10 Tips Naik MRT Pertama Kali, Biar Nggak Kelihatan Norak
05 April 2019 by Trifena PutriUdah nyobain MRT Jakarta belum nih, guys?
Akhir-akhir ini, warga Jakarta sedang berbahagia dengan adanya moda transportasi baru, MRT (Mass Rapid Transit). Alat transportasi yang sudah direncanakan sejak 1985 oleh BJ Habibie, akhirnya rampung dan bisa dinikmati masyarakat sejak April 2019 lalu.
Maret 2019 lalu, masyarakat diberikan akses gratis untuk mencoba moda transportasi ini dan merasakan sendiri bagaimana rasanya naik MRT. Sayangnya, banyak orang yang belum memahami bagaimana tata cara naik MRT. Attitude-nya pun jadi perbincangan dan menuai kritikan.
10 Cara naik MRT Jakarta buat pertama kali
Buat yang ingin mencoba naik MRT, bisa segera ke stasiun terdekat dan membeli tiketnya. Biar nggak kelihatan norak dan malu-maluin, simak dulu panduan dan tata cara naik MRT:
Cari tahu rute perjalanan yang akan kamu tempuh
Sebelum naik MRT, tentu saja harus mengetahui rute yang akan ditempuh agar tidak nyasar. Tahun ini, baru ada beberapa stasiun yang sudah siap beroperasi. Ada Lebak Bulus, Cipete Raya, Fatmawati, Blok A, Haji Nawi, Blok M, Senayan, Sisingamangaraja, Benhil, Istora, Dukuh Atas, Setiabudi, dan Bundaran HI.
Kamu bisa melihat peta rute untuk mengetahui mana stasiun terdekat dari tempat tujuanmu sekaligus memperkirakan waktu perjalanannya. Peta rute tersebut bisa dilihat di aplikasi MRT Jakarta yang akan memudahkanmu merencanakan perjalanan.
Miliki kartu jelajah MRT agar memudahkan dalam perjalanan
Tips naik MRT biar nggak ribet adalah dengan memiliki kartu Jelajah MRT. Pastikan juga saldonya cukup. Kartu ini digunakan untuk membayar tarif MRT yang diharapkan bisa membuat penumpang lebih mudah dan nggak ribet mengeluarkan uang.
Ada dua jenis kartu yang disediakan. Ada single trip seharga Rp15 ribu yang masa berlakunya 7 hari dan multi trip seharga Rp 25 ribu. Kartu multi trip bisa digunakan berkali-kali dan diisi saldo. Kamu yang akan sering bepergian dengan MRT, sebaiknya membeli kartu jenis ini.
Bawa barang secukupnya saat berada di MRT
Saat berada di MRT, lebih baik jangan bawa barang terlalu banyak. Pakai tas yang mudah dijinjing. Selain akan merepotkan saat naik dan turun MRT, barang yang berlebihan akan mengganggu pengguna lain.
Space untuk penumpang lain bisa berkurang karena barang bawaan yang terlalu banyak. Pastikan kamu membawa barang seperlunya dan tidak terlalu mencolok.
Baca juga: Foto Pria Sedang Membaca Buku di MRT yang Hebohkan Netizen
Jangan salah antara pintu masuk dan keluar saat berada di stasiun MRT
Salah satu cara naik MRT yang harus diperhatikan adalah mengetahui letak pintu masuk dan pintu keluar. Untuk keluar, masuk penumpang pihak pengelola sudah membedakan pintunya agar tidak bertabrakan dan lebih tertib.
Kamu bisa melihat papan petunjuk yang ada agar tidak salah masuk pintu MRT. Meskipun terburu-buru, utamakan keselamatan agar semua penumpang bisa nyaman saat berada di alat transportasi massal ini.
Duduk di tempat yang masih kosong, hindari kursi prioritas jika kamu masih segar bugar
Jika masih ada kursi kosong, bisa kamu duduki. Pastikan itu bukan kursi prioritas yang disediakan untuk ibu hamil, orang tua, dan penyandang disabilitas. Tas juga lebih baik dipangku saja, jangan diletakkan di kursi sebelah.
Kamu bisa berdiri di tengah jika kursi sudah penuh dan berpegangan pada handle tangan yang sudah disediakan. Biar muat banyak, berdiri lah menghadap kursi penumpang secara tertib dan teratur.
Patuhi semua aturan termasuk jangan makan di dalam MRT
Beberapa waktu lalu, MRT Jakarta sempat disoroti media luar negeri karena banyak penumpang yang makan di pintu pembatas gerbongnya. Ketidaktahuan atas aturan di MRT ini bisa merugikan penumpang maupun pengelola karena membuat MRT jadi kotor.
Jadi, wajib hukumnya untuk mentaati peraturan termasuk dilarang makan dan minum di dalam kereta. Selalu menjaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan agar tidak merugikan orang lain.
Ketahui tarif MRT agar kamu bisa memperkirakan biaya yang dikeluarkan
Per 1 April 2019, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta dan Prasetyo Edi Marsudi, yang meripakan Ketua DPRD DKI, sudah menetapkan tarif untuk bisa menikmati MRT. Besarnya tarif mulai dari Rp3-14 ribu.
Sistem tarifnya adalah dengan menambahkan seribu pada tiap stasiun yang dilewati. Untuk menuju tempat tujuan, kamu perlu melewati 3 stasiun. Berarti dari tarif awal, tinggal ditambah Rp3 ribu saja.
Baca juga: MRT Jakarta Diresmikan, Sebenarnya Hasil Kerja Keras Siapa?
Jaga barang bawaan tetap dalam jangkauan agar tidak hilang
Keamanan di dalam MRT tentu harus diutamakan. Bagaimanapun, ini adalah moda alat trasportasi umum. Biar barang tidak tertinggal atau berpindah tangan, kamu harus terus mengawasinya dengan cermat.
Letakkan barang bawaan tetap di dekatmu agar bisa diawasi dengan mudah. Pakai juga tas yang tertutup dan aman agar kamu tidak perlu khawatir saat berada di MRT.
Alur naik MRT dari awal hingga sampai di stasiun tujuan
Biar kamu nggak bingung, begini alur naik MRT dari awal hingga akhir.
1. Masuk stasiun MRT terdekat
2. Pergi ke Ticket Vending Machine (TVM) untuk membeli kartu single trip atau multi trip
3. Tempelkan kartu di alat tap in yang ada di gerbang masuk penumpang
4. Menunggu kereta di peron stasiun dan pastikan berada di belakang garis aman
5. Dahulukan penumpang yang turun baru naik ke dalam kereta
6. Setelah sampai di stasiun tujuan, jangan lupa tempelkan lagi kartu di gerbang keluar.
Pastikan catat jadwal keberangkatan agar tidak ketinggalan
Sebelum naik, pastikan cek terlebih dahulu jadwal MRT agar tidak menunggu terlalu lama atau justru terlambat naik kereta. Perjalanan MRT sudah dimulai sejak pukul 5:00 WIB dan berhenti beroperasi pada pukul 24:00 WIB.
Jadwal MRT rentang waktu perjalanannya sekitar 5 menit di jam sibuk (5-6, 9-16, 19-24) dan 10 menit di jam santai (6-09, 16-19). Dengan memahami jam ini, kamu bisa memperkirakan waktu keberangkatan.
Dengan mengetahui cara naik MRT ini, kamu akan merasa nyaman saat berada di transportasi umum. Nggak cuma buat kamu saja, tapi juga para penumpang lain yang berada di dalam gerbong.