Tren Traveling Baru di 2020 yang Wajib Diketahui Para Pelancong

Tren terbaru yang bakal booming | unsplash.com

Tren yang diperkirakan akan berubah pada 2020

Tak terasa 2020 akan segera tiba. Banyak hal yang mengalami perubahan setiap pergantian tahun, termasuk soal tren berwisata. Setidaknya, hal tersebut diamati oleh Booking.com selaku perusahaan online travel agent (OTA) dan sudah survei secara online terhadap 22 ribu orang responden.

Para responden yang masuk dalam kategori usia dewasa tersebut adalah yang berencana traveling dalam kurun waktu 12 bulan ke depan. Dari jumlah tersebut, masing-masing 1.000 responden berasal dari Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, Tiongkok, Brasil, India, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Indonesia, dan Korea Selatan.

Selain itu, 500 responden lainnya masing-masing berasal dari Jepang, Selandia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Meksiko, Belanda, Swedia, Singapura, dan Israel. Surveinya sudah mendapatkan verifikasi, ini adalah hasil yang didapatkan dan bisa dibagikan untukmu.

1.

Wisata ‘kota kedua’

Wisata ‘kota kedua’ | unsplash.com

Destinasi wisata yang selalu dipadati pengunjung kemungkinan kurang diminati pada 2020. Hasil survei membuktikan bahwa akan muncul ‘kota kedua’ di mana para wisatawan akan lebih mengeksplorasi destinasi yang tidak terlalu populer sehingga bisa mengurangi overtourism atau pariwisata berlebihan serta melindungi lingkungan.

Setidaknya, ada sekitar 54% responden yang ingin melakukan hal tersebut. Sedangkan 51% lainnya rela menukar destinasi awal mereka dengan tempat yang kurang populer dengan pertimbangan dampaknya kecil terhadap perubahan lingkungan.

2.

Makin bergantung pada teknologi

Makin bergantung pada teknologi | www.healthytravelblog.com

Tak bisa dipungkiri bahwa teknologi bisa memudahkan traveling. Mulai dari memesan hotel hingga tiket pesawat. Ketergantungan wisatawan terhadap teknologi ini diperkirakan makin tinggi pada 2020.

6 dari 10 orang atau 59% responden berharap teknologi bisa memberikan opsi terkait pariwisata. Sejumlah aplikasi pun makin digemari terutama yang memberikan rekomendasi tempat menginap dan aktivitas liburan.

Teknologi sendiri akan mengalami perkembangan tahun depan. Para traveler akan lebih mudah dalam mengatasi masalah atau kendala saat sedang bepergian.

3.

Slow traveling

Slow traveling | www.india.com

Rasa takut untuk melewatkan segala sesuatu atau fear of missing out (FOMO) dan mencoba banyak hal saat liburan nampaknya tidak akan terjadi pada tahun depan. Sebanyak 48% dari responden berencana memilih transportasi yang memakan waktu lebih lama untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Seperti sepeda dan perahu.

Sedangkan 61% lainnya memilih rute lebih jauh demi menikmati momen perjalanannya. Lalu, 57% responden mengaku tidak keberatan menghabiskan waktu lebih lama menuju tujuan wisata, asal transportasi yang digunakan unik. Lain lagi dengan 64% yang ingin merasakan sensasi naik kereta bersejarah seakan kembali ke masa lalu.

Baca juga: Tips Traveling Praktis Tanpa Bagasi

4.

Liburan yang lengkap

Liburan yang lengkap | www.jsonline.com

Liburan yang lengkap dan efisien akan menjadi prioritas wisatawan tahun depan. Sebanyak 54% responden ingin melakukan perjalanan panjang yang menawarkan berbagai aktivitas dan atraksi. Kemudian 62% lainnya berharap bisa menghemat waktu dengan melakukan aktivitas dan atraksi di satu destinasi yang sama.

5.

Membawa hewan peliharaan

Membawa hewan peliharaan | www.bayut.com

Tak hanya mengajak teman dan keluarga, para wisatawan juga akan mengajak hewan peliharaannya saat traveling. Sebanyak 55% responden menyatakan hewan peliharaan tidak kalah penting bagi hidupnya.

42% responded setuju untuk menentukan destinasi wisata berdasarkan hewan peliharaannya. 49% dari mereka rela membayar lebih untuk akomodasi yang ramah untuk hewan peliharaannya.

Baca juga: Tips Traveling di Musim Hujan

6.

Liburan bersama kakek dan nenek

Liburan bersama kakek dan nenek | www.orbitz.com

Wisatawan dari kalangan yang sudah lanjut usia tidak mau kalah dengan generasi muda. Pada 2020 akan banyak pasangan kakek dan nenek yang mengajak cucu mereka pergi berlibur.

Sebanyak 72% kakek dan nenek setuju bahwa berlibur bersama cucu akan membuat mereka awet muda. 71% percaya bahwa orang tua perlu beristirahat tanpa kehadiran anak-anaknya.

7.

Wisata kuliner makin digemari

Wisata kuliner makin booming | www.tripsavvy.com

Wisata kuliner akan makin digemari traveler. Hasil survei membuktikan bahwa banyak wisatawan yang berlomba-lomba melakukan reservasi di tempat makan yang mewah.

Tak hanya itu, mereka pun tak segan berburu kuliner lokal di tempat sederhana yang antreannya sangat panjang. Sebanyak 71% traveler menilai bahwa bersantap dari bahan pangan lokal adalah hal yang penting untuk dilakukan saat sedang liburan.

Baca juga: Tips Traveling Sendirian

8.

Traveling sambil berpetualang

Traveling sambil berpetualang | www.lonelyplanet.com

Makin banyak orang yang memutuskan untuk pensiun dini meski belum saatnya. Mereka berencana untuk melakukan perjalanan yang penuh dengan petualangan. Sebanyak 65% responden menganggap perjalanan adalah cara yang tepat untuk menghabiskan waktu luang.

47% responden lainnya mengaku lebih berani melakukan perjalanan saat sudah pensiun. Lalu, 19% yang sudah pensiun tengah menyusun rencana untuk liburan beberapa bulan dan 52% menganggap perjalanan bisa dilakukan dalam berbagai usia.

Artikel Lainnya

Tren berdasarkan hasil survei tadi membuktikan bahwa makin banyak orang yang memprioritaskan agenda traveling. Bisa pergi berlibur ke tujuan wisata tertentu jadi salah satu kegiatan untuk bisa merelaksasi tubuh dan pikiran setelah disibukkan dengan berbagai rutinitas yang padat.

Tak heran apabila banyak destinasi wisata yang dipadati pengunjung terutama saat musim liburan. Bicara soal liburan, apa rencana kamu untuk tahun depan?

Tags :