Tertipu dengan Penampakan Nusa Penida yang Nggak Seindah di Medsos, Turis Ini Protes Keras!

Protes karena sampah
Protes karena sampah | www.instagram.com

Siapa yang mau disalahkan kalau sudah begini?

Bali sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia. Banyak turis mancanegara yang datang ke Pulau Dewata ini untuk berlibur, merasakan tradisi dan adat yang masih kental, dan juga menikmati pemandangan asri. Namun, ada satu masalah yang kerap mencoreng nama Bali, yaitu sampah. Sampah di berbagai tempat wisata sudah beberapa kali menjadi isu serius di Bali.

Salah satunya adalah pantainya yang sering mendapat "kiriman" plastik dari lautan hingga ulah pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Seperti diceritakan oleh seorang turis asing yang bernama Siobhán Mac Court ini. Dalam unggahan Instagramnya, dia mengungkapkan rasa kecewanya melihat Nusa Penida yang tidak seperti apa yang selama ini tampak di media sosial.

Awalnya, Siobhan berharap melihat Nusa Penida yang asri, pemandangan pantai dan lautnya bersih sehingga cocok untuk foto-foto. Tapi, kenyataannya Nusa Penida yang dilihatnya malah penuh dengan sampah dan koral mati. Dia pun mendokumentasikan apa yang dia lihat dan diunggah ke media sosial.

Saya sudah melihat review dan foto bagus tentang pulau ini. Tapi apa yang kulihat dan rasakan sangat jauh dari kesan bintang lima yang ada digemborkan," tulis turis asal Irlandia ini dari akun Instagramnya.

Baca juga: Parah! Bagi Orang Indonesia, Buang Sampah di dalam Bioskop Itu Lumrah karena Alasan Sepele

Protes karena sampah
Protes karena sampah | www.instagram.com

Foto pertama yang diunggahnya memang terlihat indah dan tanpa editan yaitu pemandangan air laut masuk melalui celah tebing. Tapi, pada foto da nvideo berikutnya terlihat sampah-sampah yang berserakan. Siobhan juga mengatakan bahwa tempat sampah tidak begitu banyak tersedia sehingga akhirnya dia malah membawa sampahnya sendiri pulang ke tempat penginapan.

Ketika lautan surut, yang dilihatnya hanyalah koral yang hancur dan rusak. Tidak ada maksud untuk mencemarkan nama Pulau Bali sebagai destinasi wisata. Siobhan berkata bahwa dia hanya ingin memberikan review yang jujur. Dan lagipula tidak semua tempat dipenuhi sampah seperti ini karena memang ada juga tempat yang bersih dari sampah dan terlihat indah.

Baca juga: Bersihkan Sampah di Sungai Surabaya, Petugas Cuma Bisa Melongo Saat Temukan 3 Dildo

Jangan salah, ada beberapa tempat indah disini seperti pemandangan Broken Beach yang menakjubkan ini. Tetapi apa yang tidak Anda lihat di sebagian besar ulasan dan gambar di internet adalah jumlah sampah di seluruh pulau ini. Tapi aku benar-benar ngeri dengan banyaknya sampah,” terangnya.

View this post on Instagram

Yesterday was spent on Nusa Penida, an island about 45 minutes by boat off the coast of Bali. I’ve seen lovely pictures of this island, and read great reviews online, but what I saw and experienced on this island is far from the 5 star reviews. Don’t get me wrong, there are some lovely spots, like this stunning view of Broken Beach. But what you don’t see in the majority of reviews and in any picture online is the amount of rubbish all over this island, or the massive lines everywhere to even get a look of the view! But I was genuinely horrified by the amount of rubbish. I saw a cow standing in plastic bottles and wrappers up to her shins. I saw a heavily pregnant pig rolling in the mud to cool down, only to discover at a closer glance she was also rolling in plastic bottles and cups. Swipe right to see a video of the walk into ‘Crystal Bay’ beach-trash everywhere! I only explored the east of the island, but from what I can tell there is no waste disposal system here. We knew the roads were bad which is why we went on a tour instead of our bike, but we were hearded like cattle from one ‘Instagrammable’ spot to the next. Heaven forbid you wanted to sit down and actually enjoy the view. The only thing I bought on the island was a can of Coke Zero and I put it in my bag to dispose of properly back in Bali, because I knew if I put it in a make-shift bin on Nusa Penida, which were few and far between, it would end up killing the banana trees like the rest of the cans on this island. To top off the entire day, the tide goes out in the evening so you have to wade out to sea to your boat, walking across coral that is dying, crushed and being completely destroyed by tourism. This island is not ready for the influx of people visiting it, and needs an intervention big time before its ecology and beauty is completely destroyed. Others mightn’t agree, but I’m just giving my honest opinion. Swipe right-this is just the tip of the iceberg of what I saw. I was so horrified it only dawned on me later in the day to try and take pictures of the rubbish, and most of them were from a moving car. In the interest of transparency, my first photo has not been edited at all.

A post shared by Siobhán Mac Court (@siobhan_mac_court) on

Dia menambahkan bahwa di tumpukan sampah yang dia lihat, banyak hewan peliharaan warga lokal yang mencari makan. Kondisi mereka terlihat tak terurus dan kurus. Dia khawatir hal ini bisa membahayakan kesehatan hewan. Semoga pemerintah setempat tidak menganggap kritikan ini sebagai bentuk "serangan", tapi dijadikan sebagai bahan perbaikan ke depannya.

Artikel Lainnya

Bukan cuma Bali saja yang menghadapi masalah sampah ini, tapi di hampir seluruh dunia. Bahkan, Pulau Henderson yang sudah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO saja dipenuhi sampah. Yang pasti sampah ini nggak datang tiba-tiba, tapi karena ulah manusia.

Yuk mulai ubah kebiasaan membuang sampah sembarangan dan kurangi penggunaan plastik demi Bumi yang lebih baik untuk anak cucu.

Tags :