Hasil Penelitian Ini Ungkap Corona Sudah Muncul Sejak Maret 2019 di Spanyol!

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona | health.detik.com

Bukan di Tiongkok, tapi di Spanyol!

Kota Wuhan, Tiongkok dalam beberapa bulan kebelakang memang disinyalir sebagai asal muasal virus Covid-19 atau corona menginfeksi manusia. Namun lewat temuan terbaru oleh Dr Tom Jefferson, dari Centre of Evidence-Based Medicine (CEBM) di Oxford University ini malah sebaliknya, virus yang menjadi pandemi global sekarang ini malah diduga pertama kali tersebar di air limbah di Spanyol.

Bagaimana bisa terjadi?

Dilansir dari The Guardian, hasil penelitian ini cukup mengejutkan dunia medis, pasalnya sebelum virus corona menyebar di Wuhan, jejak corona sudah ditemukan di limbah di Spanyol, Italia, dan Brasil. Hal ini dibuktikan dengan sebuah studi pracetak yang belum di reviewed telah mengklaim jika keberadaan genom SARS-Cov-2 lewat sampel limbah Barcelona dari 12 Maret 2019.

Dalam sebuah wawancara dengan awak media, Dr Jefferson justru menyerukan penyeledikan oleh aparat terkait bagaimana bisa virus tersebut berkembang di lingkungan seperti pabrik makanan dan pabrik pengemasan daging. Pasalnya dari data yang telah diperoleh, pihaknya mengklaim sudah mengantongi data rute transmisi penularan corona yang selama beberapa bulan menjadi pandemi global.

Hal-hal aneh seperti ini terjadi pada Flu Spanyol. Pada tahun 1918, sekitar 30 persen populasi Samoa Barat meninggal karena flu Spanyol dan mereka belum berkomunikasi dengan dunia luar. Namun, diyakini bahwa flu Spanyol tiba di negara pulau di kapal kargo Talune pada tahun 1918, jelas Jefferson.

Mungkin kepadatan manusia atau kondisi lingkungan, dan inilah yang harus kita cari, kata Jefferson.

Ada cukup banyak bukti virus Corona dalam jumlah besar di air limbah di semua tempat, dan semakin banyak bukti ada penularan lewat tinja, lanjut Jefferson.

Baca juga : Dancing Plague, Wabah Mengerikan yang Membuat Penderitanya Menari Sampai Mati

Ditambah lagi, suhu 4 derajat yang terdeteksi di pembuangan air limbah dinilai Jefferson sebagai tempat ideal bagi virus untuk menginfeksi manusia.

Ada konsentrasi tinggi di mana pembuangan limbah adalah 4 derajat Celcius, yang merupakan suhu ideal untuk virus. Dan pabrik pengepakan daging sering pada suhu 4 derajat Celcius, tegas Jefferson.

Wabah ini perlu diselidiki dengan benar, pungkasnya.

Penemuan Dr Jefferson tentu secara tidak langsung mematahkan bukti kota Wuhan sebagai tempat pertama kali virus corona merebak, dan bermutasi dari hewan ke manusia, lewat transmisi dari kelelawar di pasar grosir makanan laut Huanan.

Baca juga : Corona Belum Usai, WHO Umumkan Wabah Virus Ebola Baru Juga Terjadi. Ancaman Baru Dunia?

ilustrasi bangsal buat pasien virus corona di Spanyol
ilustrasi bangsal buat pasien virus corona di Spanyol | www.euractiv.com
Artikel Lainnya

Setali tiga uang, Wang Guangfa, seorang pernapasan Universitas Peking yang terinfeksi Corona dan berhasil pulih dari COVID-19 awal tahun ini, meminta WHO juga harus menyelidiki kota Barcelona sebagai asal muasal virus corona pertama kali menyebar sesuai dengan hasil temuan para peneliti yang mengatakan mendeteksi keberadaan virus itu lewat air limbah pada Maret 2019.

Wang menduga jika temuan dari sampel itu tentu menjadi bukti otentik jika virus corona bukanlah dari Tiongkok seperti yang selama ini dituduhkan, tapi dari Eropa.

Tidak masalah dengan negara mana pekerjaan identifikasi ilmiah dimulai, asalkan melibatkan semua negara terkait dan dilakukan dengan adil, jelas Zeng Guang, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Sementara itu, pandemi corona memang membuat Spanyol sangat terpukul, tercatat lebih dari 28 ribu kasus kematian akibat terinfeksi virus corona serta hampir 300 ribu kasus positif Corona yang terkonfirmasi.

Tags :