Siapa Sangka 4 Negara yang Dulu Miskin dan Dianggap Remeh, Kini Menjelma Jadi Raksasa Perekonomian Dunia

Seoul, Korea Selatan
Seoul, Korea Selatan | unsplash.com

Berubah 360 derajat!

Jika membandingkan kehidupan di negara berkembang seperti Indonesia dengan negara-negara maju, tentu tak bisa dipungkiri jika kadang terbersit keinginan untuk miliki kesempatan tinggal ataupun merasakan hidup di negara tersebut. Beragam kemudahan dalam segala aspek kemudahan juga sukses bikin iri.

Sehingga munculah pernyataan bahwa kemudahan tersebut bisa dimiliki setiap orang di sana sejak mereka lahir. Faktanya, beberapa negara ini justru sempat alami situasi di mana seluruh negeri dalam keadaan terpuruk. Kita mungkin tak akan menyangka jika negara-negara yang kini menjelma jadi raksasa dunia ini sempat dianggap tak miliki harapan dan diprediksi tak akan maju.

Kira-kira negara mana sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini.

1.

Singapura

Seoul, Korea Selatan
Singapura Dulu Vs Sekarang | www.boombastis.com

Negara pertama yang ada di list adalah negara yang bertetanggaan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau, yakni Singapura. Negara dengan landmark Merlion tersebut nyatanya pernah alami situasi dimana 70 persen rakyatnya berada diambang kemiskinan. Hal itu terjadi ketika Inggris akhirnya hengkang dari Singapura. Bahkan sempat tercetus keinginan para petinggi untuk bergabung dengan negeri Jiran Malaysia.

Akan tetapi, niatan tersebut akhirnya urung terwujud berkat upaya salah satu petinggi kala itu, Lee Kuan Yew. Lewat kebijakan wajib asuransi kepada seluruh rakyatnya, ia ingin rakyat Singapura bisa mendapatkan kesejahteraan. Selain itu, kebijakan zona investasi bebas pajak bagi perusahaan asing yang seolah membuka keran devisa negara yang langsung mengalir deras.

Upaya yang dilakukan saat itulah yang kemudian membuat Singapura bangkit dari keterpurukan, dan membawa negara tersebut menjadi salah satu raksasa perekonomian dunia hingga saat ini.

Artikel Lainnya
2.

Korea Selatan

Seoul, Korea Selatan
Korea Selatan | www.boombastis.com

Dampak penjajahan Jepang dan mata pencaharian warganya yang hanya mengandalkan sektor pertanian, siapa sangka Korea Selatan dulu tak lebih mampu dari Zimbabwe. Namun, selama empat dekade akhirnya berbenah, negeri ginseng mampu bangkit dan bahkan maju pesat menyalip Zimbabwe bahkan Indonesia sekalipun.

Perubahan tersebut diawali dari alokasi sebanyak 20 persen dana pemerintah bagi sektor pendidikan. Dimana alokasi tersebut digunakan untuk mempersiapkan generasi mereka yang akan merubah nasib bangsanya kelak.

Kemudian, langkah lainnya ialah dengan memaksimalkan produksi dalam negeri yang nantinya jadi komoditi eksport. Dimana bukti nyatanya Korsel mampu memaksimalkan pendapatan negara lewat Korean wave yang mereka ciptakan, di dua dekade terakhir. Membuat sektor pariwisata mereka menjadi unggulan lewat ekspansi industri hiburan yang kini jadi demam di seluruh penjuru dunia.

3.

China

Seoul, Korea Selatan
China | www.boombastis.com

Negara dengan populasi terbanyak di dunia ini juga sempat dipandang sebelah mata oleh negara barat, karena mata pencaharian unggulan mereka yang hanya bercocok tanam dengan populasi rakyatnya yang luar biasa padat. Yap, China bahkan sempat ditawari bantuan teknologi oleh Rusia sebagai bentuk simpati mereka karena miliki ideologi yang sama.

Keinginan untuk mengerjakan dan membangun China sendiri akhirnya membawa Mao Zedong berbenah dan membangun beragam fasilitas sebagai penunjangnya. Meski memerlukan biaya yang tak sedikit, namun akhirnya kerja keras itu berbuah manis dengan China yang kini justru jadi tandingan Amerika Serikat sebagai dalam melakukan gebrakan di industri dunia.

4.

Qatar

Seoul, Korea Selatan
Qatar | www.boombastis.com

Siapa yang tak mengenal Qatar dan segala fasilitas mewah yang didapatkan penduduknya ? Pusat hiburan megah, pendidikan gratis hingga penampakan mobil mewah sekelas Ferari berlalu lalang di jalanan pun merupakan pemandangan biasa yang bisa kita lihat di negara tersebut.

Namun, faktanya sebelum Qatar berada diposisi saat ini, dulu negara itu tak lebih dari sebuah kawasan kumuh yang berada di semenanjung Jazirah Arab dan berbatasan dengan Teluk Persia. Sehingga otomatis mayoritas penduduk di sana hanya mengandalkan semenanjung tersebut sebagai mata pencaharian mereka.

Hingga di tahun kemerdekaan mereka pada 1971, sebuah harta karun yang akhirnya mengubah seluruh kehidupan para penduduk Qatar pun ditemukan. Sebuah kandungan gas alam cair yang digadang-gadang menjadi yang terbesar di dunia pun menjadi penyelamat Qatar. Berkat itu, akhirnya kekayaan negara meningkat drastis, membuat sejumlah sektor seperti pendidikan dan transportasi akhirnya digratiskan pemerintah. Tak ada pajak, kecuali asuransi pribadi oleh negara.

Keempat negara di atas menjadi contoh bahwa negara yang tak ada harapan sekalipun bisa bangkit dengan kerja keras dari pemerintah dan rakyatnya yang mendukung. Namun, sayangnya kemajuan tersebut harus dibayar dengan harga yang tak kalah besar pula. Dimana kebanyakan warga negara maju justru miliki sifat konsumtif dan terkesan tak peduli dengan kehidupan sosial di sekitarnya.

Tags :