Penuh Haru! Viral Video Warga Wuhan Berteriak Saling Menguatkan Akibat Virus Corona
29 Januari 2020 by Dea Dezellynda
Teriakan Wuhan Jiayou yang berarti "Semangat Wuhan"
Mewabahnya virus corona di Wuhan, China membuat aktivitas masyarakat lumpuh. Bahkan jalanan dan tempat publik terlihat lengang. Warga dihimbau untuk tak bepergian dan menetap di rumah. Hal ini dilakukan guna meminimalisir penularan virus mematikan tersebut.
Terisolasi selama berhari-hari di dalam rumah, membuat warga Wuhan banyak yang merasa frustasi. Dalam sebuah video yang ramai beredar di media sosial memperlihatkan warga Wuhan berteriak “Wuhan Jiayou” yang artinya “Semangat Wuhan”. Teriakan ini berguna untuk menyemangati satu sama lain dalam menghadapi serangan corona.
Saling menyemangati
Wow. People in Wuhan are self-quarantined because of the #coronavirus outbreak.
— Minh Ngo (@minhtngo) January 27, 2020
But, despite the adversity, the people have found a way to support one another & show solidarity.
Here is video of residents chanting "Wuhan add oil" ("Whuhan, jiayou" 加油) out their windows. ?? pic.twitter.com/ejX80WgAkl
Pada hari Rabu (29/01/20), “Wuhan Jiayou” menduduki trending topic Twitter. Wuhan Jiayou dalam Bahasa Indonesia berarti “Semangat Wuhan”. Wuhan Jiayou adalah bentuk dukungan antar masyarakat Wuhan dalam menghadapi wabah virus corona.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @minhtgo, pada hari Selasa (28/01/20) kemarin memperlihatkan warga yang berteriak menyemangati satu sama lain melalui balkon rumah. Video berdurasi 1 menit itu diambil pada malam hari. Terdengar bersahutan teriakan “Wuhan Jiayou” dari para warga.
Baca juga: Ngeri! Diduga Korban Virus Corona Tergeletak di Jalanan hingga Rumah Sakit
“Wow. People in Wuhan are self-quarantined because of the #coronavirus outbreak. But, despite the adversity, the people have found a way to support one another & show solidarity. Here is video of residents chanting 'Wuhan add oil' ("Whuhan, jiayou" ) out their windows.” tulis @minthgo.
Dukungan dari warganet
Video penuh haru tersebut menarik perhatian netizen. Berbagai bentuk dukungan dituliskan netizen melalui kolom komentar posting-an, @minthgo. Hingga hari Rabu (29/01/20) siang, posting-an tersebut sudah di-retweet lebih dari 1.100 kali.
@AmIMissingSomet: “Seluruh dunia memperhatikanmu Wuhan!
@DebsBeard: “Tetap kuat Wuhan, dunia bersamamu”
@VenturaDefender: “Video yang sangat keren. Pemerintah China dan masyarakat bergabung untuk bersatu dan bekerja keras. Semangat manusia jauh lebih besar daripada virus”
Baca juga: Driver Ojol Wanita Dianiaya Karyawan Kafe di Bandung, Dilempar Kotak Susu hingga Terluka
Tentunya banyak pula yang menghimbau warga China untuk berhenti mengonsumsi hewan liar.
@j_sherrington92: “Jika mereka tidak memakan kelelawar, anjing, berang-berang, koala dan bahkan anak serigala, ini semua tak akan terjadi!”
@casablunche: “Berhenti memakan apa pun yang tak wajar!”
Awal mula kemunculan virus corona
Dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (28/01/20), virus corona mulai mewabah di Wuhan, China, pada Desember lalu. Para pejabat negara mengatakan virus corona mungkin berasal dari hewan liar yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan (Huanan Seafood Market) yang terletak di pusat kota Wuhan.
Baca juga: Akun FB ini Kaitkan Virus Corona Sama Azab Suku Uigyhur
Virus corona yang awalnya hanya bisa menginfeksi hewan, namun seiring waktu virus tersebut berevolusi dan bisa menginfeksi manusia. Pasien yang positif terkena corona adalah seorang pedagang seorang karyawan Huanan Seafood Market. Meski belum dapat dipastikan, diyakini asal mula virus corona berasal dari pasar tersebut.
Diketahui Huanan Seafood Market adalah sebuah kawasan pasar yang menjual berbagai makanan tak lazim. Berbagai jenis hewan liar diperjualkan secara bebas untuk dijadikan santapan. Di antaranya kelelawar, ular, burung merak, anak serigala hingga tikus.
Hingga kini virus corona menyerang ribuan manusia dan telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Bahkan lebih dari 131 orang dinyatakan meninggal karena virus dengan nama lain 2019-nCoV. Meski demikian, WHO (World Health Organization) menyatakan virus ini bersifat darurat.
