Sejarah dan Perkembangan Terkini dari Permainan DotA 2
18 April 2020 by Galih DeaMengenal DotA 2, trendsetter game MOBA sebelum MLBB
Untuk kalangan gamer, nama Valve tentu sudah tidak asing. Di tangan Gabe Newell, Valve berkembang menjadi salah satu publisher dan developer game terbesar di dunia. Berbagai game Valve terkenal akan kualitasnya yang menarik walaupun secara kuantitas tidak sebanyak developer lain. Salah satu mahakarya Valve adalah DotA 2 yang masih berkembang hingga saat ini.
DotA 2 sendiri merupakan game keluaran Valve yang sudah dapat dimainkan secara bebas. Walaupun sudah berumur kurang lebih 6 tahun, DotA 2 tetap memiliki basis pemain yang besar, membuktikan bahwa Valve mampu menghasilkan game berkualitas yang long-lasting.
Sebelum mulai memainkan DotA 2, kamu harus tahu beberapa fakta menariknya, mulai dari sejarah hingga perkembangan terkini dari game yang mengawali hadirnya tren MOBA bagi kaum milenial.
Sejarah singkat DotA
DotA yang merupakan singkatan dari Defense of the Ancients adalah sebuah game ber-genre Massive Online Battle Arena yang mirip dengan RTS. Di sini, pemain hanya perlu mengendalikan Hero pilihan mereka, bukan seluruh pasukan.
Meskipun bukan game pertama dengan gameplay tersebut, DotA lah yang membuat genre ini populer. Terbukti melalui perolehan jutaan penggemar di seluruh dunia dan mengangkat game MOBA lain seperti League of Legends dan Heroes of Newerth.
Inspirasi DotA datang dari Starcraft melalui salah satu custom map-nya, yaitu Aeon of Strife. Namun, DotA sendiri lahir setelah Blizzard meluncurkan Warcraft III. Dengan map editor, modder dengan nickname Eul membuat versi pertama DotA.
Seiring berjalannya waktu, Project DotA dikerjakan oleh berbagai developer, satu di antaranya adalah Guinsoo, yang akhirnya menjadi salah satu pengembang League of Legends, dan IceFrog, yang jadi sole developer dari map DotA sejak 2005.
Gameplay DotA
Permainan DotA terdiri dari dua tim yang berisi masing-masing lima pemain di mana satu tim memiliki markas utama yang disebut Ancient. Untuk memenangkan permainan, tim harus menghancurkan Ancient dari tim lain.
Terdapat pula tiga jalur sebagai penghubung antar Ancient dan pasukan dengan julukan creep yang muncul berkala untuk melawan creep lawan. Setiap pemain dapat mengendalikan sebuah karakter yang disebut dengan Hero yang dipilih sebelum permainan dimulai.
Dalam DotA, terdapat lebih dari 100 Hero, yang terdiri dari tiga tipe, Strength, Agility, dan Intelligence. Setiap Hero memiliki empat atau lebih skill, yang terdiri dari skill aktif dan pasif. Dengan membunuh creep atau Hero lawan, menaikkan level, membeli item, dan menentukan strategi, pemain akan berusaha menjelajah map untuk menghancurkan Ancient lawan.
DotA 2 muncul ke permukaan
Karena kesuksesan DotA, Valve mendekati IceFrog yang masih menjadi modder amatir dan menawarinya posisi sebagai lead designer di perusahaan mereka. Di balik tawaran itu, Valve bertujuan untuk mengambil custom map DotA dan membuat versi standalone yang dapat dirilis secara luas untuk umum.
Melalui tawaran tersebut, DotA tidak akan lagi dibatasi oleh sistem map editing Warcraft III dan dibarengi dengan bayaran yang tinggi. Karena itu, IceFrog akhirnya menerima tawaran Valve resmi dibuat pada Oktober 2010 lalu.
Valve sendiri bukanlah perusahaan pertama yang berminat merilis versi standalone DotA. Ada Riot melalui League of Legends-nya di 2009 dan S2 dengan Heroes of Newerth mereka di 2010. Kedua game tersebut memberikan gameplay serupa dengan DotA yang diimbangi dengan modifikasi unik.
Namun, keunikan tersebut yang membuat hardcore fan DotA kecewa. Di lain sisi, Valve berencana untuk tetap menggunakan gameplay asli DotA namun dengan kebebasan lebih tanpa batasan dari engine Warcraft III.
DotA 2 dan kelebihannya
DotA saat ini telah dimainkan oleh jutaan orang di dunia mulai dari Amerika hingga Asia. Jika LoL dan HoN telah menjadi game tersendiri, hanya ada satu DotA yang asli dan versi inilah yang dijaga oleh seorang IceFrog. Pemain DotA di seluruh dunia meyakini bahwa IceFrog adalah sosok yang memahami DotA luar dalam dan DotA 2. Jelas esensi DotA yang digemari ini akan tetap ada.
Pada 2013 lalu, PCGamer menyatakan 'DotA 2 adalah game yang terlalu bagus untuk sebuah game yang bahkan belum dirilis'. Pada saat itu ketika masa closed beta, DotA 2 menduduki Top 5 Steam Games berdasarkan pendapat gamer, mengalahkan game populer lain seperti Elder Scrolls V: Skyrim dan Counter-Strike: Source.
Saat ini, DotA 2 memiliki 300.000 pengguna online yang bermain secara bersamaan. Angka ini berbeda jauh dengan game yang berada satu peringkat di bawahnya, Team Fortress 2, yang memiliki 70.000 pengguna online pada saat yang sama.
Dengan fanbase-nya yang besar, DotA 2 ini memiliki banyak liga dan turnamen yang dapat ditemui, baik offline maupun online. Selama tiga tahun berturut-turut semenjak perilisannya, Valve telah menjalankan turnamen DotA 2 global bertajuk The International dengan total hadiah mencapai jutaan dolar dan terus bertambah setiap tahunnya.
DotA 2 adalah game yang sepenuhnya gratis. Berbeda dengan LoL atau HoN yang meminta pemain untuk membeli Hero dengan cash, kamu dapat menikmati setiap Hero lama maupun terbaru tanpa dipungut biaya. Kamu hanya perlu membayar ketika kamu ingin memakaikan kosmetik pada Hero pilihan atau membeli tiket turnamen yang dapat ditonton di DotA 2.
Itu baru namanya game gratis sesungguhnya. Saat ini, kamu bisa mengunduh DotA 2 melalui client Steam di perangkat desktop kamu. Sebelum memainkan DotA 2, jangan lupa untuk mempersiapkan koneksi internet yang mumpuni. Karena download size-nya yang besar dan supaya bisa langsung bermain party bersama teman-temanmu menerjang Ancient musuh.