Kembali Nyinyir, Kini Pablo Benua Bilang Prabowo Subianto Sakit Jiwa

keepo.me

Beda pilihan boleh, tapi nggak usah ngatain orang lain juga sih.

Baru saja istri Andre Taulany, Erin Taulany tersangkut kasus penghinaan terhadap calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Dalam IG Storynya, ada sebuah postingan yang menampilkan foto Prabowo Subianto lalu teks yang berbunyi "Kasian tambah sakit jiwa,".

Akibat hal tersebut, Erin pun dihujat oleh banyak orang. Tak sampai di situ, Erin bahkan dipolisikan oleh kubu pendukung Prabowo Subianto. Namun hal yang terjadi pada Erin, tidak menjadi pelajaran bagi Pablo Benua.

Baru-baru ini Pablo Benua mengunggah sebuah video mengenai pendapatnya soal calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Sama halnya dengan kasus Erin Taulany, pemicunya adalah deklarasi kemenangan yang dilakukan Prabowo Subianto dengan mengklaim sebagai pemenang pemilihan Presiden. Padahal hingga saat ini KPU belum mengeluarkan hasil resmi Pemilu 2019.

Dan lagi data yang ditampilkan berbeda jauh dengan klaim kubu Prabowo. Saat ini sejumlah lembaga survey mengeluarkan data bahwa yang unggul dalam pemilihan Presiden versi quick count adalah Jokowi.

Karena hal itulah, banyak pihak yang kemudian melemparkan kritik kepada pihak Prabowo. Termasuk salah satunya Pablo Benua. Ia mengatakan dengan gamblang dalam videonya bahwa Prabowo mungkin mengidap penyakit kejiwaan akibat depresi, karena terus menerus kalah dalam pilihan Presiden.

"Untuk timsesnya Pak Prabowo, coba nih ya, demi kebaikan Pak Prabowo bawa ke rumah sakit. Tes ke psikiater. Cari tahu apa penyakit yang diidap Pak Prabowo. Saya tidak menghina, justru sayang ke Pak Prabowo. Coba kalian cek sendiri, bener nggak tingkah lakunya cenderung seperti punya penyakit jiwa,” kata Benua

Artikel Lainnya

Banyak dari warganet yang justru menghujat sikap Pablo Benua ini. Sebagian besar berpendapat, siapapun pilihan Presidennya, tetap tak dibenarkan untuk menghina pihak lawan.

"Mungkin yg sakit jiwa elu bang, merendahkan orang hanya demi ketenaran. Giliran nanti d gubris hukum baru lah bertingkah menggunakan uang buat lepas dr hukum atau paling" bikin ucapam permintaan maaf," komen seorang warganet.

"Maklum pansos!!! mata pencaharian do'i kan cuma lewat beginian," tulis yang lain.

Pemilihan Presiden hanya terjadi 5 tahun sekali, setelahnya kita akan hidup bermasyarakat dengan orang-orang terdekat. Bukan dengan Presiden terpilih. Lalu untuk apa kita terus ribut dengan orang-orang terdekat, bahkan sampai menghina? Beda pilihan boleh, tapi tak usah sampai menghina orang lain. Semoga tidak ada orang-orang seperti Pablo Benua dan Erin lagi yang hanya membuat kisruh suasana.

Tags :