Cetak Sejarah, Slovakia Miliki Presiden Perempuan Pertama Zuzana Caputova!

Zuzana Caputova
Zuzana Caputova | spectator.sme.sk

Zuzana Caputova adalah perempuan pertama yang menjadi Presiden Slovakia

Slovakia baru saja mencetak sejarah baru dengan mengangkat seorang perempuan, untuk pertama kalinya, menjadi pemimpin negara. Adalah Zuzana Caputova, perempuan berusia 45 tahun, terpilih menjadi Presiden Slovakia. Kemenangan Caputova ini sontak membuatnya menjadi sorotan dunia.

1.

Pengacara anti-korupsi yang menjadi pemimpin Slovakia

Zuzana Caputova
Zuzana Caputova | www.thenational.ae

Zuzana Caputova mencalonkan diri sebagai presiden Slovakia dan berhasil mengalahkan pesaingnya, Maros Sefcovic yang merupakan seorang diplomat dihormati di Slovakia sekaligus Kepala Komisi Uni Eropa. Pada pemilu yang digelar pada Sabtu, 30 Maret 2019, Caputova memperoleh suara sebanyak 58,3 persen dari total 98,1 persen suara yang masuk. Sementara Sefcovic mendapatkan 41,7 persen suara.

Dilansir oleh euronews.com, Caputova merupakan seorang pengacara yang konsisten memberantas kasus-kasus korupsi. Profesi yang digeluti Caputova akhirnya menggiringnya untuk masuk ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Progresif Slovakia. Caputova pun dikenal sebagai pendukung pro-Uni Eropa.

Sesuai dengan tujuannya selama berprofesi sebagai pengacara, Caputova bertekad untuk membabat habis korupsi di Slovakia. Caputova menyebut bahwa negaranya dikontrol oleh orang-orang yang mengendalikan dari belakang.

Baca Juga: Muhammad Mursi Roboh dan Meninggal di Tengah Prosesi Persidangannya. Siapa Ia Sebenarnya?

2.

Janji Zuzana Caputova saat kampanye

Zuzana Caputova
Zuzana Caputova | vaaju.com

Saat berkampanye, Caputova dengan tegas akan menghentikan penangkapan yang dilakukan oleh Slovakia terhadap orang-orang yang “menarik” perhatian. Janji kampanye dari Caputova ini pun langsung mendapatkan dukungan dari kelompok muda dan berpendidikan di Slovakia.

Tidak hanya itu, Caputova juga berjanji akan hengkang dari jabatannya sebagai anggota non-parlemen dari Partai Progresif Slovakia jika ia terpilih menjadi presiden. Kemenangan yang diraih Caputova ini didorong oleh partai-partai oposisi dan sebuah partai pendatang baru yang mewakili kelompok minoritas Hungaria di Slovakia.

“Saya gembira, bukan hanya karena ada kemungkinan pada populisme. Mengatakan kebenaran dan menaikkan kepentingan tanpa harus menggunakan kata-kata yang agresif,” ungkap Caputova saat menyampaikan pidato kemenangannya, dikutip dari Tempo.co, Senin (1/4).

Dalam pidatonya tersebut, Caputova tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya di Slovakia, Hungaria, dan Republik Ceko, Roma, dan masyarakat etnis Rutenia. Untuk kemenangannya ini, Caputova pun mendapatkan dukungan dari Presiden Slovakia saat ini, Andrej Kiska.

Baca Juga: Pemerintah Tak Terima Jadi Tempat Pembuangan Akhir, Kirim Balik 5 Kontainer Sampah Ilegal ke Amerika!

3.

Peduli pada hak-hak kelompok minoritas

Zuzana Caputova
Zuzana Caputova | www.independent.co.uk

Caputova dikenal sebagai sosok yang mendukung hak-hak kelompok minoritas dan rentan. Terbukti, Caputova menyuarakan bahwa dirinya memberikan dukungan untuk pernikahan sesama jenis dan mempromosikan hak-hak kelompok LGBT dan adopsi.

Selama menjejaki karier sebagai seorang pengacara, Caputova sempat dijuluki sebagai Erin Brockovich dari Slovakia. Julukan tersebut disematkan untuk Caputova setelah ia memenang kasus mengenai pembangunan tempat pembuangan sampah ilegal di kampung halamannya.

Artikel Lainnya

Kemenangan Caputova dalam pemilu Slovakia tahun 2019 ini cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Maros Sefcovic digadang-gadang akan memenangkan pemilu tersebut dan naik menjadi Presiden Slovakia menggantikan Andrej Kiska.

Hal ini mengingat sosok Maros Sefcovic yang merupakan diplomat paling dihormati di Slovakia yang mendapatkan dukungan dari Partai Smer, partai berkuasa di Slovakia sejak tahun 2006.

Tags :