Ternyata Surat Rencana Pemboman Sri Lanka Sudah Bocor 10 Hari Sebelum Kejadian! Kok Lolos?

Sudah bocor tapi kenapa tak diantisipasi?

Perayaaan Paskah yang biasanya dimana yang seharusnya adalah momen bahagia dan ditunggu-tunggu umat Kristiani dan Khatolik tak berlaku di Sri Lanka. Teror bom yang terjadi di beberapa gereja menodai perayaan Paskah di Sri Lanka. Kejadian tersebut memakan korban sekitar 200 orang meninggal dunia.

Teror bom memang kadang luput dan susah dilacak oleh badan intelejensi negara. Namun ternyata diketahui intelejen sudah membocorkan informasi aksi pemboman 10 hari sebelum tragedi. Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe juga sudah diperingati akan adanya rencana teror di negaranya.

Surat imbauan rencana teror pengeboman dari intelejen asing | twitter.com

Dilansir dari Kompas.com, pihak kepolisian Sri Lanka sendiri juga sudah menerima peringatan dari “dinas intelejen asing” soal adanya rencana pengeboman tersebut. Menteri Telekomunikasi Sri Lanka, Harin Fernando melalui akun twitternya mengunggah sebuah foto kertas berisi laporan intelejen tersebut. Surat itu bertanggal 11 April 2019, tepat 10 hari sebelum insiden bom teror terjadi.

Sayangnya Perdana Menteri Sri Lanka tak menganggapi imbauan intelejen dengan serius. Akibatnya, terjadilah teror memilukan yang seharusnya bisa diantisipasi.

Kini Wickremesinghe sendiri menegaskan penyelidikan perlu dilaksanakan untuk mengetahui mengapa laporan intelejen asing tersebut tak ditindaklanjuti otoritas berwenang. Saat ini Wickemesinghe mengatakan pemerintah Sri Lanka sedang fokus menangkap pelaku teror.

"Namun, saat ini fokus kami adalah menangkap pelaku yang bertanggung jawab," ujar Wickremesinghe.

Unggahan foto surat Harin Fernando akhirnya menuai kemarahan dari masyarakat luas.

"Ayahmu sudah diberitahu. Makanya tidak ada korban dari orang yang kamu cintai.

Kalian tahu namun membiarkan kami mati? Saya benar-benar kesulitan mencernanya," ujar seorang warganet dengan nama akun Amali (Tribunnews.com).

Artikel Lainnya

Adalah 3 gereja menjadi sasaran bom beruntun di Sri Lanka. Dilansir melalui The Guardian, korban hingga sekarang mencapai 207 orang meninggal dan 450 orang lainnya mengalami luka-luka.

8 bom diletakan di 3 gereja dan sejumlah hotel di negara berjuluk Mutiara Samudera Hindia tersebut. Ketiga gereja tersebut berada d Kochchikade, Negombo, dan Batticaloa. Sedangkan hotel yang menjadi sasaran teror bom tersebut adalah Shangri-La, Kingsbury, Cinnamon Grand dan semua hotel tersebut berlokasi di Kolombo.

Menteri Pertahanan Sri Lanka, Ruwan Wijewardene mengatakan bahwa para pelakunya sudah diidentifikasi dan merupakan ekstrimis agama. Sampai saat ini 8 orang sudah ditangkap yang dicurigai terlibat serangan teror pengeboman tersebut.

Serangan teror pengeboman ini mendapat kecaman dari masyarakat dunia internasional, hal itu diperlihatkan melalui tagar #PrayForSrilanka. Kita berharap tentunya kejadian semacam ini tak akan terulang lagi dengan memberantas jaringan terorisnya. Tentunya sebelum itu semoga pelaku teror pengeboman di Sri Lanka ini segera ditemukan dan ditangkap, #PrayForSrilanka.

Tags :