Curhat Dirinya Bipolar, Rachel Vennya: Semua Orang Anggap Aku Kerasukan!

Rachel Vennya Bipolar
Rachel Vennya Bipolar | keepo.me

Rachel Vennya blak-blakan soal penyakit mental yang diidapnya.

Perhatian masyarakat Indonesia terhadap masalah mental memang kian meningkat, khususnya bagi generasi muda. Konsultasi ke pskiater bukan lagi hal yang tabu, bahkan cenderung harus dilakukan ketimbang mendiagnosis diri sendiri.

Namun tetap banyak orang di Indonesia yang belum mendapat pengetahuan mengenai masalah mental. Sehingga ketika ada orang yang mengidap di sekitarnya, seringkali diperlakukan dengan tidak seharusnya. Itu menjadi salah satu alasan Rachel Vennya mengakui bahwa dirinya memiliki persoalan mental.

Rachel Vennya Bipolar
Rachel Vennya Bipolar | www.popmama.com

Melalui video berjudul Generalized Anxiety Disorder & Bipolar Disorder yang diunggah di kanal YouTube Rachel & Niko, keduanya bercerita tentang kondisi masing-masing. Rachel menyebut bahwa ia memiliki gangguan kesehatan mental sejak lama. Ia cenderung emosional dan hal tersebut terjadi sejak ia masih kecil.

“Gue dari kecil itu memang emosional. Waktu kecil, kalau lagi marah, gue jalan keluar rumah sampai kaki gue sakit. Cara gue melampiaskan emosi gue, gue keluar rumah, gue lari atau jalan sampe kaki gue sakit. Gue jalan sambil nangis kayak orang gila,” tutur Rachel.

Bahkan, Rachel mengaku kerap membenturkan kepalanya ke tembok. Pada tahun 2013, Rachel pun sempat menghadapi masalah berat yang membuat dirinya mencoba melakukan aksi bunuh diri.

Rachel mengatakan saat itu banyak orang yang tidak percaya dan tidak mengerti dengan kondisi. Bahkan, Rachel dianggap kerasukan setan dan mendapatkan perawatan yang tidak berhubungan dengan kondisi mentalnya.

Rachel Vennya Bipolar
Rachel Vennya Bipolar | womantalk.com

“Pokoknya, semua dikaitkan sama agama. Dan saat aku rawat inap, pihak keluarga menginginkan aku diazanin lima kali setiap harinya. Jadi, setiap ada azan, aku diazanin. Semua orang anggapnya aku kesurupan,” ujar Rachel.

Awalnya, Rachel merasa tidak terima dengan perlakuan orang-orang di sekitarnya ini. Namun, Rachel pun akhirnya mengalah dan membiarkan keluarganya mengobati dengan cara mereka.

“Aku kayak merasa orang-orang enggak ada yang percaya sama yang kita omongin. Pertama-tama diazanin. Gue kayak, ‘Apaan sih ini? Bisa enggak jangan kayak gini ngetreat gue?’ yang disalahin, gue kurang salat dan segala macam,” kata Rachel

“Gue merasa enggak ada yang percaya dan itu malah bikin gue paranoid,” tambahnya.

Meski kerap mengalami mood swing, Rachel tetap berusaha menjalani setiap harinya dengan baik. Hingga akhirnya Rachel bertemu dengan Niko dan bercerita tentang permasalahan yang ia alami saat ini.

“Gue dari awal bilang sama Niko, gue bipolar. Niko ini kan pasif dan gue agresif. Ini yang kayaknya bikin kita sejalan. Kalau gue lagi agresif, dia enggak menanggapi kemarahan gue,” ungkap Rachel.

Artikel Lainnya

Masalah yang dialami Rachel Vennya mungkin dialami juga oleh banyak orang di Indonesia. Tapi bedanya, Rachel beruntung bisa mengetahuinya sedangkan banyak orang tidak tahu terhadap masalah yang dialaminya. Akhirnya yang dialami tidak mendapat solusi yang seharusnya, bahkan bisa jadi justru memperburuk keadaannya.

Tags :