Syekh Ali Jabber, Pribadi Sederhana yang Disayang Banyak Umat
15 Januari 2021 by Sabina Gendis SahasrakiranaSyekh Ali Jaber terkenal sebagai Ulama yang memberikan kesejukan dalam dakwahnya.
Banyak orang berduka atas meninggalnya Ulama Syekh Ali Jaber Kamis (14/1/2021) pagi pukul 08.38 WIB. Syekh Ali Jaber menjalani masa perawatan selama 19 hari di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Sempat dikabarkan terpapar Covid-19, tetapi ketika meninggal Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif dari Covid-19. Meninggalnya Ulama besar ini memberikan duka yang mendalam bagi banyak orang khususnya umat muslim. Mari kita kenang sejenak sosok Syek Ali Jaber semasa hidupnya.
BACA JUGA: Breaking News! Ulama Syekh Ali Jaber Dikabarkan Meninggal Dunia
Tinggal di rumah kontrakan
Terkenal sebagai sosok yang sangat sederhana, Syekh Ali Jaber disebut sebagai sosok yang sangat sederhana. Kenangan kesederhanaan Syekh Ali Jaber diungkapkan oleh Habib Abdul Rahman Al Habsy.
"Saya kenal beliau cukup lama, dekat sama beliau, beliau orangnya sederhana, sama siapa saja mudah bergaul, sampai saat ini pun rumah yang beliau tempati masih kontrak," jelasnya.
BACA JUGA: Maudy Koesnaedi Hingga Uya Kuya, Deretan Artis Bagikan Potret Lawas Momen Pernikahan
Tentu Syekh Ali Jaber memiliki alasan tersendiri memilih tetap tinggal di rumah kontrakan. Menurutnya, Syekh Ali Jaber bukan pribadi yang mementingkan diri sendiri. Segala hal yang dilakukan untuk umatnya, akan selalu dikembalikan untuk umatnya.
"Yang beliau dapat dari umat untuk umat," tambahnya.
Mendidik banyak orang dengan Al-Quran
Syekh Ali Jaber memiliki keinginan luhur yaitu mengajak orang serta mendidik banyak orang dengan Alquran.
"Yang diutamakan, bagaimana mendidik adalah dengan Alquran, karena siapa yang akrab dengan Alquran, karakternya pasti karakter yang santun, sehingga ketika dia berjalan, semua berpedoman dari Alquran," papar Habib Abdul Rahman Al Habsy.
Saat memutuskan menjadi WNI, Syekh Ali Jaber sangat mulia.
BACA JUGA: Melly Goeslaw Minta Maaf Usai Dikritik Dr Tirta Soal Face Shield: Maaf yang Saya Pakai Terlalu Keren
"Impiannya, mencetak hafiz penghafal Alquran di Indoneia. Itu impian beliau. Dengan banyak penghafal Alquran, maka Insya Allah negerinya benar-benar indah, dicintai penciptanya, Insya allah akan terwujud," kenangnya.
Pahlawan
Pada 14 September 2020, Syekh Ali Jaber datang ke acara “Close the Door” milik Deddy Corbuzier. Kedatangannya tepat sehari setelah ditusuk. Ternyata kedatangan Syekh Ali Jaber sangat berkesan dan mengena di hati Deddy Corbuzier.
Pada Kamis, 14 Januari 2021 Deddy membuat sebuah video khusus untuk Syekh Ali Jaber.
"Saya adalah salah satu orang yang beruntung diberi Allah bertemu @syekh.alijaber walau hanya sekali. Beliau datang satu hari setelah beliau ditusuk…," ucap Deddy.
"Saya bikin video ini supaya teman-teman tahu betapa luar biasanya sosok beliau. Saya enggak peduli kalau ada yang nge-hate video ini. Beliau datang ke sini ke studio, tanpa ada pengawalan satu hari setelah ditusuk. Tangannya masih dibalut terus duduk di kursi depan sama Gus Miftah. Beliau ngobrol sama saya dan bilang, 'Enggak tahu kenapa saya ditusuk padahal saya selalu bicara yang positif'," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Syekh Ali Jaber disebutnya pahlawan atas sikapnya setelah kejadian penusukan.
"Syekh Ali Jaber adalah seorang pahlawan. Ulama besar ini sebenarnya berhak marah atas kejadian penusukan yang dialaminya pada 13 September 2020. Berkoar-koar…Lalu membuat rusuh di mana-mana. Tapi beliau memilih ke podcast saya bersama @gusmiftah untuk menenangkan masyarakat. Tuk mendamaikan..Tuk diam. Bicara beliau di podcast saya adalah diamnya beliau," tulis Deddy.
Ketika kejadian itu Syekh Ali Jaber justru memilih berbicara di podcast Deddy, ternyata Syekh Ali Jaber memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk mendinginkan amarah massa saat mengetahui dirinya dilukai.
"Beliau datang ke sini tujuannya untuk memviralkan bahwa beliau tidak apa-apa supaya orang-orang tenang dan sabar, tidak marah-marah di jalanan," jelas Deddy.
Menariknya, tujuan Syekh Ali Jaber datang ke podcast Deddy adalah mengklarifikasi permasalahan dirinya diusuk.
"Harus datang karena saya harus menyebarkan bahwa saya ditusuk itu masalah saya dengan Allah sendiri, saya menyelesaikan sendiri tanpa harus ada keributan dan masalah baru yang terjadi di mana-mana hanya karena saya ditusuk," kenang Deddy.
Ketika terjadi insiden penusukan, Syekh Ali Jaber malah mendinginkan massa dan memaafkan Alpin, sang pelaku.
"Dia itu orang besar yang negara ini butuhkan lebih banyak lagi. Video ini ada di Youtube saya buat untuk dia…Untuk kita mengetahui bagaimana sebenarnya dia," Tutup Deddy.
Ulama yang teduh dan selalu menyebarkan kebaikan
Sepertinya semua orang meyetujui kalau Syekh Ali Jaber adalah ulama yang teduh dan menyejukkan. Kali ini Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dalam cuitan twitternya mengatakan kalau ceramah dan fatwa Syekh Ali Jaber tidak pernah ada unsur kebencian, sebaliknya justru mencerdaskan umat Muslim.
SBY juga mengakui kalay beliau merasa tentram saat mendengar ceramah Syekh Ali Jaber.
"Saya mengenal almarhum sebagai ulama yg teduh. Syiar & fatwanya mencerdaskan umat. Tutur kata Syekh Ali Jaber jauh dari kebencian (hatred) & juga bukan permusuhan (hostility). Mendengarkan ceramahnya, hati saya tenteram & bersyukur karena itulah ajaran Islam yang sejati," tulisnya.
Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (14/1/2021) sore. Selamat jalan Syekh Ali Jaber, terima kasih atas dakwah dan ceramah yang menenangkan. Surga menantimu.