Supaya Tidak Kecanduan Gadget, Astrid Tiar Ajak Buah Hati Lakukan Ini
07 April 2019 by LukyaniPatut dicontoh, nih!
Bagi generasi yang lahir sebelum teknologi seperti smartphone, laptop, internet, dan game digital semaju dan secandu saat ini, mereka pasti akan lebih banyak bermain bersama teman-teman. Bermain permainan-permainan nyata yang bukan hanya virtual. Pasti kamu tahu dan masih ingat betul cara memainkan layang-layang, kelereng, petak umpet, kucing-kucingan, dan berbagai permainan tradisional lainnya.
Semua permainan itu kini sudah jarang sekali dimainkan, anak-anak di kota maupun di desa sudah banyak yang lebih memilih bermain game di smartphone, atau di laptop. Bukan berarti game saat ini tidak baik, jelas tetap ada manfaatnya, namun ada hal lain yang ada pada permainan tradisional tapi tidak dimiliki oleh game masa kini. Seperti interaksi sosial, kedekatan dengan alam, dan hal baik lainnya yang tidak dimiliki oleh game masa kini.
Belajar dari pengalaman dan mempelajari resiko yang bisa terjadi, Astrid Tiar (32) membatasi anak-anaknya bermain gadget. Bahkan Astrid mengalihkan minat anak-anaknya ke permainan tradisional agar anak-anaknya tidak kecanduan gadget. Wah, patut sekali kita tiru nih. Khususnya para orangtua yang khawatir dengan anaknya yang mulai kecanduan gadget.
Presenter dan aktris Astrid Tiar mulai mengajak kedua buah hatinya, Dialucita Estheressa Thiorina Situmorang dan Isabel Althalya Natiar Situmorang, untuk mengenal permainan tradisional.
Astrid mengatakan bahwa ia tidak mau anak-anaknya kecanduan gadget. Astrid meyakini bahwa kecanduan gadget akan membuat seseorang menjadi individualis. Tentunya ia tidak ingin anak-anaknya memiliki karakter tersebut. Astrid ingin agar anak-anaknya bersosialisasi, bergaul, dan mengenal orang-orang di sekitarnya.
Setiap hari Astrid berusaha mengajak anak-anaknya bermain permainan tradisional. Dulu, ketika kecil pun Astrid sering memainkan permainan-permainan tradisional bersama teman-teman sebayanya.
Setiap bangun sore apa nih? Kayak main petak jongkok, taplak gunung, main congklak, dan lain-lain. Dia juga main sama teman-temannya. Sekarang mereka sudah punya geng anak tetangga. Jadi saling panggil (untuk main),” ujar Astrid, dikutip dari Liputan6, Minggu (2/3).
Astrid melihat upayanya memperkenalkan beragam permainan tradisional untuk sang buah hati mulai berhasil. Astrid memperhatikan anak-anaknya tidak suka bermain smartphone. Tentunya hal ini merupakan kebanggaan tersendiri untuk Astrid sebagai seorang ibu yang berupaya memberikan hal-hal terbaik untuk anaknya.
Manusia kan berkelompok. Enggak bisa sendiri. Itu yang aku bangun bagaimana bersama-sama. Kalau gadget mulu nanti malah enggak ngobrol,” ucap Astrid.
Setuju! Anak-anak memang perlu tau perkembangan teknologi, namun jangan sampai tenggelam dan mengabaikan hal-hal penting lainnya. Apapun yang berlebihan kan memang tidak pernah baik ya.
Anak-anak memang perlu tau perkembangan teknologi, namun jangan sampai tenggelam dan mengabaikan hal-hal penting lainnya. Membatasi penggunaan gadget disertai penjelasan dan pengalihan yang baik, akan berdampak baik bagi anak. Apapun yang berlebihan kan memang tidak pernah baik ya.