Jahat! Pengemudi Sengaja Halangi Ambulans Saat Bawa Pasien Kritis, Bocah 6 Tahun Akhirnya Tewas
18 Agustus 2020 by Titis Haryo
Akibat ambulans dihalangi saat bawa pasien kritis, bocah 6 tahun di Garut meninggal.
Kisah pilu menimpa seorang pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, Jawa Barat, yang meninggal dunia akibat pendarahan otak pada Jum’at (14/8) lalu.
Pasien yang masih berusia 6 tahun itu terlambat mendapatkan pertolongan setelah di jalan mobil ambulans yang membawanya dihalangi oleh sebuah mobil lain yang tak mau memberikan jalan.
Seperti apa kronologi pilu pasien tewas karena ambulans dihalangi di Garut? Berikut laporan lengkapnya.
Ambulans bawa pasien kritis dihalangi di jalan
Dilansir dari Kompas.com, Senin (17/8), kisah ambulans pasien kritis yang dihalangi oleh mobil lain saat sedang dalam perjalanan ke rumah sakit ini diungkapkan langsung oleh si sopir, Damis Sutendi.
Saat itu, dirinya yang bertugas di Puskesmas Leles, Garut tengah membawa seorang pasien yang mengalami kondisi kritis usai mengalami pendarahan otak.
Baca Juga: Kisah Para Tahanan Perang Korea yang Terlupakan, Dianggap Musuh dan Masuk Kasta Terendah
Dalam perjalanan yang seharusnya bisa cepat, ambulans yang dikendarai Damis terhambat oleh sebuah mobil yang sengaja menghalangi dan tak mau memberikan jalan.
“Biasanya cuma 10 menit sampai ke RSU, kemarin mah sampai lebih dari 15 menit,” jelas Damis.
Pasien yang dalam kondisi kritis tersebut sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit selama beberapa menit setelah tiba. Namun, tak lama kemudian korban akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Viral Foto Matador Diseruduk Banteng Hingga Terlempar ke Udara
Pengemudi tak mau mengalah
Damis sendiri menceritakan selama perjalanan dari Puskesmas Leles, sudah ada beberapa relawan yang membantu mengamankan jalan agar ambulans bisa lancar sampai rumah sakit.
“Sejak keluar Puskesmas memang sudah dikawal oleh relawan,” ucapnya.
Tetapi ketika mobil mulai melintas di Kawasan Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi, ada mobil berjenis kijang yang tak mau memberikan jalan.
Baca Juga: Dapat Bantuan Daging Busuk dari BPNT, Kades di Tuban Ngamuk: Warga Saya Muntah-Muntah!
Padahal sejumlah relawan sudah meminta pengemudi tersebut menepi sejenak agar mobil ambulans bisa lewat.
“Dia malah di depan terus walau relawan yang ngawal pakai motor sudah minta jalan,”
Kejadian ini pun langsung viral dan membuat warganet geram. Damis pun berharap, kejadian serupa tak terjadi karena mengalah di jalan bisa saja menyelamatkan nyawa orang lain.
“Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan,” lanjutnya.
Polisi cari pengemudi kijang
Sementara itu, Kasatlantas Polres Garut AKP Asep Nugraha mengatakan akan menyelidiki kejadian viral yang akhirnya membuat seorang pasien meninggal dunia ini.
Dia mengatakan petugas sudah mendapatkan informasi dari mobil yang menghalangi ambulans yang diketahui berasal dari Sumedang.
“Kalau informasi awal dari pelat nomor, memang mobilnya dari wilayah Sumedang,”
Asep sendiri mengatakan bahwa melihat dari kasus yang ada, pengemudi kijang terbukti melanggar UU Nomor 27 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan
Dimana aturan tersebut menyatakan ambulans yang membawa orang sakit harus menjadi prioritas dan wajib didahulukan di jalan raya.
“Pengemudi yang halangi ambulans jelas menyalahi aturan, bagi yang menyalahi aturan, ada sanksi denda atau kurungan satu bulan penjara,” tegasnya.
Peristiwa ambulans yang membawa pasien kritis dihalangi oleh sebuah mobil dalam perjalanan menuju rumah sakit tengah jadi perbincangan hangat usai viral di media sosial.
Hal ini setelah pasien yang diketahi merupakan bocah berusia 6 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah terlambat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar bisa mengetahui prioritas ketika berkendara di jalan. Jangan sampai, rasa egois saat berkendara malah membuat nyawa orang lain tak selamat.
