, bronkitis, cedera pada dada, pneumonia, tuberkulosis, asma, dan emboli paru.
- Gangguan jantung misalnya peradangan selaput dan jantung serangan jantung.
- Gangguan mental seperti anoreksia dan skizofrenia.
Cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan seperti:
- Obat bius.
- Obat penenang, seperti diazepam.
- Obat kemoterapi, seperti carboplatin.
- Methyldopa.
- Dexamethasone.
Selain mengganggu orang dewasa, cegukan juga dapat terjadi dengan bayi. Biasanya bayi tidak terpengaruh oleh adanya cegukan pada diri mereka. Namun tetap saja cegukan dapat mengkhawatirkan para orangtua
Ternyata banyak lho bayi yang masih bisa tertidur sambil cegukan tanpa terganggu. Cegukan pada bayi sebenarnya tidak memiliki pengaruh atau efek buruk tertentu pada pernapasan atau kesehatan bayi, dan masih bisa dikatakan normal.
B. Melakukan diagnosis penyebab cegukan
Cegukan yang bersifat sementara akan hilang dengan sendirinya tanpa pemeriksaan atau penanganan lebih lanjut. Sedangkan cegukan yang berkepanjangan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebabnya.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, terutama pemeriksaan saraf terkait keseimbangan dan koordinasi, kekuatan otot, refleks, saraf sensorik, dan penglihatan.
Berbagai pemeriksaan perlu dilakukan untuk mencari penyebab cegukan terus menerus:
- Tes darah untuk melihat tanda infeksi sebagai pemicu cegukan.
- Tes pencitraan untuk mencari adanya kelainan yang memengaruhi saraf. Berbagai tes pencitraan yang dilakukan yakni foto Rontgen, CT scan, atau MRI.
- Endoskopi untuk melihat kondisi kerongkongan atau saluran pernapasan.
- Elektrokardiografi (EKG) untuk memeriksa kondisi jantung.
Baca juga: Menu Diet Keto Anti Gagal untuk Pemula, Manjur dan Nggak Bikin Kelaparan.
C. Cara menghilangkan cegukan pada orang dewasa
Setelah mengetahui berbagai penyebab cegukan pada orang dewasa, kamu harus tahu berbagai cara mengatasinya. Berikut cara mengatasi dan menghilangkan cegukan yang patut kamu tahu:
- Mengonsumsi air hangat dan madu.
- Berkumur.
- Menahan napas.
- Mengambil napas dalam.
- Bernapas menggunakan kantong kertas.
- Mengonsumsi jahe segar.
- Mengisap potongan lemon.
Penanganan khusus perlu dilakukan jika cegukan berlangsung lama atau disebabkan oleh suatu penyakit.
Pemberian obat dapat dilakukan pada penderita cegukan berkepanjangan seperti obat baclofen, chlorpromazine, metoclopramide, gabapentin, atau scopolamine untuk menenangkan diafragma.
Jika pemberian obat belum mempan, dokter akan menyuntikkan obat bius langsung ke saraf yang mengendalikan kontraksi diafragma atau memberikan rangsangan listrik pada saraf di sekitar leher dengan menggunakan alat khusus.
Cegukan yang terjadi secara terus menerus dapat menimbulkan kompilasi atau akibat berupa:
- Rasa tidak nyaman.
- Kurang tidur.
- Sulit saat mengonsumsi makanan.
- Penyakit refluks asam lambung (GERD).
- Alkalosis.
Baca juga: 7 Aplikasi Diet Terbaik untuk Dapatkan Tubuh Langsing dengan Cepat.
D. Cara menghilangkan cegukan pada bayi
Cegukan pada bayi bisa membuat orangtua khawatir terlebih bagi baru yang memiliki bayi. Terdapat berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi:
1. Berikan ASI dan biarkan bayi bersendawa
Ternyata menyusui dapat menjadi salah satu cara mengatasi cegukan pada bayi. Pasalnya gerakan menyusui dapat membantu diafragma anak menjadi lebih rileks dan menghentikan cegukan.
Setelah menyusui, kamu bisa membiarkan bayi bersendawa untuk memberikan ruang bagi udara yang terjebak di dalam perut bayi. Udara itulah yang menjadi faktor bayi cegukan.
2. Atur posisi bayi
Setelah menyusui, kamu bisa mengatur posisi bayi. Pegang dan posisikan bayi dalam kondisi tegak berdiri, bisa dengan sambil menggendong.
Kamu bisa sambil menepuk-nepuk belakang bayi dengan lembut untuk membantu gas pada perut untuk naik.
3. Beri sesuatu untuk diisap
Memberikan sesuatu untuk dihisap anak seperti dot, empeng, atau puting ibu juga efektif untuk mengatasi cegukan bayi. Gerakan mulut dan tipuan sedotan dipercaya bisa merangsang sendawa dan menghentikan cegukan pada bayi.
4. Bawa bayi ke tempat yang hangat
Cegukan pada bayi juga bisa diatasi dengan membawa dan menaruh bayi pada tempat yang hangat dan lembab. Hindari ruangan ber-AC atau suhu yang agak dingin karena cegukan dapat disebabkan oleh temperatur yang berubah menjadi dingin.
Baca juga: 17 Penyebab Rambut Rontok yang Sering Tak Disadari, Mau Masih Muda Tapi Botak?
Tips mencegah cegukan pada bayi
Kamu bisa mencegah cegukan pada bayi dengan memperhatikan pola perawatan yang benar. Misalnya saat ingin memberi ASi atau makanan pada bayi, kamu bisa memberikannya saat bayi tenang, tidak menangis, atau bahkan lapar.
Hal ini untuk menghindari udara yang masuk bersamaan dengan makanan dan menghindari juga perut kembung si bayi. Setelah bayi diberi asupan ASI atau makanan, kamu harus menghindari aktivitas seperti menggendong bayi dengan gerakan memantul-mantul ke atas dan ke bawah.
Kamu bisa memosisikan bayi tetap tegak selama 20 sampai 30 menit setelah makan.
Bagaimana, sudah tahukan penyebab bayi cegukan serta penyebab cegukan pada orang dewasa sehingga kamu bisa mengatasinya langsung. Jika cegukan terjadi secara terus-menerus, kamu bisa berkonsultasi ke dokter. Selamat membaca penyebab cegukan dan cara mengatasinya di atas.