Diduga Ancam Seorang Ilustrator Asal Bandung, Ini Kronologi Masalah Awkarin

Awkarin
Awkarin | keepo.me

Baru aja namanya baik di hadapan publik.

Nama Awkarin akhir-akhir ini kembali sering disorot. Ia seakan berusaha membuat citranya baik di depan publik dengan melakukan sejumlah aksi sosial. Mulai dari membagikan makanan saat aksi demo mahasiswa, membersihkan jalanan pascademo, sampai memberi bantuan untuk penanggulangan asap dan kebakaran hutan di Kalimantan.

Namun citra baik itu ternyata tak bertahan lama. Baru-baru ini Awkarin kembali dihujat karena ulahnya yang diduga mengancam seorang ilustrator bernama Nadiyah Rizki. Lalu bagaimana awalnya kasus ini menjadi ramai?

BACA JUGA: Sempat Jatuh Cinta Pada Ketua BEM UGM, Awkarin Kini Mundur Setelah Tahu Fakta Sebenarnya!

1.

Nadiyah mengunggah cuitan yang meminta Awkarin tak asal comot karya orang

Awkarin
Awkarin | travelingyuk.com

Masalah dimulai ketika Nadiyah mengunggah sebuah cuitan yang mengatakan segala aksi sosial yang dilakukan Awkarin adalah hal yang percuma kalau selebgram ini masih mencuri karya orang lain. Hal itu pun membuat Awkarin tersinggung dan langsung membuat bantahan.

2.

Awkarin menganggap Nadiyah mengungkit kasus lama

Awkarin
Awkarin | akurat.co

Mendapat tuduhan dari Nadiyah, Awkarin pun membuat sebuah cuitan klarifikasi. Ia mengakui pernah mengambil karya orang tanpa izin di Pinterest. Namun kejadian tersebut terjadi sekitar empat tahun lalu antara tahun 2015 hingga 2016.

Pada saat itu, ia pun mengaku sudah langsung ditegur oleh sang ilustrator. Awkarin sudah meminta maaf dan ia mengaku masalah tersebut sudah selesai.

BACA JUGA: Berjuang Terobos Lautan Masa, Awkarin Bagikan 3000 Nasi Kotak untuk Demonstran DPR

"Empat tahun berlalu, hingga pada akhirnya kira-kira 3 hari lalu @nadiyahrs mengeluarkan statement tentang ketidaksukaannya terhadap aksi sosial yang aku lakukan, karena menurut Nadiya aku tidak pantas melakukan kegiatanku tersebut setelah dianggap “mencuri” karya orang lain," tulisnya di Twitter.

"Yang tidak dijelaskan oleh Nadiya kepada aku ataupun publik yaitu, peristiwa yang ia maksud adalah kejadian yang terjadi di 4 tahun lalu. Hingga mungkin secara tidak sengaja akhirnya menggiring opini publik seakan kejadian ini baru saja terjadi," tulisnya lagi.

3.

Diduga meminta Nadiyah untuk menghapus cuitan tersebut dengan ancaman akan menemuinya dengan membawa pengacara

Masalah ini menjadi ramai ketika cuitan milik Nadiyah hilang. Nadiyah pun mengaku pada salah seorang temannya, bahwa ia diancam Awkarin akan digugat dan sudah disiapkan pengacara untuk hal tersebut. Hal itu pun sempat diungkapkan Awkarin dalam cuitannya tanggal 26 Oktober silam.

"Dear @nadiyahrs, saya tunggu buktinya 1x24 jam ya. Saya ingin pertanggungjawaban dari ucapan kamu. Saya lagi males ribut-ribut ditontonin. Saya sudah DM kamu untuk minta contact kamu, nanti saya dateng + lawyer saya aja ke Bandung. Kita bisa bicara baik-baik. Thankyou," tulis Awkarin.

Namun setelah ramai pemberitaan tentang dirinya yang melakukan ancaman, Awkarin pun kembali membuat sebuah klarifikasi.

BACA JUGA: Awkarin Mencuit Ingin Merasakan Melamar Kerja dan Jadi Karyawan. Netizen Kasih Saran

"Tiba-tiba Nadiya kembali berinisiatif mengatakan akan menghapus semua twit yang berhubungan dengan ku, dengan syarat aku tidak akan menuntut dia, aku pun kembali mengingatkan bahwa aku tidak ada niat untuk menuntut. Dan ini murni bukan suruhanku," klarifikasi dari Awkarin.

" Intinya, aku tidak pernah memaksa Nadiya untuk menghapus semua twitnya dan tidak ada tuntutan dari Lawyer ku sama sekali. Justru maksud ku menghubungi Nadiya lewat DM adalah untuk berdamai dan mediasi," tambahnya.

4.

Dapat sindiran dari sejumlah publik figur

Awkarin
Awkarin | www.skanaa.com

Masalah Awkarin dan Nadiyah sampai saat ini akhirnya diketahui publik secara luas. Sejumlah publik figur pun memberikan komentar bahkan sindiran untuk Awkarin. Salah satunya adalah komika Ernest Prakasa dan blogger Amrazing atau Alexander Thian.

"I stand with @nadiyahrs. Extremely dissapointed with you, @awkarin. Apparently a leopard can never changes its spots. Congratulations on making people think you’ve actually changed into a better individual with your giveaways and ‘activism’. Now you have shown ur true color (Saya mendukung @nadiyahrs. Sangat kecewa denganmu @awkarin. Seperti seekor macan tutul yang tidak bisa mengganti tutulnya. Selamat telah membuat masyarakat mengira kamu sudah berubah menjadi individu yang lebih baik dengan hadiah giveawaymu dan (kegiatan) 'aktivismu'. Sekarang kamu telah menunjukkan dirimu yang sebenarnya)," tulis Amrazing di akun twitternya.

Sementara itu, Ernest Prakasa seperti dikutip dari Suara.com mengatakan jika Awkarin ingin menjadi seorang aktivis, setidaknya dia memiliki track record yang bagus. Menurut Ernest, yang dilakukan Awkarin sangat bertolak belakang dengan aksi-aksi sosial yang dia lakukan.

"Jadi ada yang tidak sinkron nih aktivis yang harusnya memperjuangkan hak sosial tapi track record dia, maksudnya gue pernah ngedukung yang waktu dia (galang aksi soal) asap, banyak orang yang nyinyir, gue bilang itu sesuatu yang baik yaudah hargai aja perbuatannya, itu kan berdampak real, nggak apa-apa. Cuma kalau dia bener-bener serius masuk aktivis track record sama attitude harus sejalan sih," ujarnya.

"Gimana orang mau percaya sama apa yang dia perjuangkan kalau ternyata dia melanggar norma-norma yang kayak misalkan tadi (mencatut karya)," tambah Ernest.

Pasalnya, bagi Ernest apa yang dilakukan Awkarin cukup fatal. Sebab Awkarin tak hanya mencomot hasil karya orang lain tanpa izin. Melainkan membuat opini seakan-akan karya tersebut adalah karyanya sendiri.

"Masalahnya yang lumayan berat waktu itu dia bukan hanya ngepost sebuah gambar yang tidak dicantumkan sumbernya, tapi dia bilang itu karya dia. Itu yang bikin kita dalam tanda kutip seniman merasa 'Kok gitu sih? Katanya mau jadi aktivis?'," ujar Ernest dilansir dari Suara.com.

Artikel Lainnya

Kesadaran soal hak cipta di Indonesia memang masih minim. Tak heran jika masalah-masalah ini kerap terjadi dan terus berulang. Masalah ini bukan soal antara Nadiyah dan Awkarin saja, melainkan juga salah satu tanggung jawab pemerintah untuk terus menegakkan peraturan yang tegas soal hak cipta.

Tags :