Tampil di Sebuah Acara, Musisi Jason Ranti Merasa Ditipu. Ada Apa?
09 April 2019 by Pristiqa WirastamiNggak cuma Jason Ranti, sebagian penonton juga merasa ditipu panitia
Musisi Jason Ranti baru saja menyuarakan kekecewaannya di instagram pribadinya. Ia baru saja tampil di sebuah panggung musik bertajuk "Konser yang Muda Melawan Muda". Konser tersebut awalnya ditujukan untuk mengenang peristiwa kelam pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 silam.
Namun mendekati akhir acara, tema acara tiba-tiba berubah. Dan membuat penonton dan beberapa musisi termasuk Jason Ranti kecewa karena merasa ditipu.
Seorang blogger bernama Irvina Lioni membeberkan kronologi yang terjadi dalam acara konser 'Yang Muda Melawan Lupa'. Irvina atau yang akrab dipanggil Mpok Pina tertarik datang ke acara tersebut karena memang ingin menonton Jason Ranti. Selain itu, acara tersebut yang bertema pelanggaran HAM dan mengundang keluarga korban tragedi 98 juga menarik perhatian Mpok Pina.
Selama acara berlangsung, gue sempet liat rundown, untuk penampilan Jeje yang akan berkolaborasi dengan Fajar Merah (salah satu anak Widji Thukul), diperkirakan akan tampil di penghujung acara pada jam 23:25 WIB," tulisnya di blog
Tahu musisi favoritnya akan tampil, ia pun menunggu di dalam venue sejak pukul 19.00. Namun baru sampai tengah acara, Mpok Pina melihat dari postingan istri Jason Ranti di Instagram bahwa sang musisi sudah tampil di parkiran tanpa sound system. Namun meski sederhana, pertunjukkan Jason tersebut dipadati penonton.
Mpok Pina pun bertanya-tanya, kenapa Jason sampai harus manggung duluan di area parkir. Sampai akhirnya ia menemukan jawabannya.
Mendekati akhir acara, semakin terlihat jelas bahwa acara 'Konser Yang Muda Melawan Lupa' sejak awal memang diatur untuk kampanye pasangan calon presiden nomor urut 1. Itulah mengapa terjawab akhirnya kenapa Jason Ranti akhirnya memilih manggung di area parkir, sebab selama ini ia mendeklarasikan diri di posisi netral. Dan juga menolak manggung jika acara tersebut berbau politik dan bertujuan kampanye.
"Nah, poin pertama kemudian bikin GUE SADAR saat Kill The DJ manggung dan teriak, "Aduh ba***** panitia gak bolehin kampanye, udahlah ye jujur aje nih, kita kampanye aja terang-terangan!" Terus Kill The DJ ngajak semua artis joget kewer-kewer dan kemudian JOGET JEMPOL dong! Joget jempol tuh buat kampanye si cebong!," jelas Mpok Pina
Otomatis ia kecewa, sama halnya yang mungkin dirasakan oleh Jason Ranti. Mereka merasa tertipu panitia. Karena sejak awal panitia mengatakan acara tersebut tak ada sangkut pautnya dengan kampanye calon presiden. Namun kenyataannya tak berjalan seperti yang dijanjikan.
Di tahun politik seperti ini, sepertinya segala hal dilakukan untuk meraup suara dukungan. Namun ada hal yang dilupakan oleh para simpatisan ini, bahwa ada golongan yang saat ini belum menentukan pilihan dan muak dengan cara-cara politik yang menghalalkan segala cara.
Kalau menurutmu bagaimana? Pantas nggak kalau orang-orang seperti Jason Ranti merasa kecewa dan merasa ditipu?