Tak Tahan Kerap Di-bully Teman, Bocah Ini Ingin Bunuh Diri: Beri Aku Pisau Tusuk Jantungku

Quaden Bayles ingin bunuh diri karena sering di bully
Quaden Bayles ingin bunuh diri karena sering di bully | www.youtube.com

Bocah dengan kondisi Dwarfisme frustasi sering di-bully teman hingga ingin bunuh diri

Viral video seorang bocah di Australia yang mengungkapkan keinginannya untuk bunuh diri. Bocah bernama Quaden Bayles yang masih berusia 9 tahun itu mengalami perundungan di sekolah. Hal itu membuatnya depresi hingga selalu ingin mengakhiri hidupnya.

Sang ibu yang geram dan muak dengan perundungan yang dialami sang anak, kemudian mengunggah video Quaden saat menangis usai pulang sekolah. Saat itu Quaden juga meminta tali hingga pisau kepada sang ibu untuk bunuh diri.

1.

Kerap alami bully di sekolah

Sang ibu, Yarraka Bayles mengunggah video saat Quaden menangis dan terlihat frustasi itu di Facebook. Seketika video itu langsung viral. Dalam video tersebut tampak Quaden yang duduk di kursi mobil. Ia terlihat menangis dan frustasi. Bahkan Quaden meminta tali dan pisau kepada sang ibu untuk mengakhiri hidupnya.

“Beri aku tali, aku ingin membunuh diriku sendiri. Beri aku pisau, tusuk jantungku,” ucap Quaden dalam video tersebut.

Baca juga: Istri Sakit Keras Suami di Jambi Malah Perkosa Putri Kandung, Polisi: Lebih dari 100 Kali

Yarrraka tentu sedih melihat perundungan yang membuat sang anak selalu ingin bunuh diri setiap hari. Dalam video tersebut, Yarraka mengungkapkan setiap sekolah sang anak menerima perundungan dari teman sekolahnya.

“Saya baru saja menjemput anak saya dari sekolah. Dia kerap mendapatkan perundungan terus-menerus, saya telah menghubungi kepala sekolah dan saya ingin orang-orang tahu inilah akibat dari perundungan. Inilah yang dilakukan para pelaku perundungan,” kata Yarraka dalam video tersebut.

2.

Peringatkan para orangtua

Quaden Bayles ingin bunuh diri karena sering di bully
Quaden Bayles | today.line.me

Diketahui Quaden memiliki kondisi fisik Dwarfisme yaitu kondisi di mana tulang-tulang tidak tumbuh normal. Para penderita Dwarfisme akan memiliki ukuran tubuh di bawah manusia normal.

Baca juga: Pasutri Sekap ABG untuk Diajak Threesome, Korban Disuntik KB hingga Diancam Pakai Jenglot

Yarraka tak ingin kondisi sang anak itu dijadikan bahan hinaan oleh para temannya. Ia juga mengungkapkan tak ingin ada anak lain yang mengalami hal yang sama seperti apa yang dialami Quaden. Dengan terisak, ia memperingatkan para orangtua di luar sana agar mendidik anaknya dengan baik.

“Saya harap Anda (para orang tua) mampu mengedukasi anak-anak Anda, keluarga dan kawan-kawan Anda karena itu yang dibutuhkan. Dan Anda akan bertanya-tanya mengapa banyak anak ingin bunuh diri,” imbuh Yarraka.

Yarraka tak tahan lagi melihat sang anak mengatakan ingin bunuh diri. Akhirnya ia memberanikan diri untuk mengunggah video tersebut ke publik agar masyarakat paham bagaimana perundungan bisa berdampak buruk bagi seseorang.

Baca juga: Netizen Buktikan Klarifikasi Korban Dedy Susanto adalah Palsu

3.

Pernah alami hal serupa

Quaden Bayles ingin bunuh diri karena sering di bully
Quaden Bayles dan sang ibu | internasional.kompas.com

Jauh sebelum sang anak duduk di bangku SD, Yarraka mengungkapkan Quaden yang saat itu masih balita sudah mendapat bully dari orang-orang di dunia maya. Pada tahun 2015 lalu saat usia Quaden menginjak empat tahun, Yarraka mengunggah video sang anak yang saat itu sedang melakukan berbagai ekspresi.

Tanggapan netizen dalam video tersebut sungguh tak disangka. Quaden mendapat hinaan dan kata-kata jahat dari netizen. Dilansir dari Kompas.com, Jumat (21/02/20), komentar pertama berbunyi, “Jelek sekali anak itu”.

Baca juga: Pria Ini Tega Bunuh Sahabatnya Sendiri Hanya karena Rebutan Lem Aibon

Tak lama disusul pula komentar cemooh lain seperti, “Lihat si cebol itu, itu anak korban obat-obatan”. Yarraka sangat geram melihat komentar jahat yang dilontarkan para netizen saat itu.

“Sungguh berlebihan. Saya mengunggah video di laman pribadi saya dan tidak berharap akan diperlakukan sedemikian rupa,” kata Yarraka.

Artikel Lainnya

Yarraka tak pernah berharap sang anak lahir dengan kondisi demikian. Namun yang semakin membuat dirinya bersedih adalah lingkungan sekitar sang anak justru berbuat jahat dengan melakukan perundungan. Kisah yang dialami Quaden ini harus menjadi peringatan bagi kita semua bahwa dampak dari perundungan bisa sangat fatal.

Tags :