Masih Bergelut dengan PSBB, Apakah Indonesia Patut Ikut Khawatir Karena Ebola “Comeback”?

Ebola di Indonesia
Ebola di Indonesia | keepo.me

Apakah kamu patut santai atau malah waswas?

Jika ditanya soal perkembangan COVID-19 di Indonesia, tidak ada banyak yang berubah. Topik hangat yang masih menjadi pembahasan masih tidak jauh dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan wacana untuk memulai New Normal. Ketika daerah lain di luar Pulau Jawa sudah melonggarkan dan bahkan menyudahi imbauan pemerintah ini, Jakarta yang juga disebut sebagai epicenter penyebaran virus ini, masih harus mematuhi aturan pemerintah ini sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Ketika ada banyak orang di tanah air yang bersiap untuk menjalani hari di fase kenormalan baru, mendadak ada cobaan baru lagi yang membuat banyak pihak ketar-ketir. Melalui akun Twitter resminya, WHO merilis informasi adanya outbreak virus Ebola gelombang baru di Wangata yang ada di Provinsi Équateur (2/6).

Info ini pun menunjukkan jika memang Bumi sedang tidak baik-baik saja. Kolaborasi antara Corona dan Ebola sontak membuat banyak pihak jadi panik. Tapi yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah Ebola menjadi kekhawatiran baru bagi warga di Indonesia?

COVID-19 belum selesai, Ebola “comeback”?

Ebola di Indonesia
Anak-anak di Afrika | www.pexels.com

Sejak informasi tentang Ebola terbaru dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia ini, ada beragam reaksi yang ditunjukkan oleh netizen. Di Twitter sendiri, banyak warganya yang menunjukkan kesedihannya karena berbagai aksi dan cobaan yang terjadi selama 2020 berjalan. Sebut saja Corona yang seperti membekukan aktivitas sekaligus yang menjadi penghambat rezeki bagi sebagian besar orang.

Belum berhenti di situ, masih ada kejadian nahas yang terjadi di Amerika Serikat yang di-trigger oleh isu rasisme #BlackLivesMatter. Di awal Juni 2020, sebagai pembuka penghuni Bumi disambut dengan berita gelombang ke sekian Ebola yang ada di Afrika. Tak ada petir di siang bolong, WHO mengeluarkan statement tentang kasus baru yang terdeteksi di Wangata yang ada di Republik Kongo. Mengapa Ebola comeback ketika orang-orang akan mencoba trial kenormalan baru?

Baca Juga: Tak Hanya Corona, Kini Negara Kongo Terkena Imbas Virus Ebola!

Ebola Virus Disease adalah penyakit yang disebarkan oleh virus dan menyebabkan demam tinggi hingga kematian. Pertama kali ditemukan pada 1976-an di Afrika, awalnya penyakit ini hanya dialami oleh hewan primata. Virusnya bisa tersebar melalui tinja, urin, hingga air liur dan bisa bersarang di manusia.

Di Afrika sendiri, sudah terjadi beberapa fase Ebola di wilayah yang berbeda. Yang membuat banyak pihak jadi sedih adalah Afrika sendiri juga sedang berjuang mengurangi rantai penyebaran COVID-19 dan campak. Belum berhasil menangani ini, Ebola seperti comeback di saat yang tak terduga.

Apakah kedatangannya kembali ini membuat banyak pihak khawatir? Tentu saja, bahkan di situasi genting ini mungkin saja ada banyak pihak tak bertanggungjawab yang bakal menyebarkan pesan berantai hoax tentang “kehadiran” Ebola di Indonesia. Pasti bakal bikin panik.

Baca Juga: Ketagihan Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Ebola, Pria Ini Kembali Uji Coba Vaksin Corona!

Apakah warga Indonesia patut ikut panik dengan serangan dadakan Ebola tersebut?

Ebola di Indonesia
Riskan terserang? | www.pexels.com

Setelah kabar Ebola di Afrika ini dirilis oleh WHO, topik ini seketika menjadi trending di Twitter Indonesia. Tercatat hingga Selasa sore (2/6), hashtag ini masih bertengger di kolom Trends. Meski ada banyak meme dan tweet yang mewakili soal isi hati warganet tentang Ebola, apakah warga Indonesia harus ikut panik dan khawatir akan tertular oleh virus ini? Bak oase di tengah gurun, orang Indonesia tidak perlu insecure.

Gelombang baru Ebola ini memang sudah menjadi penyakit epidemik yang sering menjangkiti manusia di kawasan Benua Afrika. Untuk penyebarannya sendiri, sangat kecil kemungkinan bagi warga tanah air bisa tertular virus yang berasal dari primata ini. Tidak seperti COVID-19 yang bisa disebarkan melalui droplets, selama tidak bepergian ke negara di Afrika, bisa dipastikan kamu bisa terbebas dari penyakit ini.

Baca Juga: Corona Belum Usai, WHO Umumkan Wabah Virus Ebola Baru Juga Terjadi. Ancaman Baru Dunia?

Dilansir dari Halodoc, ada beberapa faktor yang membuat seseorang bisa terjangkit Ebola. Selama tidak bepergian ke Afrika dan melakukan penelitian dengan menjadikan hewan sebagai percobaan, kamu bakal baik-baik saja. Namun jika (apesnya) terjangkit, orang yang terinfeksi tersebut bisa membahayakan orang lain yang berinteraksi, petugas kesehatan yang menangani, serta petugas kamar jenazah yang mengurus jasad korbannya.

Apa yang membuat kamu bisa bernafas lega lagi? Pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun yakin jika negara ini aman dari ancaman Ebola. Jalur penerbangan langsung dari beberapa negara di Afrika yang menjadu pusat endemik ini menjadi salah satu alasan utamanya. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama Sp.P(K)., MARS., DTM&H, DTCE yang menjabat sejak 2014 hingga sekarang. Pun jika ada yang terinfeksi, sudah ada protokol dan laboraturium khusus untuk menangani kasus ini.

Mobilitas orang yang melakukan perjalanan dari dan ke negara Afrika yang minim fasilitas dan kualitas kesehatannya juga rendah. Sebagai orang yang mempunyai urusan di Afrika, tentu sudah dilakukan pencegahan dari diri sendiri maupun dari pihak negaranya, bukan?

Maka dari itu, untuk saat ini kamu bisa menghembuskan nafas lega karena kecil kemungkinan akan ada Ebola yang terjangkit di sekitarmu di tanah air. Namun jangan terlalu meremehkan juga. Apabila kamu merasakan tanda-tanda terserang Ebola seperti demam, mual, muntaber, nyeri dada, penurunan berat badan secara drastis, serta pendarahan di mata, telinga, hidung, serta anus, segera periksakan ke dokter. Meskipun itu bukan Ebola, kamu harus mendapatkan perawatan khusus dan penanganan yang tepat.

Artikel Lainnya

Tanpa meremehkan kemunculan gelombang Ebola baru yang ada di Wangata, Kongo, siapa saja tetap harus waspada dan mengikuti protokol yang ada. Imbauan untuk melakukan physical distancing selama PSBB mampu memerangi penyebaran segala macam penyakit berbahaya yang menular, baik Covid-19 maupun Ebola. Selain itu, kamu juga harus menjaga kesehatan dan tetap mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Mari kita doakan supaya pihak WHO bisa dengan cepat dan tanggap menghalau penyebaran Ebola di Afrika. Semoga korban di setiap kasusnya bisa dirawat, diobati, dan segera dipulihkan kondisinya. Salam semangat untuk petugas medis di sana yang harus bekerja berkali-kali lipat lebih keras untuk memerangi Coronavirus, campak, sekaligus Ebola di waktu yang bersamaan. Semoga Bumi lekas membaik segera!

Tags :