Heboh Komik Mesum di Lingkungan SD Kendal, Ada Tulisan: Jangan Sampai Hamil Ya

Heboh Komik Mesum Beredar di Siswa di SDN Kendal
Temuan komik mesum yang beredar di lingkungan siswa di SDN 1 Patukangan, Kendal, Jawa Tengah. | regional.kompas.com

Komik mesum tersebut juga menampilkan adegan orang berciuman dengan kata-kata vulgar, Disdik pun langsung bertindak.

Guru SDN Patukangan 1 Kendal Jawa Tengah menyita sejumlah buku komik bergambar orang ciuman yang juga menampilkan kata-kata vulgar dari tangan siswanya pada Kamis (23/1/2020).

Temuan ini bermula dari salah satu siswa yang mengadukan adanya konten vulgar tersebut ke salah satu guru hingga akhirnya diambil tindakan tegas.

Lantas, bagaimana kronologi buku komik mesum ini bisa beredar di lingkungan siswa SD? Simak laporan lengkapnya.

1.

Guru temukan komik mesum di lingkungan sekolah

Heboh Komik Mesum Beredar di Siswa di SDN Kendal
Kepala SDN 1 Patukangan menunjukkan komik mesum yang berhasil disita dari tangan siswa. | regional.kompas.com

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (24/1), guru kelas 4B, Dian Kartika mengatakan jika informasi beredarnya komik vulgar di lingkungan sekolah diketahui setelah ada siswa yang melapor.

Baca Juga: Ditangkap Usai Ajak Santri Nyabu, Ustaz Marzuki: Bikin Semangat Baca Al Quran

Dia lantas melakukan pengecekan hingga akhirnya menemukan ada beberapa komik vulgar yang ternyata dimiliki oleh para siswa.

“Sebagian halaman yang bergambar adegan ciuman sudah disobek dan dibuang dalam sampah. Saya tadi mengaduk-aduk tempat sampah dan menemukan sobekan tersebut,”

Selain adegan ciuman, adegan dalam komik tersebut juga memuat kata-kata yang cukup tidak pantas bagi anak-anak SD. Diantaranya adalah tulisan ‘jangan sampai hamil, ya’.

Dian pun menelusuri dari mana asal buku ini berasal hingga akhirnya diketahui jika komik tersebut dibeli dari pedagang yang kerap mangkal di depan sekolah.

“Mereka membelinya sewaktu pulang sekolah, sebab kalau masih pelajaran siswa dilarang keluar (sekolah),” terang Dian.

Baca Juga: Heboh Ketua Gay Tulungagung Ditangkap Polisi, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur!

2.

Penjual tak tahu jika dagangannya muat konten vulgar

Heboh Komik Mesum Beredar di Siswa di SDN Kendal
Komik mesum tersebut tidak hanya menampilkan gambar ciuman tapi juga kata-kata vulgar. | regional.kompas.com

Penjual buku, Nurkholis yang dipanggil ke sekolah turut dimintai keterangan terkait beredarnya komik mesum di SDN 1 Patukangan.

Dia mengatakan jika dirinya sama sekali tidak mengetahui jika konten komik tersebut sangat vulgar dan tidak baik bagi anak lantaran masih tersegel. Nurkholis pun sudah tidak menjual buku itu lagi.

“Hari ini saya tidak bawa dagangan itu, sebab sudah tahu kalau isinya tidak baik bagi anak-anak,”

Nurkholis sendiri mengaku jika menjual buku komik tersebut karena covernya bergambar kartun dan terlihat lucu.

Buku komik kontroversial itu pun disebut didapatnya dari pusat penjualan mainan anak-anak di Johor, Semarang.

Baca Juga: Bisnis Jual Beli Bayi di Palembang Terbongkar. Bayi Laki 15 Juta, Perempuan 25 Juta!

3.

Disdik keluarkan surat edaran

Heboh Komik Mesum Beredar di Siswa di SDN Kendal
Kantor Dinas Pendidikan Kendal. | mcwnews.com

Temuan buku komik vulgar yang beredar di lingkungan SDN 1 Patukangan langsung mendapatkan perhatian dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kendal.

Surat edaran yang berisi imbauan agar sekolah melakukan pemantauan pada tiap penjual yang berada di lingkungan sekolah agar tetap sesuai dengan nilai-nilai pendidikan.

“Isi surat edaran itu, ada 5 poin. Salah satu poin itu, meminta kepada sekolah untuk memantau pedagang mainan atau buku bacaan di lingkungan sekolah agar sesuai dengan nilai pendidikan,” ucap Kepala Didik Kendal, Wahyu Yusuf, Jum’at (24/1).

Artikel Lainnya

Beredarnya komik berisi adegan vulgar yang dibumbui dengan kata-kata tak senonoh di SDN 1 Patukangan memang membuat heboh dunia pendidikan.

Kejadian yang sempat viral itu kini sudah berhasil diatasi dengan melakukan penyitaan buku komik dari tangan siswa dan juga pembinaan pada pendagang yang menjual konten vulgar tersebut.

Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi sekolah dan juga orang tua agar selalu mengawasi setiap konten yang dinikmati anak-anaknya.

Tags :