PUBG Haram? MUI Jabar Pertimbangkan Fatwa Haram untuk PUBG
21 Maret 2019 by Awawa Yogarta
Pro dan kontra melingkupi rencana MUI Jabar untuk memberikan fatwa haram permainan PUBG.
Aksi teror yang terjadi di Selandia Baru menimbulkan berbagai respon dari kalangan masyarakat dunia. Seperti diketahui aksi penembakan itu menimbulkan 49 korban jiwa dan mendapatkan kecaman dari seluruh dunia.
Salah satu respon yang muncul adalah bahwa aksi teror itu dihubungkan dengan game Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG). Pasalnya game besutan Tencent Games itu sedang digandrungi oleh masyarakat dunia termasuk Indonesia.
Pro dan kontra untuk melarang game PUBG juga terjadi di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia atau MUI juga merespon kejadian itu dan kemungkinan akan mengeluarkan fatwa haram untuk game PUBG.
Ketua MUI Jabar, Rahmat Safe’I, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan edukasi untuk melarang masyarakat berperan dalam aksi teror. Salah satu yang dipertimbangkan adalah mengeluarkan fatwa haram untuk permainan ini.
MUI akan melakukan kajian secara komprehensif untuk melihat seberapa besar pengaruh negatif yang diberikan PUBG kepada pemainnya.
Seperti dilansir esports.id, fatwa haram tidak bisa begitu saja dikeluarkan oleh MUI. Lanjut Rahmat, pihak MUI akan melakukan musyawarah dengan berbagai pihak untuk memutuskan hal ini.
India menjadi negara yang sudah melarang game PUBG bahkan sebelum terjadi kasus penembakan di Selandia Baru. Negara ini melarang anak-anak dan remaja bermain PUBG karena dinilai mengandung aksi kekerasan serta berpengaruh bagi anak-anak dan remaja.
PUBG juga dianggap sebagai sumber masalah sosial seperti kekerasan rumah tangga hingga penurunan akademis pelajar. Kepolisian India akan memberikan hukuman penjara bagi anak-anak maupun remaja yang kedapatan bermain game itu.
Selain itu rencana pelarangan game PUNG juga tersiar di Malaysia, namun segera dibantah oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Menurutnya kekerasan timbul karena kepercayaan ekstrim, terlepas ada atau tidaknya game perang seperti PUBG.
Baca juga: PUBG Kini Diharamkan di Jazirah Arab, Indonesia Kapan?
Kasus penyerangan di Selandia Baru tidak ada kaitannya dengan PUBG atau game sejenis karena si pelaku telah mengunggah manifesto berjudul “The Great Replacement” sepanjang 74 halaman.
Manifesto itu berisi tentang ide supremasi kulit putih, anti imigran, anti muslim, hingga sebagai upaya pembalasan kepada kaum muslim atas aksi terorisme di Eropa.
Menanggapi pro dan kontra pelarangan game PUBG, Tencent Gaming selaku developer game itu, tengah mengembangkan fitur untuk membatasi umur pemain PUBG Mobile.
Fitur ini akan dicoba di regional Cina, PUBG Mobile dan Honor of King (AOV versi Cina) akan menjadi fokus percobaan.
Baca juga: Pria Malaysia Tinggalkan Istrinya Demi Game PUBG!
Fitur bernama 'Digital Lock' ini bisa digunakan orang tua untuk mengunci gim agar tidak bisa dimainkan oleh anak usia di bawah 13 tahun.
