WhatsApp Batasi Pesan Terusan untuk Cegah Hoaks di Tahun Politik 2019

pesan hoax
WhatsApp rentan digunakan untuk menyebar kebencian | www.zeebiz.com

Aturan dan fitur baru dari WhatsApp nih.

WhatsApp mengeluarkan aturan dan fitur baru. Kini, WhatsApp telah membatasi pengguna dalam meneruskan pesan. Pengguna hanya bisa meneruskan pesan sebanyak 5 kali. Fitur ini dihadirkan guna memerangi berita palsu menjelang Pemilu Presiden di tahun 2019 ini.

Victoria Grand, Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Komunikasi WhatsApp, pembatasan ini berlaku untuk satu pesan terpilih dan akan diberlakukan secara global. Sehingga, fitur ini tidak hanya berlaku bagi pengguna WhatsApp di Indonesia.

Keputusan mengenai pengadaan fitur ini diambil oleh pihak WhatsApp setelah melakukaan diskusi dengan berbagai pihak di Indonesia. Salah satunya adalah dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

pesan hoax
selular.id

Grand menyadari bahwa 90 persen pesan yang ada di WhatsApp bersifat pribadi, dan sisanya merupakan pesan-pesan yang lain. Pengadaan fitur ini diharapkan bisa memantau pengguna jika ada aktivitas yang mencurigakan. Jadi, WhatsApp bisa melacaknya ke lima pesan sebelumnya.

WhatsApp pun sebenarnya tidak bisa mengetahui isi dari pesan yang dikirmkan oleh pengguna, sebab pesan dalam aplikasi WhatsApp telah terenkripsi end-to-end. Hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa melihat isi pesan tersebut.

Meski demikian, WhatsApp tetap bisa mendeteksi perilaku pengguna saat berkirim pesan. Misal, meneruskan pesan ke banyak pengguna sekaligus. Mengenai hal ini, Grand mengatakan bahwa pihaknya akan mempersulit pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab saat meneruskan pesan.

Berdasarkan data yang diperoleh WhatsApp, sejak fitur pembatasan pesan ini diberlakukan, perilaku meneruskan pesan berkurang hingga 25 persen secara global.

Fitur-fitur seperti ini memang sangat dibutuhkan ya untuk aplikasi perpesanan. Dengan demikian, jika ada penyebaran berita palsu, pihak pengembang bisa melacak dari dan kepada akun mana saja berita tersebut disebarkan.

pesan hoax
theconversation.com

Selain aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, berbagai platform lain yang digunakan untuk berkirim pesan pun harus mempunyai fitur guna mengantisipasi penyebaran berita palsu. Sebab, di era digital ini, penyebaran berita atau informasi palsu semakin masif dilakukan lantaran kemudahan akses.

Tidak hanya itu, kita sebagai pengguna pun harus cerdas dan bijak saat mendapatkan pesan terusan. Baca baik-baik terlebih dulu isi dari pesan tersebut, lakukan pemeriksaan fakta, jika informasi yang disebar memang benar, maka kamu bisa meneruskan pesannya.

Namun, jika ternyata yang disebarkan adalah berita palsu, segera laporkan akun yang menyebar pesan tersebut melalui fitur Report yang tersedia di aplikasi WhatsApp, serta memberi peringatan kepada pengguna lain bahwa pesan tersebut merupakan hoaks dan harus berhenti disebar.

Tags :